Breaking News:

Berita Kriminal

MURKA Ayah, Masukkan Anaknya di Ponpes, Malah Disetrika Guru Gegara Tak Buat PR: 'Penyiksaan!'

Seorang ayah menangis bawa anaknya dengan punggung terluka bakar. Ternyata disetrika guru gara-gara tak buat PR.

Editor: Monalisa
Istimewa
Kolase foto ilustrasi anak korban penganiayaan dan setrika 

Bukan yang lari apalagi menghindar dari masalah," papar Nasib.

Nasib, mengaku sangat tidak habis pikir, anaknya dianiaya lantaran tuduhan pencurian.

BT, kata Nasib, adalah anak yang berhati-hati terhadap barang kepunyaan orang lain.

Mohammad Nasib menangis ingat anak bungsunya yang tewas
Mohammad Nasib menangis ingat anak bungsunya yang tewas (YouTube Madura Official)

"Kalau dibilang anak saya panjang tangan, saya enggak terima, karena anak saya ini saya didik tentang akhlak juga.

Dulu waktu di rumah dia mau makan jajan yang ada di kulkas selalu tanya sama ibunya, ini punya siapa, jadi enggak mungkin kalau anak saya bertingkah begitu," beber dia.

Terakhir bertemu Nasib bercerita dirinya menjenguk buah hatinya di Pondok Pesantren itu setiap dua minggu sekali.

"Jadwal kunjungan (seharusnya) besok, sekarang sudah enggak ada, dia wes (sudah) pulang.

Biasanya saya datang ke ponpesnya malam habis Isya karena banyak teman-temannya yang dijenguk juga," tutur dia.

Nasib menuturkan pertemuan terakhirnya dengan sang anak.

Baca juga: Pilu Hati Ibu Kenang Curhatan Anaknya Sebelum Meninggal di Ponpes, Keinginan Belum Sempat Terwujud

"Jumat dua minggu lalu terakhir ketemu, malam Rabu kemarin sudah dikabarkan meninggal," ujarnya.

Atas peristiwa duka itu, Nasib berharap agar pihak penyidik segera menetapkan tersangka dan menghukum pelaku dengan pasal yang berat.

"Ya harus segera ditetapkan tersangkanya dan harus diusut tuntas serta diberikan hukuman yang setimpal," pinta dia.

Sebelumnya seorang santri berinisial BT (16) tewas diduga dianiaya seniornya di sebuah Pondok Pesantren di Bangkalan, Jawa Timur.

"Ada luka lebam di bagian tangan, punggung, dan di dadanya," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya.

Polisi mengatakan ada 18 orang yang akan dimintai keterangan, termasuk para santri di ponpes tersebut.

Sementara Direktur Ponpes Darul Ittihad Gus Malik mengatakan, dugaan pengeroyokan tersebut terjadi usai santri melaksanakan ibadah malam nisfu syaban dengan mengaji dan shalat berjemaah.

"Setelah itu ada waktu untuk istirahat, pada istirahat itu terjadilah peristiwa itu," kata dia saat diwawancarai di Malpores Bangkalan, Kamis (9/3/2023).

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
ponpesParepareSulawesi Selatananakayah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved