5 Kasus Debt Collector Paling Ngeri, Bak Pekerjaan Bertaruh Nyawa: Terbaru Ditembak & Ditikam Polisi
Simak 5 kasus paling ngeri debt collector, bak pekerjaan bertaruh nyawa: Terbaru ada yang ditembak dan ditikam polisi.
Penulis: Dhimas Yanuar NR
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNTRENDS.COM - Debt Collector, jika secara harafiah diartikan sebagai pengoleksi utang.
Dalam KBBI, debt collector sendiri biasa disebut sebagai penagih utang, tetapi pekerjaannya itu ternyata bisa membuat orang meregang nyawa.
Seperti kasus mengerikan terbaru yang viral di media sosial ini, di mana ada seorang debt collector yang ditembak dan ditusuk oleh seorang polisi.
Bagaimana awal mula kasus tersebut?
Apakah ada kasus lain yang terkait dengan debt collector yang juga mengerikan dan membuat orang meregang nyawa?
Simak 5 kasus paling ngeri terkait debt collector:
1. Debt collector vs Polisi
Sosoknya adalah Aiptu FN, oknum polisi yang tembak dan tusuk debt collector di Parkiran Mal di Jalan Pom IX, Kota Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (23/3/2024).
Aiptu FN telah menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatra Selatan (Sumsel).
Setelah kejadian, Aiptu FN ternyata pergi, ia mengaku ingin menenangkan diri di Musi Rawas.
Petugas yang mengetahui keberadaan Aiptu FN lantas menuju lokasi untuk menemui polisi yang bertugas di Polres Lubuklinggau tersebut.
Saat bertemu, petugas berkomunikasi agar Aiptu FN kooperatif.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yudha mengatakan, Aiptu FN menyadari perbuatannya dan siap bertanggung jawab.
"Kondisi yang bersangkutan dalam keadaan sehat walafiat dan dalam keadaan normal."
"Sangat menyadari apa yang diperbuatnya siap mempertanggung jawabkan perbuatannya," katanya, Senin (25/3/2024), dilansir Sripoku.com.
Lebih lanjut Indra menjelaskan, selama bertugas di Lubuklinggau, Aiptu FN tidak memiliki masalah kedinasan.
Namun, kejadian penembakan yang dilakukan Aiptu FN itu sangat disesalkan oleh Polres Lubuklinggau.
2. Selebgram vs Debt Collector
Tak cuma warga sipil, seornag selebgram ternama ternyata juga pernah berurusan dengan debt collector.
Polisi menyebut bahwa ada tiga orang yang terlibat adalahj AWP (27), LW (34), XR (25).
Ketiganya diduga melakukan perbuatan tidak semena-mena terhadap korban yakni Clara Shinta dan anggota Bhabinkamtibmas Aiptu Evin Susanto.
Sementara empat tersangka lainnya yakni EJS, BF, YH masih dalam pengejaran tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sebelumnya Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap tiga penagih utang dan tujuh preman dari dua kelompok yang berbeda.
Aksi preman-preman itu viral di media sosial saat membentak seorang anggota Bhabinkamtibmas Polri.
Selebgram Clara Shinta melaporkan peristiwa perampasan mobil oleh kawanan "debt collector" ke Polda Metro Jaya, Senin (20/2).
Laporan tersebut juga telah teregistrasi dengan nomor LP / B / 954 / II / 2023 / SPKT / Polda Metro Jaya tertanggal 20 Februari 2023.
3. Nasib wanita penagih utang
Betapa gegernya warga Sukabumi, Jawa Barat, mereka menemukan jasad seorang wanita di aliran Sungai Cipelang, Jumat (17/11/2023) lalu.
Sosok identitas jasad tersebut adalah seorang penagih utang atau debt collector berinisial RS (37).
Roslindawati Siboro bekerja di salah satu koperasi simpan pinjam (kosipa), ditemukan membusuk di bebatuan Sungai Cipelang.
Roslindawati tewas di tangan nasabahnya, seorang ibu muda, Putri Sumiati (28) di rumahnya, Kampung Lio Santa, RT 03/01, Cikondang, Citamiang, Kota Sukabumi pada Senin (13/11/2023) lalu.
Menurut polisi, kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh PS berawal pada siang, 13 November.
Ketika itu, korban datang ke rumah tersangka untuk menagih utang sebesar Rp3,5 juta.
Namun, ibu muda itu mengaku belum punya uang untuk membayar utangnya itu.
Sementara, RS terus memaksa agar korban melunasi utang hingga berujung pada perkelahian.
4. Kepalanya ditembak oleh OTK

Betapa nahas nasib seorang debt collector di Lampung Timur ini.
Sosoknya adalah Feri Ardiansyah (29), tewas usai ditembak kepalanya oleh Orang Tak Dikenal (OTK).
Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lamtim, Sabtu (16/12/2023) sekira pukul 02.00 WIB.
Kapolsek Labuhan Maringgai, Kompol Yusvin Argunan, mewakili Kapolres Lamtim AKBP M Rizal Muchtar membenarkan kejadian itu.
Ia mengatakan korban merupakan warga Desa Margasari, Labuhan Maringgai.
Dari informasi yang diperoleh polisi, korban merupakan juru tagih utang di salah satu koperasi.
Kronologis bermula saat pergi dengan teman-temannya Jumat (15/12/2023) malam.
"Tiba-tiba ada OTK datang mengendarai sepeda motor dan berhenti di depan korban. Dia langsung menembak kepala korban," paparnya.
Sementara rekan yang terkejut melihat kejadian ini, dan langsung melarikan diri dengan kondisi ketakutan.
Tak lama, sejumlah warga yang mengetahui kejadian itu, datang untuk menolong korban dan melaporkan peristiwa ini pada aparat.
5. Dibunuh dan hampir disantet
ANA alias Ahek (51), otak sekaligus pelaku utama pembunuhan Jenal Aritonang (42) warga Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
ANA terancam hukuman mati.
Kelakuan keji ANA alias Ahek ini dibantu oleh CK alias Maung (42), polisi menyebutkan pembunuhan korban yang sehari-hari bekerja sebagai penagih utang atau debt collector itu dilakukan secara terencana.
Hal itu disampaikan Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto saat konferensi pers di halaman Polres Cianjur, Senin (14/10/2019).
“Pelaku dikenai pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup atau 20 tahun penjara,” kata Juang.
Sebelum membunuh korban dengan cara dipukul dibagian belakang kepala dengan balok kayu.
Awalnya, korban hendak disantet
Tersangka Ahek bahkan sempat meminta bantuan rekannya, CK agar mencarikan dukun untuk menyantet korban.
“Tersangka CK alias Maung ini bahkan dijanjikan akan diberi upah sebesar Rp10 juta jika sukses melaksanakan tugasnya mencarikan dukun santet,” ucapnya.
Namun rencana tersebut urung dilakukan karena tersangka Ahek dibantu Maung membunuhnya dengan cara lain.
“Saat itu korban mendatangi rumah tersangka Ahek untuk kembali menagih utang. Di sana sudah ada CK alias Maung," kata Juang.
"Korban dipukul tersangka Ahek d ibagian belakang kepala dengan balok kayu, lalu CK memukul dan menendang korban.”
Setelah korban tak bernyawa, oleh kedua tersangka kemudian dimasukan ke dalam mobil dengan maksud untuk dibuang di suatu tempat.
“Sempat berputar-putar di sekitar Cililin, Gunung Halu Bandung hingga sampai ke wilayah Kecamatan Sukanagara, Cianjur. Di sana jenazah korban lantas dibuang ke jurang,” ujarnya.
(*)
(TribunTrends/Dhimas)
Sumber: TribunTrends.com
Batal Berdiri, BPN Kandas di Meja Purbaya, Sang Menkeu Tak Butuh Lembaga Baru: Saya Kelola Sendiri! |
![]() |
---|
Bukan di Restoran! Menkeu Purbaya Nikmati Ayam Penyet Sambal Ijo di Warung Kaki Lima: Enak Habis 2 |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Siapkan Kado Manis untuk Masyarakat 2026, Siap-Siap Harga Barang Bisa Lebih Murah! |
![]() |
---|
Nasib Satgas BLBI di Era Menkeu Purbaya: Terancam Dibubarkan Gegara Sering Ribut Tapi Kinerja Minim |
![]() |
---|
Cobaan untuk Purbaya, Diprotes Gegara Sering Sidak Dadakan, Sang Menkeu Tak Goyah: Saya Tetap Datang |
![]() |
---|