Breaking News:

BENDUNGAN Runtuh, Kota Derna Libya Disapu Banjir, 2.000 Warga Tewas, Penduduk Terseret ke Laut

Kondisi kota Derna Libya, disapu banjir akibat bendungan runtuh. Sebanyak 2.000 warga tewas, 6.000 hilang. Apartemen tinggi terendam lumpur.

Editor: Suli Hanna
YouTube Tribunnews
Banjir bak tsunami di Libya akibat bendungan runtuh 

"Setidaknya 46 orang dilaporkan tewas di kota Bayda di bagian timur," kata Abdel-Rahim Mazek, kepala pusat medis utama kota itu.

Baca juga: SIAPA Ibrahim Alhami? Sosok Pria Libya Viral Cuma 3 Hari Jadi Suami Ratu Rizky Nabila, Ini Profilnya

Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor perdana menteri sementara Libya yang berbasis di Benghazi pada 11 September 2023 menunjukkan pemandangan jalan pantai yang runtuh di kota timur Derna, sekitar 290 kilometer timur Benghazi, setelah badai Mediterania
Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor perdana menteri sementara Libya yang berbasis di Benghazi pada 11 September 2023 menunjukkan pemandangan jalan pantai yang runtuh di kota timur Derna, sekitar 290 kilometer timur Benghazi, setelah badai Mediterania " Daniel". (Kantor Pers Perdana Menteri Libya / AFP)

Tujuh orang lainnya dilaporkan tewas di kota pesisir Susa di timur laut Libya, menurut Otoritas Ambulans dan Darurat.

"Tujuh orang lainnya dilaporkan tewas di kota Shahatt dan Omar al-Mokhtar," kata Ossama Abduljaleel, Menteri Kesehatan Libya, seperti diberitakan AP News.

Satu orang dilaporkan tewas pada Minggu (10/9/2023) di kota Marj.

Bulan Sabit Merah Libya mengatakan tiga pekerjanya meninggal saat membantu keluarga di Derna.

Kepala pemerintahan Libya di wilayah timur, Osama Hamad, mengatakan kepada televisi lokal lebih dari 2.000 orang tewas dan ribuan lainnya hilang.

Setelah menghantam Yunani pekan lalu, Badai Daniel menyapu Mediterania pada Minggu (10/9/2023), membanjiri jalan-jalan dan menghancurkan bangunan-bangunan di Derna, dan menghantam permukiman lain di sepanjang pantai, termasuk kota Benghazi terbesar kedua di Libya.

Libya secara politik terbagi antara timur dan barat dan layanan publik telah hancur sejak pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011 yang memicu konflik bertahun-tahun.

Pemerintahan yang diakui secara internasional di Tripoli tidak menguasai wilayah timur.

Di Tripoli, Dewan Kepresidenan yang beranggotakan tiga orang dan berfungsi sebagai kepala negara di negara yang terpecah belah tersebut meminta bantuan komunitas internasional.

“Kami menyerukan negara-negara persaudaraan dan sahabat serta organisasi internasional untuk memberikan bantuan,” katanya.

Selain menelan korban jiwa, tragedi tersebut juga menghacurkan sejumlah rumah dan gedung-gedung.

Ruas jalan dipenuhi dengan lumpur bekas banjir besar.

Sejumlah korban tewas dievakuasi. Sementara yang hilang, masih dicari oleh petugas.

8 Banjir terparah sepanjang sejarah, tewaskan jutaan orang

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Tags:
banjirDernaLibya
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved