Peringatan Keras untuk Menkeu Purbaya, Luhut Marah Saat Dengar Wacana Pemangkasan Anggaran MBG

Lebih jauh, ia menggarisbawahi dampak ekonomi riil dari MBG. Dengan dana bergulir di akar rumput, kata Luhut, perputaran ekonomi menjadi lebih kuat.

“Itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah karena pada dasarnya, seperti yang di Menteri Keuangan sampaikan, kalau uang itu berputar di bawah itu kan menggerakkan ekonomi,” ujarnya.

Tak berhenti di situ, Luhut juga mengungkapkan data mengejutkan: program MBG sudah menyerap sekitar 380 ribu lapangan kerja baru, mulai dari sektor pangan hingga distribusi.

Bagi Luhut, angka itu sangat berarti di tengah ketidakpastian ekonomi global. 

“Saya nggak keliru lapangan kerja sudah 380 ribu yang terserap, jadi itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini.

Makan bergizi (MBG) ini saya kira memberikan salah satu peluang untuk kita mengatasi masalah-masalah ini,” ucapnya penuh penekanan.

Baca juga: Polisi Baru Umumkan Penangkapan, Bjorka Asli Justru Muncul dan Tertawa, Ancam Bongkar Data MBG

Di sisi lain, Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengonfirmasi klaim tersebut. Menurutnya, serapan dana MBG memang menunjukkan tren positif.

“Hari ini (penyerapan anggaran MBG) sudah Rp21,64 triliun, jadi sudah mencapai 34 persen.

Jadi sudah 37 persen penerima manfaat makan bergizi,” ungkap Dadan.

Meski begitu, Luhut tetap mengingatkan agar pengelolaan dana dilakukan dengan hati-hati. Ia tidak ingin momentum baik ini tercederai oleh kelalaian birokrasi.

Bagi Luhut, MBG bukan sekadar janji politik, melainkan warisan kebijakan yang menyentuh langsung kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Dengan peringatan keras ini, Luhut seolah menegaskan bahwa setiap rupiah untuk program MBG bukan sekadar angka di atas kertas, tetapi napas bagi generasi penerus bangsa dan denyut ekonomi rakyat kecil.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari Bangkapos)