Berita Kriminal
Wanita Baru Menikah Dipukul Teflon Sampai Buta oleh Suami, Gegara Tolak Top-up Game Online
Kejamnya KDRT hingga bikin buta, wanita di China dipukul suami pakai teflon gegara tak mau isi saldo game online.
Penulis: Dhimas Yanuar NR
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNTRENDS.COM - Kasus miris terjadi pada seorang wanita yang kena KDRT hingga mengalami kebutaan di China.
Gegara tak mau isikan saldo game online, seorang wanita yang baru saja menikah dipukul pakai teflon oleh suami.
Tak cuma pemukulan, suami jahat itu bahkan mencekik istrinya dengan piyama.
Dilansir dari SCMP pada Senin, (16/9/2024), korban adalah Lao Chunxue (28) di Mongolia Dalam di China utara.
Sebelum menikah, Lao berkenalan dengan suaminya Xie pada pada tahun 2022 lalu.
Pasangan suami istri yang berbeda 2 tahun ini dikabarkan memang sering bertengkar.
Baca juga: NASIHAT Istri Picu Emosi, Suami Gelap Mata Lakukan KDRT, Tak Terima Kegemaran Game Online Direcoki
Pertengakaran ini sering bermuara dari kecanduan game yang dilakukan oleh Xie selama perniklhan.
Namun meski kecanduan game online, Lao sendiri diperlakukan dengan baik oleh Xie.
Setelah pernikahan terjadi, pasangan tersebut pindah ke provinsi Henan di China bagian tengah untuk mencari peluang dan pekerjaan.
Selama pencarian pekerjaan ini, kebiasaan bermain game Xie justru semakin menjadi.
Hal ini tentu membuat pusing Lao hingga sering meminta uang untuk memenuhi kecanduannya.

Hingga akhirnya pada 19 Maret 2023, dua bulan setelah pernikahan mereka, Xie meminta 10.000 yuan (Rp 21 juta) untuk top-up game online.
Lao sendiri mengaku sudah kehabisan uang, bahkan uang mahjarnya juga sudah habis untuk kehidupan sehari-hari mereka.
Hal ini membuat Xie marah besar dan memukul Lao, menyebabkan hidungnya berdarah.
"Dia memukul saya, lalu menampar saya dengan wajan teflon penggorengan," kata Lao.
Bahkan saat kejadian, Xie sedangn melakukan video call dengan sang ibu.
"Jika dia tidak memberimu uang, aku pukul dia sampai mati," ancam Xie di depan mertuanya.
KDRT berhenti ketika sepupu Lao turun tangan dan mendapati Xie mencekik Lao dengan celana piyama.
Lao dilarikan ke Rumah Sakit Afiliasi Kelima Universitas Zhengzhou, di mana dia dirawat di ICU dan menghabiskan tiga bulan dalam keadaan koma.
Ketika terbangun, Lao berakhir buta kehilangan penglihatannya, dan tak bisa disembuhkan.
Dokter mendiagnosis penyakit mata atrofi optik akibat pendarahan intrakranial, yang membuatnya buta.
Lao juga menderita luka parah lainnya yang membuatnya tidak dapat bergerak secara leluasa dan cacat.
Orang tua Lao pun datang jauh-jauh dari Mongolia setelah kejadian, sang ibu pun menangisi kondisi anaknya:
"Melihat putri kami seperti ini seperti pisau yang menusuk hati kami."
Keluarganya telah menghabiskan ratusan ribu yuan untuk perawatan medis dan bahkan menggadaikan rumah.
Tetapi dokter telah menyatakan bahwa kerusakan pada saraf optiknya tidak dapat dipulihkan, hingga Lao harus buta seumur hidup.
Mencari keadilan, Lao pun berusaha mendapatkan kembali keuangannya yang selama ini telah dimakan Xie.
Namun nyatanya salah satu mobil yang mereka miliki diam-diam dialih namakan ke ibu dari Xie.
Sampai saat ini, keluarga Xie telah menyumbang 36.000 yuan (Rp 77 juta) untuk biaya pengobatan Lao setelah berurusan dengan polisi.
"Dia berasal dari keluarga kaya, dengan kekayaan jutaan, tetapi mereka hanya memberi kami 36.000 yuan."
"Sumbangan ini cuma basa-basi agar mereka bisa mengurangi hukumannya (Xie), " kata ibunya dalam laporan Spot News.
Lalu pada tanggal 30 Agustus 2024 lalu, Pengadilan Rakyat Distrik Zhongyuan di Zhengzhou, Provinsi Henan menjatuhkan hukuman 11 tahun penjara kepada Xie.
Hukuman ini berdasarkan tuduhan pembunuhan berencana dan keluarga Xie harus membayar ganti rugi sebesar 657.000 yuan (Rp 1,4 miliar).
Orang tua Xie pun mengajukan banding atas keputusan tersebut, dengan meminta hukuman seumur hidup bagi Xie.
Kasus tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Weidu News, telah memicu kemarahan warganet di China.
“Penjara seumur hidup adalah satu-satunya hukuman yang adil."
"Mohon bagikan kisah ini kepada mereka yang mendukung pernikahan; beberapa orang mengungkapkan sifat asli mereka hanya setelah menikah.”
“Mereka bertemu pada tahun 2022, dan menikah pada bulan Januari 2023. Itu adalah keputusan yang sangat tergesa-gesa."
"Pasangan harus berpacaran setidaknya selama satu atau dua tahun untuk benar-benar memahami satu sama lain dan mencegah masalah di masa mendatang.”
Bagaimana menurut Anda?
(*)
(TRIBUNTRENDS/Dhimas)
Sumber: TribunTrends.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|