Keluarga di Palestina Tak Sabar Tunggu Anaknya Dibebaskan Israel, Rindu Berat Usai 6 Bulan Terpisah
Salah satu keluarga di Palestina sambut baik kabar gencatan senjata, sebab dengan adanya gencatan senjata itu anak mereka akan dibebaskan Israel.
Editor: jonisetiawan
Mereka menginterogasi saya tentang Baraa dan teman-temannya. Mereka ingin mengajukan tuntutan besar terhadapnya meskipun usianya masih muda, seperti mencoba menembak tentara Israel," kata Bilal.
Penahanan Baraa diperpanjang beberapa kali, tanpa dia divonis bersalah atas tuduhan apa pun.
Menurut ayahnya, jaksa penuntut Israel telah berusaha meyakinkan hakim untuk menjatuhkan hukuman jangka panjang meskipun kurangnya bukti.
Kehadiran nama Baraa dalam daftar pertukaran tahanan menjadi kejutan yang membahagiakan bagi pihak keluarga, apalagi mereka baru diperbolehkan menjenguknya sebanyak tiga kali dan tak mendapat kabar selama hampir 50 hari.
Namun kebahagiaan keluarga tersebut terancam oleh kematian dan kehancuran yang ditimbulkan Israel di Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober.
Lebih dari 14.000 warga Palestina telah terbunuh sejak saat itu; sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
“Tetapi kegembiraan ini berkurang karena agresi Israel di Jalur Gaza, meningkatnya jumlah korban syahid, dan pemandangan mengerikan yang kita lihat,” kata Bilal.
“Kami tidak sabar menunggu Baraa, tapi kami sedih dengan apa yang terjadi di Gaza.”
***
Artikel ini diolah dari Tribunnews
Sumber: Tribunnews.com
Sosok Iko Juliant Junior, Mahasiswa Berprestasi UNNES, Kematiannya Janggal, 3 kali Bilang Ampun Pak |
![]() |
---|
Sambung Rasa di Desa Ngering Jogonalan, Bupati Hamenang Jawab Keresahan Sampah hingga Infrastruktur |
![]() |
---|
Sekolah hingga Event Tetap Jalan, Bupati Hamenang: Klaten Kondusif! |
![]() |
---|
Tubuh Penuh Luka Lebam, Iko Juliant Mahasiswa Unnes Disebut Polisi Meninggal karena Kecelakaan Motor |
![]() |
---|
CCTV Gerak-gerik Pelaku Penembak Zetro Leonardo Purba Diplomat RI Tewas di Peru, Langsung Ditodong |
![]() |
---|