Politik Viral
Peringatan Keras untuk Menkeu Purbaya, Luhut Marah Saat Dengar Wacana Pemangkasan Anggaran MBG
Luhut Binsar Pandjaitan, akhirnya buka suara soal polemik anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) yang rencananya akan dipangkas Menkeu Purbaya
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, sekaligus Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, akhirnya memecah keheningan dengan pernyataan kerasnya soal polemik anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dengan nada tegas, ia memperingatkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa agar tidak sembarangan “mengutak-atik” alokasi dana program yang disebut sebagai salah satu prioritas strategis Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Bagi Luhut, MBG bukan sekadar program distribusi makanan, melainkan proyek besar yang menyentuh langsung masa depan bangsa.
Program ini, yang resmi dijalankan sejak 2025, ditujukan bagi anak-anak sekolah dari tingkat SD, SMP, hingga SMA sederajat, termasuk santri pesantren dan bahkan ibu hamil.
Baca juga: Ancaman Menkeu Purbaya Stop Dana MBG yang Tak Terserap Lugas Dimentahkan Luhut Binsar: Tidak Perlu
Tujuannya jelas: menurunkan angka stunting, memperbaiki gizi masyarakat, meningkatkan konsentrasi belajar serta prestasi anak-anak Indonesia.
Tak hanya itu, MBG juga dirancang agar hasil pangan lokal bisa terserap lebih luas, sehingga petani dan nelayan turut merasakan manfaat ekonomi dari program ini.
Dengan mekanisme pemberian makanan bergizi gratis sekali sehari di sekolah atau pesantren, Luhut menilai program ini tengah berada di jalur yang benar.
“Kami pastikan penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan nggak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap,” tegasnya usai pertemuan dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, di Kantor DEN, Jumat (3/10/2025).
Pernyataan itu sekaligus menepis kekhawatiran Purbaya yang sebelumnya menegaskan bakal memantau ketat serapan anggaran MBG hingga akhir Oktober 2025.
Sang Menkeu bahkan sempat mengultimatum: bila dana tidak terserap optimal, alokasi anggaran akan dipangkas.
Sebaliknya, jika serapan terbukti baik, dana bisa ditambah hingga Rp28 triliun di luar pagu awal Rp71 triliun.
Luhut menilai langkah itu terlalu berisiko, sebab data terbaru menunjukkan penyerapan anggaran MBG sudah jauh membaik.
Baca juga: Tak Ada Ampun! Menkeu Purbaya Peringatkan Bank Himbara: Jangan Main-main dengan Dana Publik
Hingga 3 Oktober 2025, BGN mencatat serapan mencapai Rp21,64 triliun atau sekitar 34 persen, naik signifikan dari posisi Rp13 triliun pada 8 September 2025.
“Itu kami ingatkan tadi sama Pak Dadan, jangan sampai dana yang dialokasikan tidak bisa serap.
Tadi kami lihat dana semua akan terserap dengan baik dan itu akan terjadi penyebaran,” jelas Luhut.
| Aksi Menkeu Purbaya Berantas Impor Pakaian Ilegal, Langsung Sidak Tempat Penimbunan di Cikarang |
|
|---|
| Stok Thrifting Menipis, Pedang Pasar Senin Was-was Soal Wacana Purbaya: Tolong Kasih Jalan Keluar |
|
|---|
| Kejari Geledah Kantor OPD di Bandung, Usut Kasus Dugaan Korupsi, Wawalkot Tak Luput dari Pemeriksaan |
|
|---|
| Sosok Erwin, Wakil Wali Kota Bandung Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi, Statusnya Masih Saksi |
|
|---|
| Dugaan Korupsi Pemerintahan Bandung, Wawalkot Erwin Diperiksa Terungkap Statusnya: Proses Penyidikan |
|
|---|