Prompt Gemini AI untuk Edit 1 Foto Jadi Berbagai Potret Keren dan Baju Ganti-ganti, Ini Caranya

Ringkasan Berita:

• Berikut ini adalah prompt Gemini AI yang bisa digunakan untuk mengedit foto biasa di galeri.
• Dengan prompt ini, foto akan diubah menjadi kolase yang tampak keren dan estetik.
• Menariknya, hasil edit juga bisa menampilkan variasi baju yang berbeda di setiap potret.

TRIBUNTRENDS.COM - Prompt Gemini AI berikut ini dirancang khusus untuk menghadirkan gaya visual tersebut, cocok bagi siapa pun yang ingin menonjolkan sisi profesional, elegan, dan penuh gaya melalui satu bingkai foto yang memikat.

Konsep editorial monokrom triptik ini menggabungkan unsur modern dengan karakter visual yang kuat, menghadirkan kesan berkelas layaknya pemotretan untuk majalah mode ternama.

Desainnya yang mengusung format kolase tiga pose memberikan tampilan dinamis dan sinematik — seolah menceritakan kisah visual yang utuh dalam satu rangkaian gambar.

Permainan kontras hitam-putih yang tajam berpadu dengan pencahayaan lembut menghadirkan atmosfer elegan dan emosional.

Tiap foto dalam kolase menunjukkan ekspresi berbeda, namun tetap harmonis membentuk keseimbangan visual yang menarik.

Dengan komposisi yang presisi dan arahan artistik yang matang, hasil akhirnya menyerupai editorial fashion bergaya minimalis, namun tetap memancarkan karakter kuat dan autentik.

Gaya ini sangat ideal untuk kebutuhan personal branding, portofolio kreatif, hingga unggahan media sosial yang ingin tampil berbeda, berkelas, dan tak lekang oleh tren.

Satu frame, tiga ekspresi, dan seribu makna itulah kekuatan dari gaya monokrom triptych yang kini menjadi favorit para pecinta fotografi artistik modern.

Baca juga: Belum Pernah Liburan ke Inggris Tapi Punya Foto di Big Ban London, Pakai Prompt Gemini AI Ini

Berikut prompt Gemini AI foto gaya editorial monokrom kolase tiga pose:

1. Triptych seorang pemuda ramping (gunakan referensi dari gambar yang diunggah) dengan rambut keriting gelap yang tebal, mengenakan kemeja lengan panjang yang tidak dikancing dan celana panjang gelap. Panel atas menunjukkannya menatap langsung ke arah penonton, dadanya terbuka, di padang rumput tinggi. Panel tengah menampilkannya dalam profil, melihat ke atas dan ke samping, siluet di langit mendung, dengan rumput tinggi di latar depan. Panel bawah adalah close-up tubuh dan tangannya, dengan lengan bajunya digulung memperlihatkan jam tangan di pergelangan tangan kirinya. Estetika keseluruhannya hitam putih, berpasir, berbintik-bintik film, melankolis, cahaya alami, dan film 35mm.  

2. Kolase foto triptik vertikal yang menampilkan seorang pemuda (gunakan referensi dari gambar yang diunggah) dalam tiga pose berbeda, mengenakan baju koko tradisional Indonesia atau Melayu berwarna terang. Panel atas dan bawah berwarna hitam putih, masing-masing menampilkannya sedang menatap ke bawah sambil berpikir dan tersenyum sambil melihat ke samping, dengan latar belakang perkotaan. Panel tengah berwarna, menampilkannya tersenyum ke arah kamera dengan latar belakang rerumputan hijau cerah. Panel-panel tersebut dipisahkan oleh tepi kertas putih yang sobek. Seni kolase, potret masa muda, estetika media campuran, kontras monokrom dan warna, pencahayaan alami luar ruangan, 8k. --ar 9:16

3. Triptik hitam putih yang menampilkan seorang pria muda (Wajah dengan model yang saya lampirkan). Panel atas menampilkan pria tersebut dari dada ke atas, dengan etnis yang tidak diketahui, berambut pendek gelap, mengenakan tank top hitam dan kalung rantai perak. Ekspresinya netral, sedikit mendongak, dan berada di tengah bingkai. Panel kedua menggambarkan pria yang sama dalam profil, tampak kabur seolah sedang bergerak, mengenakan hoodie hitam dengan latar belakang abu-abu. Panel bawah berwarna oranye dan kembali menampilkan pria tersebut, kini mengenakan hoodie hitam bertuliskan "Azzura" dengan lengan terentang seolah hendak memeluk penonton. Latar belakangnya berwarna oranye gradasi. Pencahayaannya mencolok, dengan kontras yang kuat. Gaya keseluruhannya tampak modern, kemungkinan dipengaruhi oleh mode atau fotografi potret.

4. Triptych sinematik Wong Kar-wai yang inspiratif, tentang seorang pemuda di kota pada malam hari, bermandikan cahaya neon hijau, kuning, dan merah yang muram. Butiran film, kabut yang menerawang, dan blur lembut dengan warna-warna jenuh. Rambutnya berantakan, dibelah samping dengan helaian rambut yang jatuh di dahinya, memberikan tampilan romantis yang sedikit berantakan. Ia tetap mempertahankan wajah aslinya (jika Anda ingin menggunakan wajah Anda). Panel Atas: Pria itu duduk di luar 7-Eleven larut malam dengan lampu neon menyala di belakangnya bertuliskan "RNGOCT", memegang rokok yang menyala di dekat bibirnya, ekspresinya kontemplatif dan jauh. Panel Tengah: Ia menyesap perlahan dari botol bir kaleng, tatapannya tak fokus seolah tenggelam dalam pikiran, pantulan neon menari-nari di wajahnya. Panel Bawah: Ia berdiri sendirian di jembatan penyeberangan pada malam hari, mengembuskan asap rokok, kepalanya mendongak ke langit, ekspresinya lelah dan melankolis, lampu depan orang-orang yang ramai kabur di kejauhan. Kedalaman bidang yang dangkal, bingkai close-up yang intim, suasana nostalgia.

5. Potret triptych artistik seorang pemuda berwajah tegas dan rambut acak-acakan, diabadikan dalam tiga bingkai berbeda. Bingkai atas dan bawah menampilkan siluetnya secara profil dengan latar belakang merah menyala, minimalis namun mencolok. Bingkai tengah adalah foto close-up dengan bayangan dramatis, memperlihatkan tatapan intensnya yang sebagian disinari cahaya merah sementara separuh wajahnya memudar menjadi hitam. Gaya fotografi editorial yang kontras tinggi, sinematik, dan bernuansa sendu. Buat 100 persen mirip dari foto terlampir.

Cara Membuatnya Pakai Gemini AI

Bagaimana caranya? Kamu cukup dengan menyalin prompt AI atau kata kunci yang telah tersedia, hasil foto dipastikan menyerupai pemotretan asli dapat dibuat dalam hitungan detik.