Breaking News:

Berita Viral

Pria Ungkap Gaji KPPS di Belanda, Nominalnya 5 Kali Gaji KPPS di Tanah Air, UMR Jakarta Lewat

Jika di Indonesia digaji Rp 1,2 juta, berapa gaji KPPS di luar negeri termasuk di Belanda? Pria ini ungkap besarannya.

TikTok @jerhemynemoo
Pria ini ungkap gaji KPPS di Belanda 

TRIBUNTRENDS.COM - Jika di Indonesia digaji Rp 1,2 juta, berapa gaji KPPS di luar negeri termasuk di Belanda? Pria ini ungkap besarannya.

Seorang pria pemilik akun TikTok @jerhemynemoo mengungkap besaran gaji KPPS di Belanda.

Pemilu Indonesia yang dilakukan di Belanda sendiri digelar lebih awal yakni pada 10 Februari 2024.

Pencoblosan dilakukan di aula De Broodfabriek, Rijkswijk, Den Haag, Belanda.

Pemilik @jerhemynemoo yang akrab dipanggil Owen turut serta mengikuti proses berjalannya pemilu.

Pria ini ungkap gaji KPPS di Belanda
Pria ini ungkap gaji KPPS di Belanda (TikTok @jerhemynemoo)

Owen menceritakan pengalamannya menyoblos di Belanda.

Baca juga: Sempat Dirawat di RS, Ketua KPPS di Bandung Meninggal, Ada Riwayat Sakit Stroke Mungkin Kelelahan

Ia juga sempat bercengkrama dengan para KPPS yang bertugas membantu penyelenggaran Pemilu Indonesia di Belanda.

Sama dengan di Indonesia, para KPPS di Belanda juga digaji oleh negara.

Seorang teman Owen yang bernama Henry mengungkap nominal gaji yang ia dapat selama menjadi KPPS.

Henry adalah KPPS di TPS 001, Den Haag.

Selama seminggu bekerja, Henry digaji sebesar Rp 6 juta, lima kali lipat dari gaji KPPS di Indonesia.

Ini besaran gaji petugas KPPS di Belanda
Ini besaran gaji petugas KPPS di Belanda (TikTok @jerhemynemoo)

"Pada penasaran gaji KPPS di Belanda,” ujar Owen.

“Gaji KPPS LN di Belanda sekitar 6 juta, sekitar 1 minggu full kerja,” jawab Henry.

Selain Henry, Owen juga bertanya pada Matthew.

Matthew merupakan panitia KPPS Ketertiban di Den Haag, Belanda.

Gaji yang diterima Matthew berbeda dengan Henry, ia menerima sebesar Rp 4,5 juta untuk 3 hari kerja.

Baca juga: Trauma Berat, Petugas KPPS di Lampung Diancam Caleg saat Bertugas, Dibentak dengan Kata Kotor

 

“Bro, ini pada penasaran nih, intensif lu berapa sih?.”

“Rp4.500.000 untuk 3 hari kerja," ujar Matthew.

Video yang diunggah Owen itu kini mendapat banyak respon dari netizen.

Netizen menilai jika gaji tersebut setara dengan biaya hidup di Belanda yang besar.

13 Petugas KPPS Meninggal di Indonesia Meninggal

Di tengah meriahnya pesta demokrasi pada Pemilu 2024, terselip kabar duka dari para petugas KPPS.

Sejumlah petugas KPPS dikabarkan meninggal dunia sepanjang 10 Februari - 13 Februari 2024.

Ada juga yang harus menjalani rawat jalan dan rawat inap.

Hal ini berdasarkan laporan yang diterima Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Baca juga: Ketua KPPS di Banyuwangi Meninggal, Selesai Hitung Suara Napas Tersengal-sengal, Diduga Kelelahan

Ilustrasi kotak suara. Firmanto (49), Ketua KPPS TPS 6 Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara Meninggal dunia, Selasa (13/2/2024) pagi.
Ilustrasi petugas KPPS (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dari rentang waktu tersebut, pasien petugas pemilihan umum yang datang dikarenakan ada keluhan sakit.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan kebanyakan dari petugas KPPS mengalami keluhan sakit.

"Kalau kelelahan kita tidak ada data. Hanya mereka yang kemudian datang ke fasilitas kesehatan karena ada keluhan sakit dan sebagainya," kata Nadia saat dihubungi Tribun, Kamis (15/2).

Lebih lanjut, Nadia menjabarkan keluhan apa saja yang dilaporkan dan diverifikasi oleh dinas kesehatan (Dinkes) setempat.

Untuk morbiditas terlapor dari pasien petugas pemilu di antaranya 28 pasien dengan hipertensi, 18 pasien dengan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), 17 pasien Nasofaringitis, 15 pasien Myalgia dan 9 pasien Dispepsia.

Sedangkan untuk status pasien, sebanyak 140 orang lakukan rawat jalan, 6 orang lakukan rawat inap dan ada 13 orang yang meninggal.

"Ada dilaporkan 13 kematian tapi masih proses verifikasi dinkes setempat," kata Nadia.

Nadia mengatakan sekitar 15 persen dari petugas KPPS memang berusia di atas 55 tahun.

Padahal salah satu syarat menjadi petugas KPPS yakni usia maksimal 55 tahun.

"Masih ada sekitar 15 persen petugas yang berusia lebih dari 55 tahun dikarenakan memang terbatasnya yang berkenan menjadi petugas.

Selain itu masih ada yang memiliki penyakit komorbid, tetapi tidak terkontrol," kata Nadia.

Lebih jauh Nadia menjelaskan beberapa daerah yang melaporkan ada KPPS yang meninggal di antaranya, Tangerang, Jakarta, Magetan, Wonosobo serta Brebes.

Kementerian Kesehatan RI sebenarnya juga sudah melakukan imbauan gaya hidup sehat kepada KPPS.

Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan dr. Nida Rohmawati mengatakan petugas KPPS wajib membatasi konsumsi kafein, minuman manis dan alkohol.

"Dianjurkan untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi kafein dan minuman manis serta tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan minuman berenergi," ujar dr Nida.

Tubuh yang metabolismenya sudah lelah, ditambah minuman berenergi malah memaksa tubuh untuk bekerja terlalu keras di luar tugasnya.

Baca juga: Diterpa Angin Kencang, TPS di Deliserdang Roboh, 3 Saksi & 1 Anggota KPPS Tertimpa: Ya Allah

"Digenjot lagi dan iya tubuhnya jadi terpaksa tidak kelelahan lagi. Minum alkohol tidak dianjurkan serta kurangi minuman manis, kopinya boleh 2 cangkir sehari nggak usah lebih-lebih,” imbaunya.

Tips sehat lain menjaga kesehatan bagi anggota KPPS cukup dengan menerapkan 4C.

Yakni cukup tidur, cukup minum, cukup makan, dan cukup olahraga.

“C yang pertama adalah cukup tidur minimal 6-8 jam sehari.

C yang kedua cukup minum 6-8 gelas setiap hari karena dehidrasi kekurangan minum itu menjadi faktor risiko terjadinya kesakitan dan kematian," tambahnya.

Sedangkan C yang ketiga cukup makan jangan hanya makan snack tapi lupa makan. "C yang keempat adalah cukup olahraga, minimal olahraga 30 menit sehari,”tutupnya. (Tribun Trends/Tribunnews)

Sebagian diolah dari artikel Tribunnews.com

Tags:
BelandaOwenKPPS
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved