Breaking News:

BENDUNGAN Runtuh, Kota Derna Libya Disapu Banjir, 2.000 Warga Tewas, Penduduk Terseret ke Laut

Kondisi kota Derna Libya, disapu banjir akibat bendungan runtuh. Sebanyak 2.000 warga tewas, 6.000 hilang. Apartemen tinggi terendam lumpur.

Editor: Suli Hanna
YouTube Tribunnews
Banjir bak tsunami di Libya akibat bendungan runtuh 

1. Banjir Johnstown, Amerika Serikat (1889)

Banjir di Johnstown berawal setelah hujan pada pukul 3 sore, 31 Mei 1189.

Sebuah bendungan di Danau Conemaugh, Pennsylvania hancur setelah beberapa hari diguyur hujan.

Runtuhnya bendungan itu melepaskan sekitar 16 juta ton air dan puing-puing setinggi 40 kaki atau sekitar 12 meter.

Satu jam kemudian, gelombang menghantam Johnstown, menghancurkan sekitar 1.600 bangunan.

Ketika air akhirnya surut, lebih dari 2.200 orang tewas dan lebih banyak lagi yang terluka atau kehilangan tempat tinggal.

2. Banjir Sungai Yangtze, China (1931)

Pada musim panas 1931, tercatat banjir paling parah dalam sejarah China.

Saat itu sedang terjadi pencairan salju, hujan lebat, dan tujuh badai siklon pada saat yang sama.

Pada bulan Agustus di tahun yang sama, Sungai Yangtze, Sungai Kuning, dan Sungai Huai meluap dan membanjiri wilayah yang lebih besar dari dataran Inggris.

Ribuan orang meninggal karena tenggelam selama fase awal banjir.

Tetapi lebih banyak lagi yang bertahan hidup dengan keadaan lapar disusul dengan wabah penyakit seperti kolera, demam tifoid, dan disentri.

Menurut Ensiklopedia Britannica, Sungai Yangtze juga pernah mengalami banjir terhebat pada tahun 1870, 1931, 1954, 1998, 2010, and 2020.

Tapi tidak ada yang mengalahkan akibat banjir 1931 ini.

Menurut sejumlah sumber, banjir Sungai Yangtze pada 1931 disebut menewaskan 3,7 juta jiwa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Tags:
banjirDernaLibya
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved