Breaking News:

Berita Viral

Kematian Tragis Dosen Dwi, Otopsi Buktikan Organ Dalam Sobek, Bukti Kelelahan

Kematian tragis dosen Dwi terungkap melalui otopsi yang membuktikan organ dalamnya sobek, menunjukkan indikasi kelelahan ekstrem sebelum meninggal.

Youtube Tribunnews
Kematian tragis dosen Dwi terungkap melalui otopsi yang membuktikan organ dalamnya sobek, menunjukkan indikasi kelelahan ekstrem sebelum meninggal. 

Kematian tragis dosen Dwi terungkap melalui otopsi yang membuktikan organ dalamnya sobek, menunjukkan indikasi kelelahan ekstrem sebelum meninggal.

TRIBUNTRENDS.COM - Penyebab kematian Dwinanda Linchia Levi, dosen Universitas 17 Agustus 1945 atau Untag Semarang, akhirnya terungkap pada Senin (17/11/2025). 

Diketahui bahwa kematian tersebut berkaitan dengan aktivitas terakhir Dwi sebelum jasadnya ditemukan oleh AKBP Basuki, seorang anggota kepolisian.

Sebelumnya, Dwi ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tanpa busana di kamar kosannya di Kostel Jalan Telaga Bodas Raya nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, sekitar pukul 05.30 WIB.

Kematian Dosen bukan Akibat Pembunuhan

Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir, menegaskan bahwa kematian Dwi bukan akibat pembunuhan. Dosen berusia 35 tahun asal Purwakerto itu diduga meninggal karena sakit. 

Fakta ini diperkuat oleh cerita AKBP Basuki yang sempat mengantarkan Dwi menjalani pengobatan di rumah sakit.

Dari rekam medis, diketahui bahwa Dwi memiliki tekanan darah tinggi hingga 190 mmHg dan kadar gula darah mencapai 600 mg/dl, kondisi yang sangat berisiko bagi kesehatan.

Selain itu, penyidik dari Tim Inafis Polrestabes Semarang tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, memperkuat dugaan kematian akibat penyakit.

"Penyebab kematian korban diduga karena sakit. Sebab, dua hari berturut-turut (15-16 November 2025) korban berobat ke Rumah Sakit Tlogorejo Semarang," ungkap AKP Nasoir.

Kendati penyidik kepolisian menyebut korban meninggal karena sakit, keluarga Dwi tak lantas percaya.

Diungkap kerabat korban bernama Tiwi, selama ini Dwinanda diketahui tidak punya penyakit.

Baca juga: Asmara AKBP Basuki dengan DLL Dosen Untag Berujung Sanksi, 5 Tahun Hidup Serumah, Tanpa Ikatan Nikah

"Korban dari dulu kelihatan sehat, tidak ada tanda-tanda sakit," pungkas Tiwi dilansir dari Tribun Jateng.

Karenanya saat diberitahukan soal hasil pemeriksaan medis sementara korban, Tiwi tersentak.

Tiwi syok mendengar bahwa organ dalam korban yakni jantungnya sobek.

Pemicu jantung korban sobek itu katanya adalah karena adanya aktivitas berlebihan sebelum Dwi tewas.

"Infonya (kata polisi) tidak ada tindakan kekerasan tapi ada indikasi kegiatan yang berlebihan dan jantungnya sobek," ungkap Tiwi.

Lantaran hal tersebut, Tiwi mempertanyakan apa aktivitas yang menyebabkan Dwi meregang nyawa itu.

Terlebih saat ditemukan di dalam kamarnya, Dwi dalam kondisi tanpa busana dan tergeletak di lantai samping kasur.

"Kami tidak tahu aktivitas berlebihan seperti apa sampai kondisi tubuh korban telanjang dan jantung sobek. Ini yang perlu polisi usut tuntas," ujar Tiwi.

Kata Saksi Kunci

Sementara keluarga korban mempertanyakan penyebab Dwi tewas dalam kondisi tanpa busana dan jantung sobek, sang saksi kunci mengurai cerita mengejutkan.

Saksi kunci yang pertama kali menemukan jasad Dwi, AKBP Basuki mengungkap dugaan penyebab korban telanjang sebelum tewas.

Diakui AKBP Basuki, sebelum menemukan Dwi meninggal dunia, ia melihat kondisi sang dosen baik-baik saja.

Sebab sebelumnya Basuki sempat mengantar korban ke rumah sakit pada Minggu (16/11/2025).

“Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru-kuning dan celana training,” akui Basuki.

Saat menemukan jasad Dwi keesokan harinya, Basuki terkejut.

Perihal penyebab Dwi tak mengenakan baju sebelum tewas, Basuki mengurai asumsinya.

"Saya tanya teman saya, dan biasanya kalau orang meninggal itu kepanasan terus tanpa terkendali," kata Basuki.

KEMATIAN DOSEN SEMARANG - AKBP Basuki diberhentikan sementara usai dugaan pelanggaran kode etik, setelah terungkap tinggal satu KK dengan dosen Dwi.
KEMATIAN DOSEN SEMARANG - AKBP Basuki diberhentikan sementara usai dugaan pelanggaran kode etik, setelah terungkap tinggal satu KK dengan dosen Dwi. (Istimewa)

Postingan Terakhir Korban

Sementara penyebab kematian dosen Dwi masih diselidiki pihak kepolisian, akun media sosial korban belakangan disorot.

Ditelusuri TribunnewsBogor.com, akun Facebook Dwi rupanya sudah ramai disorot oleh netizen.

Dalam postingan terakhirnya, Dwi menutup kolom komentar.

Baca juga: Imbas Kematian Dosen Untag, AKBP Basuki Terancam Sanksi Terberat PTDH, Polisi Ungkap Penyebabnya

Alhasil hanya teman-temannya saja yang bisa mengomentari foto terakhirnya itu pada Februari 2024.

Dalam unggahannya terlihat Dwi membagikan fotonya dengan riasan make up serta rambut tergerai.

Di kolom komentar terlihat teman-temannya memuji kecantikan Dwi.

DOSEN SEMARANG TEWAS: Terbongkar penyebab organ dalam dosen Dwinanda sobek hingga menyebabkan ia meninggal dunia. Postingan terakhir korban di Facebook pun disorot.
DOSEN SEMARANG TEWAS: Terbongkar penyebab organ dalam dosen Dwinanda sobek hingga menyebabkan ia meninggal dunia. Postingan terakhir korban di Facebook pun disorot. (kolase Facebook)

"Pangkling aku mbak, artis dari mana ini,"

"Cantik sekalee,"

"So smart and gorgeous my juris doctor,"

"Ayuneee,"

"Cantiknya,"

Sementara itu di unggahannya pada Desember 2023, Dwi tak membatasi kolom komentar.

Alhasil foto berisi kue ulang tahun untuk Dwi itu dibanjiri komentar netizen soal kematian sang dosen.

( TribunnewsBogor.com | khairunnisa | TribunTrends.com | Noval Dwi Widya )

Tags:
AKBP BasukiDwinanda Linchia LeviUntag Semarang
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved