Breaking News:

Berita Kriminal

ASTAGA Mayat Mahasiswi Ubaya Ditemukan di Koper, Dibunuh Guru Les, Hilang Sebulan 'Tubuh Masih Utuh'

Mayat seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) bernama Angeline Nathania (20) ditemukan di dalam koper.

TribunMataraman/ist
Angeline Nathania (kiri) semasa hidup. Jenazah mahasiswi Ubaya ini ditemukan di dalam koper yang dibuang di kawasan Pacet, Mojokerto 

TRIBUNTRENDS.COM - Warga syok, temukan mayat mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) berusia 20 tahun di dalam koper.

Mahasiswi bernama Angeline Nathania itu diduga dibunuh oleh guru lesnya sendiri.

Korban sempat menghilang selama sebulan setelah pamit pergi kuliah.

Apa motif pelaku bunuh korbannya?

Baca juga: AJAKAN Nikah Ditolak, Pria Tega Bunuh Selingkuhan, Pelaku Kesal Sudah Terlanjur Ceraikan Istri Sah

Mayat seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) bernama Angeline Nathania (20) ditemukan di dalam koper.

Proses evakuasi jenazah mahasiswi Ubaya yang ditemuka di jurang Gajah Mungkur, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (7/6/2023).
Proses evakuasi jenazah mahasiswi Ubaya yang ditemuka di jurang Gajah Mungkur, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (7/6/2023). (KOMPAS.COM/HANDOUT/UPT TAHURA RADEN SOERJO)

Petugas mengevakuasi koper tersebut dari sebuah jurang kawasan Gajah Mungkur, Jalur Cangar-Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (7/6/2023).

Mahasiswi semester 6 yang telah dilaporkan hilang selama sebulan itu ternyata dibunuh oleh guru les musiknya sendiri.

Hilang usai pamit kuliah

Pihak keluarga terakhir kali melihat Angeline pada Rabu (3/5/2023) atau sekitar sebulan lalu.

Saat itu, korban pamit pergi kuliah pada keluarganya.

Angeline keluar dari rumahnya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya dengan membawa mobil merek Mitsubihi Xpander berwarna abu-abu bernomor polisi L 1893 FY.

Dua hari tak ada kabar, keluarga kemudian melaporkan hilangnya Angeline pada Jumat (5/5/2023).

Dalam rekaman CCTV yang ditemukan oleh pihak kepolisian di kawasan Gunung Anyar, Angeline terlihat bersama R, guru les musiknya.

Koper mencurigakan

Mayat Angeline ditemukan sekitar sebulan kemudian. Kondisi tubuhnya terbungkus karung dan berada di dalam sebuah koper.

Kepala Resort 07 Mojokerto Timur pada Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden Soerjo, Syaiful Afif mengatakan, petugas menemukan koper tersebut di jurang berkedalaman sekitar 20 meter di kawasan Gajah Mungkur, jalur Cangar-Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (7/6/2023).

Mahasiswi Ubata tewas diduga dibunuh guru les
Mahasiswi Ubata tewas diduga dibunuh guru les (Dok. UBAYA)

Temuan itu bermula dari kecurigaan petugas mengenai adanya sebuah koper yang mencurigakan dan berbau menyengat.

Baca juga: Ditabrak Mobil dari Belakang, Ambulans Bawa Mayat Terguling di Palembang Jenazah Dipindahkan

Oleh petugas mulanya koper itu hanya dikira sampah biasa.

"Ketika ada konfirmasi Polrestabes Surabaya bahwa diperkirakan pembuangan di Gajah Mungkur, teman-teman langsung menuju titik yang diperkirakan sampah tadi. Waktu evakuasi, sudah lumayan menyengat baunya,” lanjut dia.

Mayat itu kemudian dievakuasi dan dibawa ke RS Sumber Glagah, Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Dibunuh guru les

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengemukakan, polisi menangkap pelaku pembunuhan berinisial R.

R ternyata adalah guru les musik korban.

"Benar, pelaku merupakan guru les musik korban," kata Mirzal, Kamis (8/6/2023).

Pembunuhan tersebut, kata dia, dilatarbelakangi sakit hati. R juga ingin menguasai harta korban.

"Berdasarkan keterangan dari tersangka, yang bersangkutan ini sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban," kata Mirzal.

R lalu memasukkan jasad korban ke koper dan membuangnya ke jurang di kawasan Mojokerto.

Mirzal memastikan saat ditemukan kondisi tubuh korban dalam keadaan utuh.

"Koper dalam kondisi tertutup. Jenazah dimasukkan ke dalam koper dalam kondisi tertutup ya, bukan dimutilasi. Tubuh korban masih utuh saat dimasukkan dalam koper," ujar dia.

Usai membunuh korban, R selanjutnya mengambil mobil dan harta korban. Mobil itu lalu digadaikan oleh pelaku.

BUKAN Tenggelam, Mayat Pria Mengapung di Sungai Padolo Ternyata Dibunuh, Saksi 'Tubuh Membengkak'

Warga menemukan mayat seorang pria mengapung di Sunga Padolo, Bima dengan kondisi tubuh membengkak.

Awalnya korban diduga meninggal dunia karena tenggelam di sungai.

Namun dugaan itu berubah setelajh polisi berhasil mengungkap dalang penyebab kematian korban, amankan tiga orang pelaku.

Baca juga: ASTAGHFIRULLAH! Mayat Tanpa Busana di Depok Ditemukan Tanpa Alat Vital & Kerongkongan, Polisi Syok

Tim Puma Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota, Nusa Tenggara Barat (NTB), berhasil mengungkap identitas pria yang ditemukan tewas mengapung di sungai Padolo, pada Jumat (19/5/2023) sekitar pukul 6.00 wita.

Pria itu diketahui bernama Joseph Freinademetz Luit Mawar (22), warga Kecamatan Adonara Tengah, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Korban diduga tewas dikeroyok oleh tiga orang pria berinisial IA (21), FR (28) dan Zz (23), warga Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.

"Setelah dilakukan penyelidikan, tiga pelaku berhasil ditangkap," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Bima Kota, AKP Jufrin saat dikonfirmasi, Jumat malam.

Ilustrasi mayat, pembunuhan
Ilustrasi mayat, pembunuhan (via Tribunnews.com)

Jufrin menjelaskan, pengeroyokan yang berujung tewasnya Joseph berawal saat dia dan dua orang rekannya berbelanja di sebuah toko sembako, pada Rabu (17/5/2023).

Saat itu korban menunggu di area parkir, sementara rekannya masuk ke toko sembako tersebut.

Setelah beberapa lama menunggu, rekan korban inisial N dan AF terkejut mendapati Joseph tengah dikeroyok oleh tiga orang pria hingga berlari ke arah jembatan gantung.

Para saksi, lanjut dia, sempat mencari korban ke jembatan gantung, namun tak menemukannya. "Kemudian dicek di kosnya ternyata tidak ada," ujarnya.

Dua hari setelah pengeroyokan itu terjadi, Joseph ditemukan oleh warga dalam keadaan tewas dengan kondisi tubuh membengkak dan mengapung di permukaan sungai Padolo.

Setelah melakukan serangkaian upaya penyelidikan bersama Tim Inafis Satreskrim Polres Bima Kota, polisi akhirnya berhasil mengungkap penyebab kematian korban, bahkan mengantongi identitas para pelaku.

Jufrin mengatakan, para pelaku ditangkap polisi dil okasi yang berbeda tanpa upaya perlawanan sedikitpun.

Mereka juga telah mengakui semua perbuatannya, yakni mengeroyok dan memukul korban hingga tewas dengan menggunakan kayu balok.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Mayat Dicor di Semarang Diamankan, Ternyata Karyawan Sendiri, Sempat Pamit Resign

"Saat ini para pelaku sudah diamankan di polres untuk kita proses hukum. Sementara korban rencananya akan dipulangkan ke kampung halaman," jelasnya.

Barang bukti yang diamankan saat ini baru berupa barang milik korban, seperti kartu identitas, leptop, kartu ATM, kunci mobil, gitar dan uang tunai senilai Rp 267.000.

Tiga pelaku pembunuhan saat diamankan di Mapolres Bima Kota, Sabtu (20/3/2023).
Tiga pelaku pembunuhan saat diamankan di Mapolres Bima Kota, Sabtu (20/3/2023). (Kompas.com/ Doc. Jufrin)

Sebelumnya, mayat pria tampa identitas ditemukan mengapung di sungai Padolo, tepatnya batas wilayah Kelurahan Dara dan Paruga, pada Jumat (19/5/2023) sekitar pukul 6.00 Wita.

Mayat yang mengenakan kaos oblong warna coklat dan celana jeans abu tersebut, ditemukan pertama kali oleh warga bernama Indrawati.

Saat itu Indrawati hendak mengambil air sungai untuk menyiram halaman rumahnya.

"Warga ini terkejut melihat ada mayat pria mengapung di sungai," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota, AKP Jufrin saat dikonfirmasi, Jumat.

Diolah dari artikel Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inimahasiswidibunuh
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved