Berita Kriminal
Sekeluarga di Padang Bunuh ART, Korban Dipaksa Ngemis & Disiksa, Dikubur Diam-diam Hilangkan Jejak
Sadis! Satu keluarga di Padang tega habisi nyawa ART, korban dipaksa ngemis dan disiksa jika setoran kurang, bohongi warga.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Sadisnya perlakuan satu keluarga terhadap asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di tempat mereka.
Satu keluarga di Padang ini tega menghabisi nyawa ART mereka.
Sebelum membunuh, para tersangka lebih dulu menyiksa hingga memaksa si ART untuk mengemis.
Kepada penyidik Polresta Padang, tersangka mengaku kesal pada korban karena sulit dilarang.
Diketahui korban bernama Nyimas Aryani (21), warga Rimbo Tarok, Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.
Baca juga: Astaga, Ibu di Bekasi Tega Bunuh Anak, Ditikam 20 Kali, Pelaku Ngaku Nabi Sebut Kiamat Segera Datang
Korban awalnya dipekerjakan sebagai ART di rumah para tersangka.
Selain itu, Nyimas juga bekerja di rumah makan milik para tersangka tersebut.
Namun saat bekerja, korban justru dibunuh oleh para tersangka yang merupakan satu keluarga.
Satu keluarga yang membunuh ART ini terdiri dari ibu, anak, dan menantu.
Mereka adalah :
- Sri Hamdani (46)
- Daswanto (32)
- Nanda Kurnia Putri (23)
Nyimas Aryani tewas pada 17 Desember 2023 lalu.
Para tersangka pun menguburkan jenazah Nyimas secara diam-diam tanpa sepengetahuan keluarganya.
Untuk mengelabui tetangga sekitar, tersangka mengaku kalau korban adalah adiknya.
Para tersangka juga mengatakan kalau korban meninggal dunia karena kecelakaan.
Warga pun kemudian datang untuk melayat ke rumah tersangka.
Baca juga: Kenapa Begini Tangis Tetangga, Syok Devara si Pendiam Jadi Otak Pembunuhan: Saya Urus dari Kecil
Namun saat memandikan jenazah korban, warga melihat adanya hal yang janggal.
"Pada saat memandikan jenazah korban terdapat luka-luka," kata Kasie Humas Polresta Padang, Ipda Yantie Delfina.
Kemudian warga pun melaporkan kejanggalan itu kepada keluarga kandung korban.
"Keluarga yang membuat laporan, sehingga makamnya itu dibongkar dan diotopsi," jelas Ipda Yantie.
Kemudian polisi pun menangkap ketiga tersangka setelah dua bulan buron.
Kepada polisi, tersangka Daswanto mengaku kesal dengan korban yang tidak bisa dilarang,
"Dibilangnya istriku membuat data bohong, ya dipanggilnya lah sama orang Polda itu kan. Dia (korban) bilang gak bermaksud katanya," jelas Daswanto di depan penyidik.
"Terus karena itu kau emosi sama dia?," tanya penyidik Polresta Padang saat pemeriksaan.
"Iya emosi jadinya bang," jawab Daswanto lagi.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polresta Padang Iptu Adrian Afandi mengungkap, korban juga dipaksa mengemis oleh para pelaku.
Hal itu dilakukan karena penghasilan dari usaha rumah makan mereka tidak maksimal.
Baca juga: Otaki Pembunuhan Indriana, Ekspresi Caleg Devara saat Rekonstruksi Disorot, Santai bak Tak Menyesal
“Anak dari tersangka mempunyai ide untuk mencari atau bisa menyuruh korban untuk melakukan pekerjaan lain,” jelasnya.
Akhirnya korban pun dipaksa untuk mengemis di lampu merah sambil membawa anak kecil.
Korban pun kerap kali disiksa jika tidak membawa uang yang cukup saat mengemis.
"Apabila hasil dari meminta-minta tersebut tidak memenuhi target, setiap hari korban menerima kekerasan tersebut," jelasnya.
Kini ketiga tersangka telah diamankan di Polresta Padang.
Ketiganya dijerat Pasal 340 Pembunuhan Berencana dan terancam hukuman mati atau seumur hidup.
Sumber: Tribun Bogor
| Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
|
|---|
| Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
|
|---|
| Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
|
|---|
| Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
|
|---|
| Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
|
|---|