Breaking News:

Keluarga di Palestina Tak Sabar Tunggu Anaknya Dibebaskan Israel, Rindu Berat Usai 6 Bulan Terpisah

Salah satu keluarga di Palestina sambut baik kabar gencatan senjata, sebab dengan adanya gencatan senjata itu anak mereka akan dibebaskan Israel.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Middle East Eye
Remaja berusia 14 tahun, yakni Ahmed Salaymeh akan dibebaskan oleh tentara Israel saat gencatan senjata. 

Ahmed telah dipenjara selama berbulan-bulan, dan orang tuanya tidak sabar menunggu kesepakatan itu dilaksanakan.

Pada 17 Mei, polisi Israel menangkap Ahmed dan tiga sepupunya dari rumah mereka di lingkungan Ras al-Amud di Silwan, di Yerusalem Timur yang diduduki, atas tuduhan pelemparan batu.

Baca juga: Prihatin dengan Anak-anak di Gaza, Lee Young Ae Jewel in the Palace Beri Donasi Rp695 Juta

Setelah ditahan selama berhari-hari, Ahmed dibebaskan dengan syarat menjadi tahanan rumah, dan dikurung hingga 30 Juli.

“Polisi Israel mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak puas dengan anak tersebut yang menjadi tahanan rumah dan dia harus menyerahkan diri,” kata ayahnya kepada Middle East Eye.

“Kami menyerahkannya saat hati kami membara.”

Sejak itu, keluarga Ahmed tidak pernah diizinkan mengunjunginya karena ayahnya adalah mantan tahanan, sementara ibunya memiliki kartu identitas Tepi Barat dan izin kunjungannya ditolak.

“Dia saat ini berada di penjara Damoun dan kami belum mengetahui apa pun tentang dia sejak 7 Oktober. Tidak ada komunikasi atau kunjungan,” kata Nawaf.

“Kami tahu bahwa para tahanan mendapat tekanan besar dari para sipir. 

Kepedulian kami terhadap kesejahteraannya meningkat setiap hari.

“Kami sangat menantikan kepulangan Ahmed, dan kami berharap semua tahanan dapat kembali ke rumah mereka masing-masing,” tambahnya.

Ayham, saudara laki-laki Ahmed yang berusia 13 tahun, ditangkap beberapa hari setelah saudaranya ditahan, dan dijadikan tahanan rumah, di mana dia masih berada di sana.

Tidak Boleh Ada Perayaan

Pada Rabu malam, polisi Israel memotret rumah para tahanan yang dijadwalkan akan dibebaskan di Yerusalem dan mengancam keluarga mereka akan ditangkap jika mereka menunjukkan bentuk perayaan pembebasan mereka.

Pembatasan seperti ini bukanlah hal baru di kota ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah melarang perayaan apa pun ketika keluarga menerima putra dan putri mereka yang dibebaskan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PalestinaIsraelGaza
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved