Breaking News:

Berita Viral

Jawaban Elegan Dokter Gia Pratama Usai Dibully Rekan Sejawat Terkait Kisah 'Rahim Copot' di Podcast

Viral video dokter Gia Pratama saat podcast bersama Raditya Dika membahas soal rahim copot, kini ramai di medsos dan dibully teman sejawat.

Editor: Sinta Darmastri
TribunTrends.com/Tangkapan Layar Instagram @raditya_dika
Viral video dokter Gia Pratama saat podcast bersama Raditya Dika membahas soal rahim copot, kini ramai di medsos dan dibully teman sejawat. 

TRIBUNTRENDS.COM - Dokter Gia Pratama memberikan respons yang menohok namun penuh ketenangan terhadap rekan sejawatnya yang sempat melontarkan kritikan tajam, bahkan terkesan mem-bully, terkait kisahnya menangani kasus langka "rahim copot." 

Alih-alih membalas dengan amarah atau sindiran, dr. Gia memilih jalur spiritual dan kebijaksanaan.

Dalam sebuah unggahan yang kemudian viral, dr. Gia membeberkan bahwa ia memilih untuk memperbanyak Istighfar sebanyak 100 kali sebagai respons atas cemoohan tersebut. 

Sikap tenangnya tidak berhenti di situ; ia bahkan secara terbuka meminta para netizen dan pengikutnya untuk menghindari komentar buruk terhadap dokter yang telah mengkritiknya.

Berawal dari Kisah Ruang IGD 2010

Polemik ini bermula ketika dr. Gia membagikan pengalaman tak terlupakan yang ia alami saat bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD). 

Secara spesifik, ia menceritakan momen dramatis ketika ia berhadapan langsung dengan kasus uterus prolaps (rahim copot) yang sangat jarang terjadi.

Peristiwa langka itu terjadi di Garut, Jawa Barat, pada tahun 2010. Ia ingat betul saat dini hari ia tengah bertugas.

"Aku lagi jaga IGD tiba-tiba jam 03.00 WIB tiba-tiba ada yang ngetok-ngetok pakai Bahasa Sunda 'Dok punten bade konsul', 'iya pak aya naon', 'dok ari ieu naon'," kata dr Gia mencontohkan percakapannya saat itu.

Rupanya, pria yang mengetuk pintu tersebut membawa sesuatu yang mengejutkan. Ia menunjukkan sebuah kantong plastik hitam.

"Tunjukkin ke aku kantong kresek warna hitam, isinya tahu gak apa bang? Aku ambil, 'MaasyaaAllah ini mah rahim, ini yang punyanya mana?'. 'Di mobil dok'. 'Atuh bawa ke sini'," jelasnya lagi sambil tertawa kecil mengingat kengerian bercampur keanehan momen itu.

Setelah pasien dibawa masuk, kondisinya sangat mengkhawatirkan. Menurut dr. Gia, pemilik rahim tersebut sudah pucat seperti tembok dan tekanan darahnya sangat rendah, menunjukkan kondisi syok berat.

"Ini 70/0, aku pasang infusan," jelasnya.

Baca juga: Ibu Tak Beri Izin Nikah Cepat, Gadis Ini Curhat Ada Sakit Rahim, Takut Tak Bisa Punya Anak

Kesalahan Fatal Dukun Beranak

Dr. Gia menjelaskan bahwa insiden fatal ini terjadi karena sang ibu melahirkan di tempat praktik dukun beranak. Bayi berhasil lahir dengan selamat, namun masalah muncul pada fase plasenta.

"Bayi lahir selamat, tinggal plasentanya. Plasenta itu kan nempel sama rahim Bang. Harusnya sabar aja, itu kayak 15 menit nanti copot," jelasnya.

Sayangnya, dukun beranak tersebut dinilai tidak sabar dan terburu-buru. Alih-alih menunggu, dukun tersebut menarik plasenta secara paksa hingga akhirnya rahim pun ikut tertarik keluar (inversio uteri), atau yang ia sebut 'rahim copot'.

Dengan kondisi gawat darurat tersebut, dr. Gia segera berkonsultasi dengan dokter kandungan (obgyn) untuk tindakan operasi. 

Bahkan, mereka juga harus dibantu oleh dokter bedah karena usus pasien juga mengalami robekan. Berkat penanganan cepat dan terkoordinasi, nyawa pasien berhasil diselamatkan.

Dibantah dan Disindir Rekan Sejawat

Kisah dramatis dr. Gia yang menjadi viral di media sosial ternyata memicu reaksi keras dari beberapa rekan sesama dokter. Salah satunya adalah dr. Kiko Marpaung.

Melalui video di TikTok, dr. Kiko mempertanyakan kebenaran dan kemungkinan klinis dari cerita tersebut.

"Pokoknya rahim itu tidak mungkin copot begitu saja bunda," kata dia pada video di TikTok beberapa waktu lalu.

Ia bahkan menyindir respons spontan dr. Gia saat melihat rahim di dalam plastik:

"Lagipula kalau misal saya sebagai dokter dibawain keresek yang isinya sepeti rahim, saya tidak akan langsung spontan bolang 'ini mah rahim, mana pasiennya?' yang jelas kalau itu rahim, pasiennya pasti sudah meninggal," kata dia.

Namun, drama ini segera berakhir setelah seorang dokter kandungan senior bernama dr. Christofani muncul dan memberikan kesaksian. Ia mengonfirmasi bahwa ia adalah dokter obgyn yang menangani pasien tersebut 15 tahun lalu.

"15 tahun lalu saya post foto ini di Facebook karena memang kasusnya yang luar biasa aneh. Dan sekarang terangkat lagi kisah ini #rahimcopot," tulisnya di Instagram, membenarkan cerita dr. Gia.

Melihat fakta ini muncul, dr. Kiko Marpaung pun dengan segera menghapus postingannya dan membuat video klarifikasi serta permohonan maaf secara terbuka kepada dr. Gia.

Baca juga: Sosok Taruna Akpol di Aceh Paksa Pacar Aborsi hingga Infeksi Rahim, Korban Diduga Pramugari

Balasan Tenang Penuh Kerendahan Hati

Meski sempat menjadi sasaran kritikan dan pembullyan, dr. Gia memilih untuk merespons dengan hati lapang. Ia meyakinkan para pengikutnya bahwa ia sama sekali tidak tersinggung atau sakit hati.

"Yang terkasih, teman-teman. Semua yang sudah follow saya sejak lama pasti sangat mengerti bahwa saya sangat anti konflik."

"Kasian dokter Gia", "pasti sakit hati, tersinggung", "dipertanyakan, direndahkan, diremehkan. Engga, teman-teman. Jangan pernah berpikir begitu yaa. Sungguh saya baik-baik saja," tulis dr. Gia menenangkan.

Ia justru berterima kasih kepada netizen yang sibuk mencarikan bukti untuk membela dirinya.

"Saya terima kasih sekali sampai pada sibuk semua mencarikan bukti. Namun percayalah, Insyaallah saya akan istiqomah istighfar 100x perhari untuk meluaskan hati saya," tutupnya, sekaligus menyampaikan pesan untuk tidak berkata kasar pada dokter yang telah mengkritiknya.

(TribunTrends.com/TribunBogor.com)

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
dokter Gia PratamaRaditya Dikarahim
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved