Breaking News:

Berita Viral

SOSOK Mbah Moen, Ulama yang Jasadnya Utuh saat Makam Dibongkar, 4 Tahun Wafat di Mekah, MasyaAllah!

Makam K.H. Maimun Zubair atau Mbah Moen dikabarkan sempat dibongkar untuk dipindahkan. Namun karena jasad yang masih utuh, hal itu batal dilakukan.

BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN/RUSMAN / Istimewa
Makam KH Maimun Zubair alias Mbah Moen tak jadi dibongkar dan dipindahkan karena jasadnya masih utuh meski telah 4 tahun wafat 

Lantas siapakah sosok Mbah Moen sebenarnya?

Semasa hidupnya, Mbah Moen pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang.

Mbah Moen merupakan putra pertama dari pasangan suami istri yang bernama KH Zubair Dahlan dan Hj. Mahmudah.

Sejak kecil, Mbah Moen dibimbing langsung oleh ayahandanya yang merupakan seorang ulama dan murid dari As-Syeikh Sa’id Al-Yamany Al-Maliky dan As-Seikh Hasan.

Diantara ilmu yang beliau pahami dan hafal adalah yang biasa digunakan di kalangan santri, seperti Ilmu Shoraf, Nahwu, Fiqh, Manthiq, Balaghah, Ilmu Syarah dan lainnya.

Di usia sekitar 17 tahun, KH. Maimun telah menghafal kitab-kitab Nadzam, seperti AlJurumiyah, Imrithi, Alfiyyah Ibnu Malik, Matan Jauhrotul Tauhid, Sullamul Munauroq, Rohabiyyah fil Faraidh. Serta memahami beberapa kitab fiqh yang terkenal seperti Fathul Qarib, Fathul Mu’in, Fathul Wahhab, dan lain sebagainya.

Pada tahun 1945, Mbah Moen menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, di bawah bimbingan KH. Abdul Karim (Mbah Manaf), KH. Mahrus Ali dan KH. Marzuqi, hingga tahun 1949.

Kemudian pada tahun 1950 di usianya yang ke-21 tahun, Mbah Moen berangkat ke tanah suci Makkah untuk melanjutkan studi agamanya dibawah bimbingan Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, dan Syekh Abdul Qodir al-Mandaly.

Sepulangnya dari Makkah, Mbah Moen terus melanjutkan menimba ilmu ke ulama-ulama terkemuka Indonesia, seperti KH. Baidhowi, KH. Ma’shum Lasem, KH. Bisri Musthofa, KH. Wahab Chasbullah, KH. Muslih Mranggen, KH. Abdullah Abbas Buntet, Syaikh Abdul Fadhol Senori, dan ulama-ulama lainnya.

Pada tahun 1967, Mbah Moen mendirikan Pondok Pesantren Al-Anwar di Karangmangu, Sarang, Rembang, Jawa Tengah.

Pondok pesantren ini memiliki santri sekitar 3.210 orang, yang terbagi atas santri laki-laki sekitar 2.456, dan santri perempuan berjumlah 754 orang, dengan tenaga pengajar 72 orang.

Dari pesantren ini, Mbah Moen berhasil mencetak banyak ulama-ulama besar Indonesia, seperti KH. Abdul Wahid Bandungsari, KH. Zuhrul Anam, KH. Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, KH Sya’roni dan lainnya.

Gus Baha diketahui sering mendapingi Mbah Moen untuk berbagai keperluan hingga menjadi murid kesayangannya.

Selain itu, Mbah Moen bukan hanya sebagai tokoh penting Nahdlatul Ulama’, ia bahkan pernah menjadi Rais Syuriyah PWNU Jateng, serta menjadi Mustasyar PBNU hingga akhir hayatnya, yakni pada Selasa, 6 agustus 2019 di Mekah.

Karya-karya Mbah Moen, diantaranya:

Halaman
1234
Tags:
berita viral hari iniMaimun ZubairMbah MoenmakamMekah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved