Berita Kriminal
Produksi Narkoba Keripik Pisang, dalam Sebulan Pelaku Dapat Omzet Rp 4 Miliar 'Harganya Rp 6 juta'
Terbongkar modus baru peredaran narkoba dengan dibuat menjadi makanan keripik pisang dan cairan bernama Happy Water.
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Modus peredaran narkoba berbentuk keripik pisang dan 'happy water' kini terbongkar.
Dalam sebulan produksi hingga pemasaran, pelaku bisa meraup omzet hingga Rp 4 miliar.
Polisi mengungkapkan, harga keripik pisang tersebut terlalu mahal hingga menimbulkan kecurigaan.
Baca juga: Rumahnya Disewa, Wahyuni Syok Ternyata Dipakai Produksi Narkoba Keripik Pisang: Aku Kira Cuma Tidur
Terbongkar modus baru peredaran narkoba dengan dibuat menjadi makanan keripik pisang dan cairan bernama Happy Water.
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan penjualan keripik pisang mengandung narkoba dan Happy Water ini berawal dari pengungkapan di Cimanggis.

"Hasil operasi siber ada penjualan narkoba dalam bentuk happy water dan keripik pisang, harganya juga cukup tinggi tidak masuk akal. Dengan itu kita curiga, kita lakukan tracing dan pemantauan terhadap akun yang menjual tersebut," ucap Wahyu, ditemui di Baturetno, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (3/11/2023).
Pihaknya telah menyelidiki selama 1 bulan, kemudian pada tanggal 2 November dilakukan penangkapan di Cimanggis, Depok.
Setelah dilakukan pengembangan, Bareskrim, Polda DYI dan TKP lainnya akhirnya mengamankan 3 orang tersangka di Depok.
Lalu di Kaliangkrik Magelang, polisi menangkap 2 orang yang memproduksi kripik pisang. Sementara 2 orang lainnya yang ditangkap di Potorono juga memproduksi kripik pisang dan Happy Water.
Baca juga: WASPADA Kini Beredar Narkoba Bentuk Keripik Pisang dan Happy Water, Harganya Mahal Kita Curiga
Sementara satu orang lainnya ditangkap di Banguntapan.
"8 orang total yang kita tangkap, ada yang berperan pemilik rekening, pengambil hasil produksi, pemasaran, produksi, dan juga distributor," jelas dia.
Didirikan sekitar 1 bulan
Saat ini Kabareskrim masih mengejar beberapa orang yang saat ini sudah dimasukkan pada daftar pencarian orang (DPO).
"Para pelaku sudah mendirikan pembuatan narkoba ini sekitar 1 bulan, dan dipasarkan melalui media sosial.
Dalam produksi tidak langsung dijual tetapi ada proses percobaan ada yang berhasil dan ada yang gagal," jelas dia.
Dari hasil penyelidikan, happy water dijual dengan harga Rp 1,2 juta. Sementara keripik pisang mengandung narkoba dijual dengan berbagai kemasan.
Sumber: Kompas.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|