Breaking News:

Gubernur Dedi Mulyadi Tanggapi Santai Tuduhan Pencitraan saat Temui Demonstran di Bandung

Tanggapan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengenai tuduhan pencitraan saat temui demonstran di Bandung yang begitu ricuh dan api dimana-mana.

Editor: Sinta Darmastri
Instagram @dedimulyadi71
Kondisi Dedi Mulyadi - Tanggapan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengenai tuduhan pencitraan saat temui demonstran di Bandung yang begitu ricuh dan api dimana-mana. 

TRIBUNTRENDS.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjukkan sikap terbuka terhadap berbagai respons publik atas keputusannya menemui langsung massa aksi saat unjuk rasa yang berlangsung di Bandung pada Jumat malam, 29 Agustus 2025. Meski menuai pro dan kontra, Dedi mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Dalam keterangannya, Dedi menilai dinamika seperti itu merupakan hal yang lumrah dalam dunia politik dan pemerintahan.

Yang terpenting baginya, kehadirannya saat itu bisa membantu menurunkan ketegangan di tengah situasi unjuk rasa yang memanas.

"Pro-kontra menjadi hal biasa, asalkan kehadiran saya saat itu bisa meredakan tensi massa yang tengah panas," ujar Dedi.

Kehadiran langsung Dedi di tengah kerumunan massa memang menuai beragam reaksi. Sebagian pihak menilainya sebagai langkah empatik, sementara yang lain menudingnya sebagai upaya pencitraan.

Namun, bagi Dedi, yang terpenting adalah niat untuk menjaga kondusivitas dan mendengarkan langsung aspirasi warga.

Langkah Dedi ini sekaligus menjadi bagian dari pendekatan komunikasi politik yang terbuka, di mana pemimpin hadir secara fisik dalam situasi kritis, bukan sekadar mengandalkan pernyataan lewat media atau perantara.

"Kebayang kalau waktu itu saya tidak datang, ini terbakar. Bagi saya, apapun orang mengatakan tentang saya, apakah itu pencitraan, cari muka, enggak ada masalah," ujar Dedi, Senin (1/9/2025).

Dedi tak peduli jika ada orang yang mengatakan bahwa aksinya turun menemui massa merupakan sebuah pencitraan.

"Mau ngatain orang pencitraan enggak apa-apa," katanya.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencoba berdialog dengan para pengunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Jumat (29/8/2025) malam. 
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencoba berdialog dengan para pengunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Jumat (29/8/2025) malam.  (Dok. Staf Gubernur)

Dedi pun mengimbau masyarakat agar tidak lagi melakukan aksi anarkis saat berunjuk rasa.

Pemerintah, kata dia, baik eksekutif maupun legislatif akan berupaya merespons setiap tuntutan warga dan memperbaiki diri agar kekurangan kekurangan dapat disempurnakan.

"Nah, selanjutnya karena hari ini gerakan unjuk rasa normal sih, kita enggak ada problem, silakan sampaikan. Tetapi hari ini kan banyak sekali orang yang tiba-tiba datang ngebakar. Orang yang tiba-tiba datang nusuk. Orang yang tiba-tiba datang nyopet, nyuri motor," katanya.

Kondisi ini, kata dia, harus diminimalisir. Massa yang ingin berdemonstrasi harus ada koordinatornya. Ada penanggung jawab aksi dan ada materinya.

"Nah, hari ini kan banyak yang tidak ada materinya nih. Pokoknya ramai, rusuh. Nah, ini yang kita hindarkan, enggak boleh ada ramai dan rusuh dan kita akan senantiasa sigap untuk mengatasi seluruh problematika itu bersama jajaran TNI Polri," ucapnya.

Diolah dari artikel TribunJabar.com

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
Dedi MulyadidemostranBandung
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved