Breaking News:

Berita Kriminal

IMING-imingi Kerja di Klinik Malah Dipekerjakan Jadi PSK, TW Tipu Wanita, Tebar Jaring di Medsos

Nasib miris para wanita, diiming-imingi kerjaan di klinik malah dijadikan PSK dan pemandu karaoke. TW lancarkan aksi dengan tebar jaring di medsos.

Editor: Suli Hanna
Shutterstock
Ilustrasi korban - Pilu wanita ditipu lewat medsos, dijanjikan kerja di klinik malah dijadikan PSK 

TRIBUNTRENDS.COM - TEGANYA pria inisial TW menipu para wanita.

Diiming-imingi kerjaan di klinik, ternyata TW mempekerjakan wanita yang ditipunya di tempat ramang-remang jadi PSK dan pemandu karaoke.

Bagaimana kabar lengkapnya?

Seorang pria berinisial TW (23) ditangkap polisi karena melakukan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

TW ditangkap usai polisi membongkar praktik TPPO dengan modus penyediaan lapangan pekerjaan di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.

Iming-imingi korban kerja di klinik

Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Bobby Danuardi mengatakan, terbongkarnya kasus TPPO itu bermula dari laporan warga yang anggota keluarganya berinisial MJS (19) hilang pada Selasa (15/8/2023).

"Ada warga yang melapor kehilangan anggota keluarganya.

Korban berinisial MJS yang dijanjikan bekerja di sebuah klinik,” kata Bobby Danuardi dalam keterangan persnya yang diterima wartawan, Sabtu (19/8/2023).

Baca juga: Nasib Miris Mantan PSK, Hidupnya Gemerlap, Kini Meninggal Tak Ada yang Mau Mengubur

TW (23), tersangka yang merekrut para wanita sebagai pekerja seks komersial (PSK) saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolsek Penjaringan.()
TW (23), tersangka yang merekrut para wanita sebagai pekerja seks komersial (PSK) saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolsek Penjaringan.() (Istimewa via kompas.com)

Setelah itu, polisi mencari MJS dan lansung menemukannya bersama perempuan lainnya di sebuah rumah indekos di Jalan Tanah Pasir Dalam Raya.

Kepada polisi, mereka mengaku diperkerjakan oleh penyedia lapangan kerja sebagai pemandu karaoke dan pekerja seks komersial (PSK).

"Mereka ditipu, ternyata bekerja sebagai pemandu karaoke dan penjaja seks.

Korban MJS dipekerjakan sebagai PSK di sebuah lokalisasi di Penjaringan," kata Bobby.

Bersamaan dengan itu, polisi menangkap TW.

Baca juga: Nasib Pria di Kendari Dianiaya Waria, Batal Pesan PSK, Uang Dicuri Dipukul Kaleng Susu Beruang

Direkrut dari media sosial

TW merekrut para perempuan yang dipekerjakan sebagai pemandu karaoke dan PSK itu melalui penjaringan di media sosial.

Para perempuan itu direkrut TW dengan iming-iming untuk dipekerjakan sebagai penjaga klinik dan salon kecantikan.

"Para korban kami evakuasi dari tempat penampungan, sedangkan tersangka TW saat ini sudah dilakukan penahanan," ucap Bobby.

Dalam pengungkapan kasus itu, polisi juga turut menyita barang bukti, yakni buku rekapan omzet, gaji, kondom, dan sebuah ponsel milik TW.

“Barang bukti yang ada kaitannya dengan perdagangan manusia ini turut kami amankan," ucap Bobby.

Dapat imbalan Rp 2 juta

Bobby menyampaikan, TW bakal mendapatkan imbalan sebesar Rp 2 juta setiap merekrut perempuan untuk jadi PSK.

"TW bertugas sebagai perekrut dengan imbalan sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per wanita yang berhasil direkrut," kata Bobby.

Uang itu bakal diterima TW apabila berhasil merekrut seorang perempuan untuk dijadikan sebagai PSK di Kafe Melati.

Adapun sosok yang memberikan upah kepada TW merupakan pengelola kafe berinisial M.

"Seorang M sudah masuk DPO, masih dalam pengejaran kami," kata Bobby.

Atas perbuatannya, TW dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) UU RI Nomor 21 Tahun 2007 dan atau Pasal 296 KUHP dan atau Pasal 506 KUHP dengan ancaman kurungan penjara paling lama 15 tahun.*)

PILU Ida TKW Cianjur Dua Kali Ditipu Teman Sendiri, Dijanjikan Gaji Besar, Malah Jadi PSK di Dubai

PILU Ida TKW dari Cianjur, dua kali ditipu teman sendiri saat hendak cari nafkah.

Bak sudah jatuh tertimpa tangga, Ida TKW kabur dari tempat kerjanya di Dubai karena tak sesuai ekspektasi, namun kini malah jadi PSK.

Ida dijerumuskan teman sendiri hingga bikin bingung dan khawatir keluarga.

Bagaimana kisah lengkap Ida TKW dari Cianjur?

Seorang wanita asal Cianjur tengah menjadi perbincangan lantaran ia dijadikan pelayan nafsu di Dubai, Uni Emirat Arab.

Ini setelah video dua anak minta bantuan Kapolri mencari ibunya yang kerja jadi TKW di Dubai viral di media sosial, Kamis (7/7/2023).

Kedua anak dalam video tersebut H (15) dan MRR (11) meminta pertolongan karena ibu mereka disekap dan diduga dijadikan PSK (pekerja seks komersil) di Dubai.

Baca juga: CURHAT Pilu Kakak Adik di Cianjur, Ibu Jadi TKW, Diduga Disekap jadi PSK, Ini Komunikasi Terakhirnya

Ilustrasi TKW Narmi (40) seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Karawang Jawa Barat disebutkan tidak pulang ke Indonesia setelah 13 tahun berada di Arab Saudi.
Ilustrasi TKW Narmi (40) seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Karawang Jawa Barat disebutkan tidak pulang ke Indonesia setelah 13 tahun berada di Arab Saudi. (Tribun Wow)

"Ibu kami terakhir berkomunikasi dengan kami yaitu menyatakan disekap oleh kelompok perdagangan orang untuk menjadi pelayan (seks)," ujar sang kakak, dilansir dari Kompas.com.

H menjelaskan, sang ibu berangkat ke Dubai pada 2022.

Sejak itu keluarga sudah tidak bisa berkomunikasi dengannya.

Karena itu, ia meminta Kapolri, Kapolda Jawa Barat, dan Kapolres Cianjur membantu menangkap pelaku penyalur ibu mereka ke Dubai dan memulangkan sang ibu.

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengungkapkan, ibu yang disebut anak-anak dalam video itu merupakan TKW asal Cianjur bernama Ida (30).

Ida berasal dari Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.

"Pada bulan April tahun 2022, korban atas nama saudari Ida dijanjikan dan diming-imingi oleh terlapor atau saudara Rahmat bekerja di negara Timur Tengah sebagai asisten rumah tangga," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (8/7/2023).

Tono mengatakan, Rahmat menjanjikan akan memberi Ida gaji yang besar serta menjamin keselamatan dan kesejahteraannya.

Kemudian, Ida menyetujui tawaran itu dan berangkat ke Jakarta pada April 2022.

Baca juga: Dulu Sukses Bisa Beli Tanah, Kondisi Siti eks TKW Bikin Faisal Soh Nangis, Kena Tumor Berujung Buta

Dalam perjalanan ke Jakarta, ia dibantu oleh Martini alias Tini untuk proses medical check up dan pembuatan paspor.

"Pada bulan Mei 2022, setelah selesai membuat persyaratan tersebut, selanjutnya saudari Ida diberangkatkan ke Timur Tengah," lanjut dia.

Namun, Ida kemudian kabur dari tempat kerjanya di Dubai pada Februari 2023.

Ida kabur karena mendapatkan pekerjaan yang berat dan hanya diberikan waktu istrahat sedikit.

Kondisi ini tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh Rahmat dan Tini.

Tono mengungkapkan, Ida kemudian mendapatkan tawaran pekerjaan lain setelah kabur dari pekerjaan awalnya.

"Kemudian saudari Ida tersebut kabur dengan saudari Eka yang sudah menjanjikan pekerjaan yang layak dan gaji yang lebih besar," jelas Tono.

Baca juga: YA ALLAH Nasib Wiji Lestari TKW di Taiwan, Sakit Kanker Payudara, Dokter Menyerah: Waktunya 1 Bulan

Izinkan Istrinya Jadi PSK di Warung Remang-remang, Suami Ungkap Alasan Tak Terduga
Ilustrasi PSK (Tribunnews.com/Ilustrasi)

Nahas, Eka justru kembali mempekerjakan Ida dengan semena-mena.

Ida dipaksa bekerja sebagai pekerja seks komersial di sebuah apartemen di Dubai.

Ponsel miliknya juga disita sehingga tidak bisa memberitahu pihak keluarga.

Atas kejadian tersebut, keluarga Ida kemudian membuat laporan ke Polres Cianjur dengan bantuan LBH Keadilan.

"Kami sudah memintai keterangan terhadap sejumlah saksi dari pihak korban dan dinas atau instansi terkait," kata Tono.

Pihaknya juga meminta bantuan KBRI dan berkoordinasi dengan Polda Jabar untuk membantu pemulangan Ida.

Seorang TKW di Arab Saudi berbagi cerita, mengaku kerap digoda anak majikan (foto ilustrasi)
Ilustrasi TKW bernasib malang (foto ilustrasi) (freepik.com)

Pelaku ditangkap

Polres Cianjur sudah menangkap satu orang terkait kasus seorang ibu asal Cianjur yang disekap dan dijadikan budak seks saat menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Dubai, Uni Emirat Arab.

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengungkapkan, pihaknya sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini, yakni Rahmat dan Martini.

"Terhadap Rahmat sudah kita tangkap dan sudah kita tahan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (8/7/2023).

Rahmat ditangkap di depan Perumahan Marhamah, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, pada Kamis (6/7/2023) sekitar pukul 22.30 WIB.

Rahmat merupakan orang yang menjanjikan korban, Ida (30), pekerjaan dengan gaji tinggi di Timur Tengah pada 2022.

Namun, Ida justru mendapatkan pekerjaan yang berat dengan jam istirahat sedikit di Dubai sehingga kabur.

Setelah berhasil kabur dari tempatnya bekerja, ia kemudian dipaksa menjadi pekerja seks komersial (PSK).

Tono menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, Rahmat berperan sebagai penyalur dan perekrut korban untuk dipekerjakan sebagai TKW di Timur Tengah.

Selain menjanjikan korban pekerjaan dengan gaji tinggi, Rahmat juga memperkenalkan korban kepada Martini selaku sponsor yang membantu korban menjalani proses medical check up dan pembuatan paspor di Jakarta.

"Terkait kasus tindak perdagangan orang ini kami terus mengejar satu tersangka lainnya (Martini)," ujar Tono.

Rahmat dan Martini ditetapkan sebagai tersangka setelah polisi menindaklanjuti laporan polisi yang dibuat keluarga Ida melalui bantuan LBH Keadilan.

Keduanya menjadi tersangka berdasarkan sejumlah barang bukti, seperti fotokopi paspor, KTP, Kartu Keluarga, dan buku nikah milik Ida, serta foto-foto korban saat berada di Uni Emirat Arab.

Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 4 dan Pasal 10 UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Jo Pasal 81 dan/atau Pasal 83 dan/atau Pasal 86 UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Tono mengatakan, pihaknya masih mencari keberadaan tersangka Martini yang sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Sedangkan terkait Eka, dia menyebut statusnya masih sebagai saksi.

"Terkait Eka baru ditetapkan sebagai saksi karena Rahmat tidak mengetahui identitasnya.

Kami baru mendalami dan mencari tersangka Martini untuk mengetahui keterlibatan Eka," ujar Tono.

Terkait Eka ini, sebelumnya Tono menyebutkan Ida bertemu wanita itu setelah berhasil kabur dari tempat bekerjanya di Dubai karena tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh Rahmat dan Martini.

Ida kemudian ditawari Eka sebuah pekerjaan.

Namun, ia malah dijadikan PSK di sebuah apartemen. "

HP Ida juga disita sehingga tidak bisa memberitahu pihak keluarga," ujar Tono.

(Kompas.com, TribunJatim.com)

Diolah dari artikel Kompas.com dan TribunJatim.com.

Sumber: Kompas.com
Tags:
PSKJakarta Utarakaraoketipu
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved