Breaking News:

Berita Viral

Kisah Murid Garut Tempuh Hutan Dua Jam Setiap Subuh Demi ke Sekolah, Netizen Sentil Dedi Mulyadi

Kisah murid yang menempuh perjalanan selama 2 jam melewati hutan untuk berangkat ke sekolah, kini netizen ramai-ramai kritik Dedi Mulyadi.

Editor: Sinta Darmastri
TribunTrends.com/TikTok @jhunnazza
Kisah murid yang menempuh perjalanan selama 2 jam melewati hutan untuk berangkat ke sekolah, kini netizen ramai-ramai kritik Dedi Mulyadi. 

TRIBUNTRENDS.COM - Kisah-kisah perjuangan tak jarang terukir di pelosok negeri, dan salah satunya datang dari Kampung Citamiang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Di tengah keterbatasan akses jalan dan minimnya fasilitas memadai, sejumlah murid di sana terpaksa harus berjuang ekstra keras hanya untuk mengecap pendidikan.

Setiap fajar belum sepenuhnya menyingsing, saat langit masih dalam balutan gelap gulita, para murid ini sudah memulai ritual harian mereka, berjalan kaki hingga belasan kilometer menuju sekolah. Perjalanan sunyi ini bukan perkara singkat, sebab menghabiskan waktu hingga dua jam.

Melawan Gelap, Melintasi Belantara

Waktu subuh menjadi waktu keberangkatan yang tak terhindarkan. Mereka harus berpacu dengan waktu, memastikan langkah kaki mereka cukup cepat menembus rute ekstrem. 

Mereka tidak hanya melewati jalan setapak biasa; perkebunan lebat dan bahkan hutan belantara menjadi jalur utama menuju gerbang sekolah.

Kisah heroik ini berpusat pada murid-murid di Kampung Citamiang, Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut

Perjuangan mereka kini menjadi sorotan setelah sebuah akun TikTok, @jhunnazza, membagikan kisahnya hingga menjadi viral.

Dalam video tersebut, terlihat jelas bagaimana para murid ini terbiasa berangkat subuh. Tradisi pilu ini ternyata bukan hal baru kebiasaan berjalan jauh di pagi buta ini diklaim sudah berlangsung secara turun-temurun, selama 25 tahun lamanya.

Narasi video yang beredar turut menyentil isu hangat kebijakan jam masuk sekolah yang pernah diterapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meskipun para murid ini sebenarnya tidak merasa terbebani. 

Seperti dilansir Tribun Jabar, mereka sudah terbiasa menjalaninya setiap hari. Namun, yang menjadi inti suara hati mereka adalah permohonan serius kepada pemerintah.

Baca juga: Curhat Pedih Warga Subang: Hidup di Dekat Pabrik Aqua, Tapi Tak Punya Air Bersih, Dedi Mulyadi Pilu

Panggilan Perhatian dari Kaki Bukit

Pengunggah konten bercerita, perjuangan murid Kampung Citamiang yang menempuh dua jam perjalanan dengan berangkat subuh ini telah menjadi rutinitas selama seperempat abad.

"Bukan soal kebijakan masuk sekolah jam 06.30 pagi, tapi siswa dari Kampung Citamiang Desa Cikondang Kecamatan Cisomper, sudah terbiasa berangkat dari subuh sejak dulu, sudah lebih dari 25 tahun seperti ini," tulis keterangan pengunggah, menegaskan bahwa masalah utama mereka adalah kondisi akses, bukan jam sekolah.

Video itu memperlihatkan suasana keberangkatan di mana beberapa orang tua ikut menemani, memegang lampu sebagai satu-satunya penerangan di kegelapan subuh. 

Selain jarak yang jauh, bahaya lain mengintai. Mereka harus melalui semak belukar, perkebunan, hingga hutan yang konon masih dihuni binatang buas seperti babi hutan dan monyet.

Kekhawatiran para orang tua sangat beralasan. Anak-anak mereka berangkat dalam kondisi gelap gulita, menghadapi risiko yang mengancam keselamatan setiap saat. 

Halaman 1/2
Tags:
GarutDedi Mulyadigubernursekolah
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved