Breaking News:

Berita Viral

ASTAGA! Remaja Dianiaya Bibi & Sepupu Gegara Gagal Lulus Jurusan Ekonomi Untad Palu, Videonya Viral

Kristina, calon mahasiswa baru Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, dianiaya kerabatnya karena tidak lulus Program Studi Akuntansi.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Istimewa
Calon mahasiswi Universitas Tadulako, Palu, dianiaya kerabat karena tidak lulus Program Studi Akuntansi Untad Palu. 

TRIBUNTRENDS.COM - Malang sekali nasib Kristina, calon mahasiswa baru Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah.

Dia dianiaya kerabatnya karena tidak lulus Program Studi Akuntansi.

Wanita 20 tahun itu bercerita, kelurganya telah menjanjikan dirinya untuk membiaya kuliah.

Kristina kemudian diminta untuk mendaftar di Universitas Tadulako, Palu.

Pada pilihan pertamanya, ia memilih program studi Akuntansi.

Kemudian untuk pilihan keduanya, wanita cantik itu memilih Sosiologi.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH Siswa SD dan SMP di Lebak Bunuh ODGJ, Aniaya dan Cekoki Air Kencing, Lanjut Bakar

seorang remaja diduga dianiaya lantaran tak lulus SNBT
Viral beredar video di sosial media seorang remaja diduga dianiaya lantaran tak lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Namun sayangnya, saat pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau SNBT, Kristina hanya lolos di pilihan kedua.

Karena hal itu, Kristina pun dianiaya oleh keluarganya, mereka adalah bibi dan sepupunya.

Video penganiayaan itu pun viral di media sosial.

Seperti yang diunggah oleh akun Instagram @thisis.palu, Jumat (23/6/2023), menampilkan kartu tanda peserta dari remaja itu yang mengambil jurusan Ekonomi Akutansi dan Sosiologi.

Akun tersebut menyatakan bahwa remaja tersebut lulus masuk di Universitas Tadulako Kota Palu.

"Kabarnya remaja puteri dalam video ini dimarahi dan dianiaya orangtua akibat lulus masuk perguruan tinggi Universitas Tadulako," tulisnya.

Dalam video singkat tersebut, tampak seorang remaja perempuan sedang berada di sebuah ruangan.

Dia duduk di atas kasur sambil merapikan pakaiannya dan melipatnya, kemudian merekam kegiatannya menggunakan ponsel miliknya.

Namun, terdengar suara keributan dari luar kamar seperti suara seorang ibu yang marah dan memukul-mukul sesuatu.

Gadis itu kemudian menghampiri pintu kamarnya dan membukanya.

Terlihat seorang wanita paruh baya tiba-tiba memukul gadis tersebut.

Gadis itu terkejut dan menangis histeris di dalam kamarnya.

Ia mengusap air mata yang mengalir di pipinya sambil mematikan perekam kamera ponselnya.

Dari luar kamar terdengar suara ibu yang mengomel dan berteriak ketika anaknya menangis.

Kejadian tersebut terekam dalam perekam ponsel yang sebelumnya sedang merekam aktivitas gadis tersebut.

Baca juga: TKW Sukabumi Dianiaya di Arab Saudi, Disiram Air Panas, Dituduh Main Ilmu Hitam & Guna-guna Majikan

Penganiayaan terhadap calon mahasiswa karena tidak lulus Program Studi Akuntansi
Penganiayaan terhadap calon mahasiswa Universitas Tadulako, Palu, karena tidak lulus Program Studi Akuntansi Untad Palu.

Diketahui, gadis tersebut berhasil lolos SNBT yang dia ikuti namun pihak keliuarga tidak merestui pencapaian tersebut dan marah hingga memukulnya.

Namun berdasarkan informasi yang beredar, remaja perempuan itu tak diizinkan kuliah lantaran masalah ekonomi.

Tak sedikit warganet berkomentar pada akun tersebut atas perlakuan yang diterima oleh remaja itu.

"Kalau klarifikasi dari akun pemilik video ini katanya yang bapukul bukan orangtuanya tapi keluarga jauhnya yang ajak dia kesini.

Awalnya dia dijanjikan mau dikuliahkan tapi sampai disini ternyata hanya tinggal janji, dan sekarang dia sudah balik kekampung halamannya (Toraja)," tulis @srie_unhie.

"Ya allah.. sedih denger nangisnya. Semoga ada rezeki dan masa depanmu cerah dan bahagia," tulis @_fikaar.

Kasus Lain: Siswi SMP Dianiaya Remaja Rambut Pirang, Pelaku Bebas & Aktif di IG

Nasib pilu seorang siswi di-bully dengan cara dihajar secara brutal oleh remaja lain.

Remaja berambut pirang tersebut tak henti memberikan bogem mentahnya ke siswi SMP.

Ibu korban pun luapkan curhatan sedih mengenai kondisi sang buah hati.

Pasalnya, gara-gara penganiayaan dari remaja pirang tersebut, korban sampai mengalami demam hingga memar-memar.

Peristiwa juga sampai membuat korban trauma karena menyembunyikannya selama sebulan.

Ya, video viral remaja pirang menganiaya siswi SMP yang beredar di linimasa ternyata merupakan kejadian bulan Mei 2023.

Remaja pirang berinisial S itu tega menghajar dan memukuli siswi SMP selama dua hari, yakni pada tanggal 13 dan 18 Mei 2023.

Siswi SMP di Pontianak dianiaya remaja berambut pirang
Siswi SMP di Pontianak dianiaya remaja berambut pirang (Instagram)

Kejadian tersebut terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat.

Satu bulan berlalu, aksi penganiayaan remaja berusia 13 tahun itu baru viral di pertengahan Juni 2023.

Karenanya, pihak kepolisian pun segera bertindak dengan mengamankan terduga pelaku yakni remaja S.

Atas tindakan dari pihak kepolisian, Kasatreskrim Polresta Pontianak Kompol Tri Prasetyo mengurai fakta terbaru.

Termasuk soal nasib terduga pelaku S yang kini masih bebas.

Belakangan, media sosial dikejutkan dengan remaja pirang viral yang masih aktif membuat konten.

Sempat dikabarkan telah diamankan di kantor polisi, baru-baru ini S justru terlihat aktif mengunggah momennya di Instagram.

Terbaru, S juga mengurai curhatannya.

"Selalu capek sama semua masalah yang selalu dateng," tulis remaja pirang tersebut melalui akunnya dikutip TribunnewsBogor.com, Senin (19/6/2023).

Baca juga: BANDEL Siswa SMP di Bandung, Kembali Bully Teman Usai Dimediasi, Ancam Bunuh Pakai Obeng: Gue Tunggu

Siswi SMP di Pontianak dianiaya remaja berambut pirang
Siswi SMP di Pontianak dianiaya remaja berambut pirang (Instagram)

Alasan Pelaku Masih Bebas

Terkait terduga pelaku yang masih bebas hingga membuat konten, pihak kepolisian bersuara.

Dilansir dari Tribun Pontianak, Kompol Tri Prasetyo menyebut proses hukum atas kasus penganiayaan viral itu masih terus berjalan.

Saat ini penyidik tengah memeriksa sejumlah saksi.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi terkait kasus tersebut," ungkap Kompol Tri Prasetyo.

Sebelumnya, kasus tersebut sempat dimediasi oleh polisi, yakni dengan mempertemukan antara korban dan terduga pelaku.

Namun karena tak menemui titik temu, kini pihak PPA Satreskrim Polresta Pontianak yang menanganinya.

Telah memeriksa terduga pelaku, polisi mengungkap motifnya.

"Setelah saya tanyai adik-adik yang bermasalah ini, ada permasalahan sebelumnya sehingga terduga pelaku melakukan Bulying terhadap temannya, jadi motifnya bisa dibilang sakit hati," kata Kompol Tri Prasetyo.

Perihal pelaku yang hingga kini masih bebas, Kompol Tri Prasetyo pun mengungkap alasannya.

Ternyata saat ini, terduga pelaku masih diperlakukan sesuai undang-undang peradilan anak.

Yakni polisi akan melakukan diversi terlebih dahulu kepada terduga pelaku.

Untuk diketahui, diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara pidana anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.

Jika nantinya proses diversi tidak berhasil, maka kepolisian akan menindak terduga pelaku sesuai hukum yang berlaku.

Baca juga: Gadis 13 Tahun Jadi Korban Bully, Disiksa Selama 4 Jam oleh 3 Pelaku, Benar-benar Kacau

Sosok remaja berambut pirang, anaiya siswi SMP di Pontianak hingga demam dan memar
Sosok remaja berambut pirang, anaiya siswi SMP di Pontianak hingga demam dan memar (Instagram)

Kondisi Korban Penganiayaan Memilukan

Sementara terduga pelaku masih ceria dan tertawa, kondisi korban penganiayaan justru memilukan.

Hal itu diungkap oleh ibunda korban, Heni.

Untuk diketahui, Heni lah yang melaporkan tindakan remaja pirang berinisial S itu ke Mapolresta Pontianak.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Pontianak, Heni miris menceritakan kondisi putrinya yang jadi korban penganiayaan

Heni mengaku ngeri melihat anaknya ditendang berkali-kali hingga kepalanya dihantam ke tanah.

Baru tahu kejadian tersebut, rasa penasaran Heni sebulan lalu terjawab.

Ternyata bulan Mei lalu Heni sempat heran kenapa anaknya mendadak demam dan memar.

"Saya itu baru tahu kalau anak saya dipukul setelah video itu viral, waktu itu anak saya demam sampai dua hari, pusing kepala katanya, memar banyak dikepala, sampai lehernya susah digerakkan," kata Heni.

Terkait peristiwa tersebut, Heni mengaku tidak tahu.

Sebab sebulan lalu anaknya menyembunyikan kasus tersebut kepadanya.

Anak Heni rupanya takut jika sang ibu khawatir.Alangkah terkejutnya Heni saat melihat video anaknya dihajar remaja pirang tersebut.

"Waktu itu dia (putrinya) bilang tidak ada apa-apa, sudahlah ibu tidak perlu ikut campur ini urusan anak - anak, jadi sekarang saya baru tau dari video yang ada bahwa anak saya itu dipukul," pungkas Heni.

(*)

Artikel ini diolah dari TribunPalu.com 

Sumber: Tribun Palu
Tags:
dianiayaPaluUniversitas TadulakoEkonomiberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved