Bupati Klaten Hamenang Sambut Baik Kolaborasi PLN Bangun Jalan Poros, Infrastruktur Berbasis FABA

TRIBUNTRENDS.COM, KLATEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten terus berupaya memperkuat infrastruktur desa melalui kolaborasi lintas sektor. 

Salah satunya diwujudkan dengan peresmian Jalan Poros Gombang–Pogung–Bogor di Kecamatan Cawas, Minggu (5/10/2025).

Pembangunan jalan ini merupakan hasil kerja sama Pemkab Klaten dan PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Pacitan melalui program “FABA Berdaya untuk Infrastruktur Desa”. 

Peresmian ditandai dengan penekanan tombol dan penandatanganan prasasti oleh Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo bersama jajaran direksi PLN.

Jalan sepanjang 1,8 kilometer dengan lebar 3 meter dan ketebalan 15 cm ini dibangun menggunakan FABA, residu pembakaran batu bara yang bersifat limbah non-B3 dan dapat dimanfaatkan untuk material konstruksi.

“Tentu ini hal yang menyejukkan bagi Kabupaten Klaten. Di tengah ibaratnya gunung pasir ada oase,” ujar Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo.

Ia menyebut, program CSR dari PLN ini menjadi kabar baik di tengah keterbatasan anggaran pemerintah akibat pemangkasan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Baca juga: UMKM Desa Jarum Bayat Tampilkan Inovasi Batik & Dawet Pandan, Bupati Klaten Hamenang Beri Apresiasi

“Dengan hadirnya CSR dari PLN ini bisa sedikit mengobati kegalauan kami. Harapan kami, kerja sama ini bisa berkelanjutan dan mempercepat pembangunan di wilayah Kabupaten Klaten,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Terbarukan PT PLN Persero Suroso Isnandar, mengatakan bahwa pembangunan jalan ini juga menjadi bentuk kepedulian pribadi terhadap kampung halamannya.

“Saya Akamsi, anak kampung sini. Setiap kali pulang lewat jalan dari Gombang, mobilnya harus ganti yang tidak gasruk. Akhirnya kami mohon bantuan dari PLN Nusantara Power agar jalan ini diperbaiki,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sebanyak 2.000 ton FABA digunakan untuk pembangunan jalan ini. 

Meski baru terealisasi 1,8 km, pihaknya berkomitmen menuntaskan 600 meter sisa ruas jalan di tahun anggaran berikutnya.

“Kami lakukan TJSL ini hanya setitik kecil kontribusi kami dalam mencoba untuk membangun desa. Semoga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat,” imbuh Suroso. (TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo)