Berita Kriminal
Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, Ini Keinginan Terakhir Dini Sebelum Tewas, Filter Bonyok: Trauma
Keinginan dan harapan terakhir Dini Sera Afrianti sebelum tewas diduga dianiaya anak anggota DPR, pakai filter babak belur.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Dini Sera Afrianti alias DSA (29) tewas diduga dianiaya sang kekasih yang merupakan anak anggota DPR.
Unggahan Dini Sera Afrianti sebelum tewas pun menjadi sorotan.
Keinginan hingga harapan terakhir Dini Sera Afrianti juga ia tuangkan dalam unggahan tersebut.
Dini Sera Afrianti sempat mengungkap bahwa dirinya tak mau jika orang mengalami hal yang sama seperti yang ia rasakan.
Hal tersebut diungkapkan Dini lewat unggahan di akun Tiktoknya @bebyandine, Jumat (6/10/2023).
Dalam video juga Andini menggunakan efek yang membuat wajahnya babak belur.
Saat itulah Dini mengaku bahwa dirinya merasa sangat trauma atas perlakukan kasar yang kerap ia alami.
Baca juga: Bucinnya DSA, Bangga Pamer Effort Pacar, Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, Tulis Curhat Ini

Dini juga berharap agar orang lain termasuk keluarganya tak mengalami kekerasan seperti dirinya.
"Trauma yang gak akan gue lupain sampai kapanpun.
Semoga anak cucu lu nanti, tidak mengalami hal sepertiku," tulis keterangan video.
Tak hanya itu, pengacara keluarga korban, Dimas Yemahura mengungkap sebelum meninggal dunia, Andini sempat mengirim pesan voice note pada keluarganya ketika dianiaya pelaku.
Dalam pesannya, korban terdengar menangis.
"Voice note korban saat dilakukan penganiayaan si RT ini kami ada," kata Dimas.
Pesan itu diketahui berisi suara korban yang mengaku tak mengetahui alasan pelaku menganiaya dirinya.
"Sebelum yang bersangkutan mengalami fase kritis atau tidak sadarkan diri, sempat korban ini mengirimkan voice note ke temannya. Sedang dihajar oleh si R, sambil menangis-nangis," kata Dimas.
Meski demikian, pihaknya akan menyerahkan bukti itu, apabila polisi menangani kasus ini dengan serius.
"Memang tidak kami share dan tunjukan, sebelum proses hukum dijalani serius," terangnya.
Baca juga: TRAGISNYA DSA, Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, Dilindas Mobil, Ditertawakan saat Tak Berdaya

Korban juga sempat menghubungi keluarganya beberapa hari sebelum meninggal.
Dia mengaku tengah mengalami sakit di beberapa bagian tubuhnya.
"Korban sempat menghubungi keluarganya, tapi dengan alasan yang bersangkutan sakit. Dan keluarganya tahu anaknya memar," ucapnya.
Korban diduga juga sempat mengunggah sebuah video di akun TikTok, Selasa (3/10/2023). Dalam unggahan, korban tampak berbicara ke arah kamera.
"Cewe nya mati matian jaga hati buat cwo nya, eh cwo nya mati matian buat matiin cewe nya," tulis wanita itu dalam unggahanya.
Dalam kesempatan yang sama Dinas juga menerangkan DSA awalnya diajak ke sebuah klub malam di Jalan Mayjend Jonosewojo pada Selasa (3/10/2023) malam.
Sosok GRT diungkap kuasa hukum keluarga Dini, Dimas Yemahura Alfarauq saat ditemui awak media di salah satu area pertemuan kawasan Jalan A Yani, Gayungan, Surabaya, pada Kamis (5/10/2023).
"GTR ini masih jadi pacar atau teman dekat dini alias Andini. GTR ini anak salah satu pejabat DPR RI. Betul (anak anggota DPR RI di Jakarta) dari Nusa Tenggara Timur," ujarnya.
Akan tetapi disana Dini terlibat perseteruan dengan GTR.
"Di dalam ada perselisihan antara RT dengan DSA," kata Dimas.
GTR melakukan tindak kekerasan hingga Andini tak sadarkan diri.
Cekcok berlanjut sampai ke basement parkiran.
Menurut Dimas saat itu GTR atau RT sempat memvideokan kondisi korban yang sudah terkapar.
Baca juga: Profesi Mentereng GRT, Anak Anggota DPR Diduga Aniaya Janda hingga Tewas, Pernah Kuliah di Australia

"RT malam memvideo mbak DSA yang tergeletak," katanya.
Dalam video pelaku justru mengaku tak mengenal DSA.
"Mengatakan gak tahu kenapa tergeletak," kata Dimas.
Menurut Dimas Yemahura, setelah diperingatkan oleh petugas, pelaku justru memasukkan korban ke dalam bagasi mobil.
"Mbak DSA malah dimasukkan ke bagasi mobil belakang," katanya.
Ia kemudian dibawa ke apartemennya pada Rabu (4/10/2023).
Sesampainya di sana, korban sudah tak bernyawa.
Dimas menduga korban akhirnya menghembus nafas terakhir sekitar 30-45 menit sebelum tiba di RS tersebut.
Artinya, saat GTR meletakkan korban di dalam bagasi untuk diantar dari tempat hiburan menuju ke apartemen.
"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," jelasnya.
"Bisa jadi di Black Hole nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang. Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tambahnya.
Dari sejumlah informasi yang didapat Dimas, berupa video, terlihat aksi GTR menganiaya korban.
Bahwa GTR sempat menggilas lengan tangan korban atau DSA, selama berada di basement.
Karena didapati adanya bercak bekas corak roda ban mobil yang dikendarai oleh pacarnya.
"Bahkan saat tergeletak, DSA nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya. Jadi si GTR ini datang ke black hole dengan kawan-kawannya. Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan DSA. (Bukti) di lengan tangan DSA, ada bekas injakan ban. Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali," katanya.
Kemudian, bukti yang memperkuat temuan informasi tersebut, diperoleh Dimas, dari sebuah video yang diduga direkam sendiri oleh GTR selama berada di basement.
"Kalau di CCTV kami belum tahu. Tapi kami memiliki rekaman video dari saudara R yang merekam si korban pada saat terkapar di basement," pungkasnya.
Dimas telah melaporkan GTR ke SPKT Mapolrestabes Surabaya atas dugaan tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan kematian, dan atau dengan sengaja merampas nyawa orang lain, sesuai Pasal 351 Ayat 3 dan atau Pasal 338 KUHP.
Laporan tersebut dibuat oleh anggota keluarga korban, sekitar pukul 22.30 WIB, pada Rabu (4/10/2023), dengan nomor Laporan Polisi (LP); LP/B/ /077 /X/2023/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR.
Baca juga: Profil Edward Tannur, Anggota DPR RI Ramai Disorot, Anaknya Diduga Habisi Nyawa Seorang Wanita

Terlapor GTR diduga kuat melakukan serangkaian aksi penganiayaan terhadap korban selama berada di basement salah satu tempat hiburan malam dalam gedung pusat perbelanjaan kawasan Jalan Mayjen Yono Suwoyo No 9, Pradah Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya.
Lebih jauh sebelumnya video Dini saat setelah dianiaya terungkap.
Saat itu Andini tergeletak mengenakan baju merah dan celana pendek hitam.
Ia dikeliling sejumlah petugas.
"Orang ini datang tau?" tanya petugas.
"Gak tau. Aku mau keluar tiba-tiba di jalan, gak iso keluar," jawab pelaku.
"Bukan teman?" tanya petugas parkir.
"Bukan," jawab pelaku.
Ia bahkan merekam video sambil tertawa.
"Rekam se (ketawa)," katanya.
(TribunSumsel)
Diolah dari artikel di TribunSumsel.com
Sumber: Tribun Sumsel
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|