Breaking News:

Berita Kriminal

MURKA Ayah, Masukkan Anaknya di Ponpes, Malah Disetrika Guru Gegara Tak Buat PR: 'Penyiksaan!'

Seorang ayah menangis bawa anaknya dengan punggung terluka bakar. Ternyata disetrika guru gara-gara tak buat PR.

Editor: Monalisa
Istimewa
Kolase foto ilustrasi anak korban penganiayaan dan setrika 

'Saya Masukkan Anak ke Pondok Bukan untuk Dibunuh' Murka Ayah, Anaknya Tewas Diduga Dikeroyok Senior

Sebelumnya

Seorang ayah di Desa Buluk, Jawa Timur murka mengetahui anaknya tewas setelah belum lama menimba ilmu di sebuah Pondok Pesantren.

Marah dan hancur, itulah yang kini dirasakan oleh Mohammad Nasib (37).

Pria yang akrab disapa Nasib ini tidak terima anak bungsunya inisial BT (17) tewas diduga dianiaya oleh senior di Pondok Pesantren di Kecamatan Geger, Bangkalan.

Padahal BT terbilang siswa baru di pondok pesantren tersebut lantaran baru masuk pada Agustus 2022 lalu.

Baca juga: KAGET, Ibu Santri di Tasikmalaya Pasrah Kena Denda Rp37 Juta karena Anak Kabur dari Pondok Pesantren

Mohammad Nasib murka anaknya tewas diduga dianiaya senior di ponpes
Mohammad Nasib murka anaknya tewas diduga dianiaya senior di ponpes (YouTube TribunMaduraOfficial)

Namun pada Selasa (7/3/2023), Nasib justru mendapatkan kabar duka bahwa anaknya tewas dengan luka lebam di sejumlah bagian tubuh.

"Anak saya disia-siakan seperti ini, saya enggak rela, saya memasukkan anak saya ke pondok bukan untuk dibunuh," katanya sembari mengusap air mata, saat ditemui di rumahnya, Desa Buluk Agung, Kecamatan Klampis, Bangkalan, Kamis (9/3/2023).

Terkenang cita-cita sang anak

Nasib terkenang kembali cita-cita BT saat menguburkan jenazah putranya tersebut.

Menurutnya BT sangat ingin menjadi penghafal Al Quran.

"Cita-citanya anak saya ingin jadi penghafal Quran, cuma sekarang sudah hilang, karena anak saya sudah tak ada," ungkap Mohammad Nasib.

Baca juga: Sean Dikeroyok, Sunan Kalijaga Cari Keadilan, Bongkar Pelaku: Ada Anak Menteri dan Pengacara Senior

Menurut Nasib, anak keduanya tersebut tertutup dan tak ingin orangtuanya tahu ketika sedang ada persoalan.

Termasuk persoalan yang sedang dialami di pondok pesantren.

"Dia cukup diam, dan dia memang bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
ponpesParepareSulawesi Selatananakayah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved