Kisah Bu Wongso Lemu Nasi Liwet Langganan Keluarga Soeharto di Solo, Masakannya Wajib Dicicip Dokter
Bukan berita baru jika keluarga mantan Presiden Soeharto amat suka menyantap nasi liwet Bu Wongso Lemu di Solo, Jawa Tengah.
Editor: Galuh Palupi
Selain keluarga Pak Harto, banyak pejabat yang ikut pesan nasi liwetnya.
Baca juga: 7 Potret Suci Winata Istri Keempat Ari Sigit Cucu Soeharto, Usianya Lebih Muda 21 Tahun
"Kalau Pak Harto berkunjung ke Kalitan, kan, banyak pejabat yang ikut. Jadi, mereka ikut pesan setiap mau balik ke Jakarta. Keluarga Pak Wiranto dan Pak Akbar Tanjung juga memesan ke sini sampai sekarang."
Serabi Notosuman untuk tamu negara
Dari sekian banyak jajanan khas Solo, serabi Notosuman menjadi salah satu pilihan keluarga Pak Harto.
"Dalam setiap acara, kami selalu mengirim serabi ke Ndalem Kalitan di Solo maupun Cendana untuk Pak Harto dan keluarganya," terang Handayani, penjual serabi paling terkenal di Solo itu.
Menurut Handayani, sudah lama ia memasok serabi ke keluarga Cendana. Seingatnya, ketika IbuTien masih ada.
"Kalau keluarga Pak Harto ada acara, orang kepercayaannya pesan dalam jumlah banyak untuk dibawa ke Jakarta. Tapi, kalau tidak ada acara, paling pesan 10 dos. Tiap dos berisi 10 serabi," tambah ibu dua anak ini.

Puncaknya ketika selamatan Bu Tien, Handayani diundang khusus ke Cendana untuk menyajikan jajanannya bersama hidangan lain.
Bersama suami dan dua anaknya, Handayani membawa mobil untuk mengangkut bahan serta peralatan berupa tungku dan cetakan serabi.
Dia ingat persis, serabi buatannya juga disajikan untuk Sultan Bolkiah dari Brunei Darussalam yang kebetulan hadir.
Yang membuat Handayani terkesan, sebelum disajikan, serabinya diperiksa oleh tujuh orang dari Paspampres dan dokter, untuk memastikan serabinya benar-benar aman.
Baca juga: 3 Artis Dinikahi Ari Sigit Cucu Soeharto, Annisa Trihapsari dan Suci Winata, Rika Callebaut Terlama
"Sebagai orang biasa tentu saya sangat bangga, makanan buatan saya dinikmati oleh Pak Harto juga tamu-tamu negara," ujar Handayani sembari tersenyum.
Menurut Handayani, serabi produksinya sudah jadi santapan pejabat sejaklama.
"Dulu, mantan Presiden Soekarno juga pesan serabi pada nenek saya. Saya masih ingat, saat BungKarno pesan, sejak malam hari, dapur tempat membuat serabi sudah dijaga tentara," kata Handayani yang mengaku sebagai generasi ketiga pembuat serabi.
Usaha ini dirintis neneknya, Hoo Geng Hok tahun 1923. Lalu, tongkat estafet dipegang ibu Handayani, Ny. Margo Hutomo. "Setelah nenek dan ibu tidak ada, sayalah yang melanjutkan," papar Handayani yang kelak usahanya akan diturunkan kepada anaknya.

Sumber: Intisari
Gerabah Melikan Klaten Tembus Pasar Internasional, Diekspor hingga Amerika dan China |
![]() |
---|
Gerabah Polos Melikan Disulap Jadi Seni Bernilai Tinggi, Naik hingga 5 Kali Lipat |
![]() |
---|
Kronologi Ambruknya Gedung Majelis Taklim Bogor Tewaskan 3 Orang, Bangunan Bergetar Tiang Cor Hancur |
![]() |
---|
Putaran Miring, Teknik Unik Gerabah Melikan Klaten yang Sudah Miliki HAKI |
![]() |
---|
Gerabah Melikan Klaten Masuk Nominasi API 2025, Bersaing di Kategori Cendera Mata |
![]() |
---|