Berita Viral
ASTAGA! Remaja Dianiaya Bibi & Sepupu Gegara Gagal Lulus Jurusan Ekonomi Untad Palu, Videonya Viral
Kristina, calon mahasiswa baru Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, dianiaya kerabatnya karena tidak lulus Program Studi Akuntansi.
Editor: jonisetiawan
Terkait terduga pelaku yang masih bebas hingga membuat konten, pihak kepolisian bersuara.
Dilansir dari Tribun Pontianak, Kompol Tri Prasetyo menyebut proses hukum atas kasus penganiayaan viral itu masih terus berjalan.
Saat ini penyidik tengah memeriksa sejumlah saksi.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi terkait kasus tersebut," ungkap Kompol Tri Prasetyo.
Sebelumnya, kasus tersebut sempat dimediasi oleh polisi, yakni dengan mempertemukan antara korban dan terduga pelaku.
Namun karena tak menemui titik temu, kini pihak PPA Satreskrim Polresta Pontianak yang menanganinya.
Telah memeriksa terduga pelaku, polisi mengungkap motifnya.
"Setelah saya tanyai adik-adik yang bermasalah ini, ada permasalahan sebelumnya sehingga terduga pelaku melakukan Bulying terhadap temannya, jadi motifnya bisa dibilang sakit hati," kata Kompol Tri Prasetyo.
Perihal pelaku yang hingga kini masih bebas, Kompol Tri Prasetyo pun mengungkap alasannya.
Ternyata saat ini, terduga pelaku masih diperlakukan sesuai undang-undang peradilan anak.
Yakni polisi akan melakukan diversi terlebih dahulu kepada terduga pelaku.
Untuk diketahui, diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara pidana anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.
Jika nantinya proses diversi tidak berhasil, maka kepolisian akan menindak terduga pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Baca juga: Gadis 13 Tahun Jadi Korban Bully, Disiksa Selama 4 Jam oleh 3 Pelaku, Benar-benar Kacau
Kondisi Korban Penganiayaan Memilukan
Sementara terduga pelaku masih ceria dan tertawa, kondisi korban penganiayaan justru memilukan.
Hal itu diungkap oleh ibunda korban, Heni.
Untuk diketahui, Heni lah yang melaporkan tindakan remaja pirang berinisial S itu ke Mapolresta Pontianak.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Pontianak, Heni miris menceritakan kondisi putrinya yang jadi korban penganiayaan
Heni mengaku ngeri melihat anaknya ditendang berkali-kali hingga kepalanya dihantam ke tanah.
Baru tahu kejadian tersebut, rasa penasaran Heni sebulan lalu terjawab.
Ternyata bulan Mei lalu Heni sempat heran kenapa anaknya mendadak demam dan memar.
"Saya itu baru tahu kalau anak saya dipukul setelah video itu viral, waktu itu anak saya demam sampai dua hari, pusing kepala katanya, memar banyak dikepala, sampai lehernya susah digerakkan," kata Heni.
Terkait peristiwa tersebut, Heni mengaku tidak tahu.
Sebab sebulan lalu anaknya menyembunyikan kasus tersebut kepadanya.
Anak Heni rupanya takut jika sang ibu khawatir.Alangkah terkejutnya Heni saat melihat video anaknya dihajar remaja pirang tersebut.
"Waktu itu dia (putrinya) bilang tidak ada apa-apa, sudahlah ibu tidak perlu ikut campur ini urusan anak - anak, jadi sekarang saya baru tau dari video yang ada bahwa anak saya itu dipukul," pungkas Heni.
(*)
Artikel ini diolah dari TribunPalu.com
Sumber: Tribun Palu
| Disdukcapil Cianjur Buka-bukaan! KTP Warga Israel yang Lagi Viral Diduga Palsu, Ini Alasannya |
|
|---|
| Geger Sumur Bor Aqua, KDM Angkat Bicara Tak Niat Jatuhkan Kini Larang Perusahaan Bantu Bangun Jalan |
|
|---|
| Heboh WNA Israel Diduga Ber-KTP Cianjur, KDM Turun Tangan, Begini Penjelasan Bupati |
|
|---|
| Sosok Kades Aswalun, Sudah Berusaha Damaikan Melda Safitri dan Satpol PP Aceh Singkil sebelum Cerai |
|
|---|
| Canggih! Sekarang Bisa Satukan Foto Masa Kecil dengan Momen Dewasa, Pakai 5 Prompt Gemini AI Ini |
|
|---|