Breaking News:

Berita Kriminal

ASTAGA! Siswi SMP di Mojokerto Dibunuh Teman Sekelas, Guru Syok, Korban Bendahara, 'Mantan Pelaku'

Pembunuhan terhadap AE (15), warga Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur membuat kaget para gurunya di sekolah.

Kolase surya/mohammad romadoni
Bupati Mojokerto bertakziah ke rumah siswi SMP yang meninggal di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Selasa (3/6/2023). 

TRIBUNTRENDS.COM - Guru SMP di Mojokerto syok mengetahui muridnya dibunuh oleh teman sekelasnya.

Korban diketahui sebagai siswi yang aktif dan menjadi bendahara kelas.

Selain itu, ternyata korban dan pelaku sempat menjalin hubungan asmara.

Lantas apa motif pelaku melakukan pembunuhan?

Baca juga: BANDEL Siswa SMP di Bandung, Kembali Bully Teman Usai Dimediasi, Ancam Bunuh Pakai Obeng: Gue Tunggu

Pembunuhan terhadap AE (15), warga Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur membuat kaget para gurunya di sekolah.

Apalagi semasa hidupnya, korban dikenal sangat aktif di sekolah dan dipercaya sebagai bendahara di kelas IX SMP tempatnya menempuh pendidikan.

Bupati Mojokerto bertakziah ke rumah siswi SMP yang meninggal di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Selasa (3/6/2023).
Bupati Mojokerto bertakziah ke rumah siswi SMP yang meninggal di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Selasa (3/6/2023). (surya/mohammad romadoni)

"Korban tidak pernah ada masalah dan aktif, makanya saya beri kepercayaan untuk menjadi bendahara kelas," Kata Ali saat ditemui di rumah duka di Desa Mojojajar, Kemlagi pada Selasa (13/6/2023).

Ia mengatakan pihak sekolah mengetahui kabar duka siswi terbaiknya meninggal dari informasi yang beredar.

Awalnya para guru dan siswa tidak percaya jasad perempuan yang ditemukan terbungkus karung putih di parit bawah perlintasan kereta api Desa Mojoranu adalah AE yang sebelumnya hilang, Senin (15/5/2023) lalu.

"Awalnya saya tidak percaya, kita pastikan dulu saat ada konfirmasi dari Polsek Kemlagi dan Polres. Ternyata kejadiannya benar," jelasnya.

Guru ASN mengampu bidang Seni Budaya itu mengaku awalnya juga tidak percaya bahwa pelaku adalah AB (15), teman sekelas korban.

"Dan saya juga kaget pelakunya AB, teman sekelas AE," bebernya.

Menurut Ali, ada informasi bahwa pelaku sempat berpacaran dengan korban saat kelas VII semasa pembelajaran daring.

"Dulu pernah berpacaran katanya, saat kelas VII semasa pembelajaran daring. Tidak menyangka soalnya di kelas juga jarang ada komunikasi korban dan pelaku ini," ungkapnya.

Baca juga: AJAKAN Nikah Ditolak, Pria Tega Bunuh Selingkuhan, Pelaku Kesal Sudah Terlanjur Ceraikan Istri Sah

Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat (Freepik)

Walaupun AB masih di bawah umur, Ali berharap pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku. Menurut Ali, pelaku sering keluar masuk bimbingan dan penyuluhan (BP) di sekolahnya.

"Pelaku sering berurusan dengan BP sekolah untuk masalah berkelahi dengan temannya, kenakalan remaja," ucap Ali.

Saat AE dikabarkan hilang sejak sebulan lalu, pihak sekolah berupaya mencari keberadaan korban.

"Kita menghubungi teman-temannya saat dikabarkan menghilang, kita serahkan ke kepolisian," tandasnya.

Ada dugaan pelaku AB melakukannya diduga karena dendam lantaran ajakannya kembali berpacaran, ditolak oleh korban.

Sementara polisi menyebut pelaku emosi karena ditagih uang iuran kelas oleh korban yang menjadi bendahara kelas.

ANAKNYA Bunuh Siswa SMK, Ibu Tukul Nangis Sujud di Kaki Ayah Korban: Nyesel Punya Anak Kayak Gitu!

Pertama kalinya bertemu dengan keluarga Arya Saputra, siswa SMK di Bogor yang jadi korban bacok, ibu Tukul langsung nangis dan bersujud.

Tak banyak yang bisa diucapkan ibu Tukul saat pertama kali bertemu dengan keluarga Arya Saputra.

Ibu Tukul hanya bisa menangis dan bersujud di kaki ayah Arya Saputra sambil meminta maaf.

Tak hanya itu, ibu Tukul juga mengaku menyesal memiliki anak seperti putranya tersebut.

Baca juga: Gak Tenang Bunuh Arya, Tukul Dihantui Bersalah, Bingung Dukun Tak Bisa Bantu, Pilih Salat & Puasa

Tukul pembunuh Arya Saputra, siswa SMK di Bogor mengaku dihantui rasa bersalah
Tukul pembunuh Arya Saputra, siswa SMK di Bogor mengaku dihantui rasa bersalah (Kolase YouTube)

Momen tersebut terlihat saat persidangan di Pengadilan Negeri Kota Bogor, Rabu (31/5/2023).

Ibu Tukul terlihat memakai baju gamis ungu dengan kerudung hitam.

Sementara ayah Arya, memakai kemeja lengan pendek motif kotak-kotak.

Sidang Tukul kasus pembacokan siswa SMK Bogor digelar secara tertutup di Ruang Tirta PN Kota Bogor.

Sidang perdana Tukul dengan agenda pembacaan dakwaan pertama.

Setelah ayah Arya, Rojai, memberi kesaksian, ibu Tukul langsung mencegatnya di pintu.

Baca juga: Tenang di Sana Orang Baik Duka Pacar Arya Saputra, Janji Lulus SMK Pupus Karena Tragedi Pembacokan

Seketika Nur langsung berlutut menangis meminta maaf.

"Baru pertama kali ketemu keluarganya Tukul," kata Rojai.

Rojai menuturkan bahwa sebelumnya tak ada satu orang pun keluarga Tukul yang datang padanya untuk meminta maaf.

"saya belum pernah ketemu dan keluarga Tukul pun tidak datang ke rumah saya untuk minta maaf," katanya.

Meski ibu Tukul berlutut meminta maaf, namun hal tersebut tak cukup bagi Rojai.

"Masih belum lega, putusan hukumannya kan belum jelas," kata Rojai.

Sementara Nur, ibu eksekutor pembacokan siswa SMK Bogor, menerangkan ia sudah meminta maaf pada keluarga Arya Saputra.

Ibu Tukul (kanan) bersujud di kaki ayah Arya Saputra
Ibu Tukul (kanan) bersujud di kaki ayah Arya Saputra (TribunnewsBogor/Rahmat Hidayat)

"Saya minta maaf pada keluarga Arya di ruang sidang," kata Nur.

Ia bahkan berucap menyesal memiliki anak seperti Tukul alias ASR.

"Bener-bener nyesel punya anak kayak gini," kata Nur.

Nur bercerita ia merasa takut untuk datang ke keluarga Arya Saputra.

"Takut ibu pak, takut langsung minta maaf mah," katanya.

Ia mengatakan ingin didampingi untuk datang ke rumah Arya Saputra, korban pembacokan oleh Tukul.

"Pengennya didampingi, takut," kata Nur.

Diolah dari artikel Surya dan TribunnewsBogor.com

Sumber: Surya
Tags:
Mojokertoberita viral hari inibunuhsiswi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved