Berita Kriminal
Cuma Modal Map, Oknum Paspampres Culik & Aniaya Imam Masykur, Diseret saat Salat, Warga Takut Lerai
Akal bulus oknum paspampres culik dan aniaya Imam Masykur, diseret saat salat, cuma modal map bikin warga takut.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Biadabnya ulah oknum Paspamres Praka Riswandi Manik alias Praka RM menculik dan menganiaya Imam Masykur (25) hingga tewas.
Akal bulusnya untuk memeras Imam Masykur pun terkuak.
Praka RM bahkan menculik Imam Masykur dengan cara menyeretnya ketika korban sedang salat.
Pemuda berusia 25 tahun itu tewas setelah disiksa Praka Riswandi Manik, Praka HS dan Praka J.
Video penyiksaan Imam Masykur bahkan viral di media sosial.
Dalam video viral di media sosial, punggung Imam dipukuli hingga terluka parah.
Imam juga berusaha menghubungi keluarganya lewat telepon untuk mentransfer uang tebusan Rp 50 juta pada pelaku.
Baca juga: Oknum Paspampres Ternyata 2 Kali Peras Imam Masykur, Duga Simpan Rahasia Korban: Mungkin Ada Sesuatu

Motif Pelaku
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan Praka RM aniaya Imam Masyakur adalah untuk mendapat uang.
"Pemerasan," katanya seperti dikutip dari Kompas.com.
Tiga pelaku sudah diamankan di satuannya masing-masing.
- Praka Riswandi petugas Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan.
- Praka HS anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat.
- Praka J merupakan anggota TNI di Kodam Iskandar Muda.
Akal-akalan Pelaku
Imam Masykur memiliki toko kosmetik di Jalan Sandratek, RT 02/06, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
Ia diduga mejual obat-obatan terlarang.
Kata Irsyad, tiga pelaku berpura-pura menjadi petugas kepolisian.
"Melakukan penangkapan terhadap korban karena korban diduga pedagang obat-obat ilegal (seperti) Tramadol dan lain-lain," kata Irsyad.
Kesaksian warga, B, tiga pelaku datang pukul 17.00 WIB, Sabtu (12/8/2023).
Baca juga: Postingan Terakhir Imam Masykur Tewas Dianiaya Oknum Paspampres, Minta Maaf: Aku Datang dengan Dosa

Menurut B, Imam diseret oleh para pelaku saat sedang salat.
"Dia posisi kayaknya lagi salat," kata B dikutip dari TribunJakarta.com.
Ia mengatakan sempat ada teriakan 'rampok, rampok'.
Menurutnya korban kemudian dipiting oleh para pelaku.
Warga yang melihat tak berani melerai kejadian ini karena pelaku mengaku membawa surat tugas dalam sebuah map.
"Enggak berani pada melerai karena dia bilang saya bawa surat tugas, bawa map. Cuma saya enggak tahu map itu isinya apa," kata B.
Korban Tewas
Ibu korban, Fauziah, mendapat kabar duka 13 hari setelah mendapat telepon dari Imam Masykur.
Imam dikabarkan telah meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Jenazah Imam kemudian diberangkatkan ke Aceh oleh Kodam Jayakarta.
Tugas Praka RM sebagai Paspampres
Praka Riswandi Manik (RM) yang menculik dan menganiaya pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25), merupakan seorang Paspampres.
Kendati demikian, Praka RM disebut tidak bertugas melekat pada presiden ataupun wakil presiden.
Tugas sehari-hari Praka RM dibeberkan oleh Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay.
Praka RM, kata Rafael, tidak bertugas melakukan pengawalan melekat kepada Presiden maupun Wakil Presiden.
Rafael mengatakan, Praka RM, merupakan anggota Paspampres dari Polisi Militer yang sehari-harinya berurusan dengan motor Patroli Pengawalan (Patwal).
"Dia tidak melekat, dia dari Pom (polisi militer) urusan motor patwal," kata Rafael ketika dihubungi Tribunnews.com pada Senin (28/8/2023).
Rafael sebelumnya mengatakan Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan.
Baca juga: Motif Praka RM & 2 Anggota TNI Aniaya Imam Masykur, Murni Pemerasan, Tuduh Korban Jual Obat Ini

"Terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan," kata dia ketika dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (27/8/2023).
Rafael juga menegaskan proses hukum akan dilakukan sesuai ketentuan hukum yang berlaku apabila anggota Paspampres tersebut terbukti melakukan tindak pidana.
"Apabila benar-benar terbukti adanya anggota Paspampres melakukan tindakan pidana seperti yang disangkakan di atas pasti akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata Rafael.
"Kami mohon doanya semoga permasalahan ini dapat segera diselesaikan. Terima kasih," sambungnya.
Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya/Jayakarta kini juga telah menahan tiga oknum TNI dalam kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian tersebut.
Satu di antaranya adalah Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
"3 orang (anggota TNI ditahan," kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar ketika dihubungi Tribunnews.com pada Senin (28/8/2023).
Baca juga: Permintaan Tebusan Rp50 Juta Disetujui, Paspampres Praka RM Tetap Bunuh Pria Aceh, Diduga Karena Ini

Irsyad menjelaskan dua oknum TNI lainnya yang diduga terlibat dalam kasus tersebut bukan berasal dari satuan Paspampres.
"Satu yang dari Paspampres, yang lain bukan," kata Irsyad kepada wartawan.
Ketiganya diduga melakukan penculikan dan penganiayaan terhadap Imam karena mengetahui Imam menjual obat-obatan yang diduga ilegal.
Informasi yang dihimpun, mereka mengaku kepada warga sekitar sebagai polisi ketika membawa Imam.
Mereka juga disebut-sebut meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta kepada keluarga Imam.
Namun karena permintaan tebusan tersebut tidak dikabulkan, Imam terus dipukuli di antaranya di bagian punggung.
Video yang diduga penganiayaan terhadap Imam tersebut juga tersebar di media sosial.
Dalam video beredar, tampak seorang pemuda yang diduga Imam merintih kesakitan karena punggungnya dipukul berulang kali menggunakan sebuah alat.
Bahkan di video lain yang beredar punggung pemuda tersebut tampak telah terluka dan berlumuran darah.
Pemuda tersebut juga terdengar mengucapkan kalimat dengan bahasa daerah sambil menangis.
Pemuda tersebut diketahui meminta agar keluarganya mengirimkan uang Rp 50 juta sambil menangis.
(TribunBogor)
Diolah dari artikel di TribunnewsBogor.com dan Tribunnews.com
Sumber: Tribun Bogor
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|