Breaking News:

Drama Keraton Surakarta

Perebutan Takhta Raja Keraton Surakarta, Pemkot Ogah Ikut Campur: Masyarakat Bisa Menilai Dampaknya

Drama perebutan takhta di kerajaan Kasunanan Surakarta, pihak Pemerintah Kota Solo enggan ikut campur dan menyerahkan semua keputusan oleh keraton

|
Kolase TribunTrends/Istimewa
DRAMA KERATON SOLO - Dua putra Pakubuwono XIII, Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Hamengkunegoro alias Gusti Purboyo dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi saling berebut takhta raja keraton Surakarta. 

Ringkasan Berita:
  • Drama perebutan takhta di Keraton Kasunanan Surakarta kembali mencuri perhatian. 
  • Pemerintah Kota Solo memilih untuk tidak ikut campur dalam polemik tersebut. 
  • Semua keputusan sepenuhnya diserahkan kepada pihak keraton.

TRIBUNTRENDS.COM - Wali Kota Solo, Respati Ardi, menegaskan sikap tegas pemerintah kota untuk tidak ikut campur dalam dinamika internal Keraton Kasunanan Surakarta.

Pernyataan itu disampaikan di tengah memanasnya kembali konflik penobatan yang melibatkan dua pihak dan memunculkan ketegangan baru di lingkungan keraton.

Respati menilai bahwa urusan tersebut sepenuhnya berada dalam kewenangan para kerabat dalem Keraton.

Baca juga: Apa Itu Jumenengan? Tradisi di Keraton Surakarta setelah Susuhunan Pakubuwono XIII Meninggal Dunia

Karena itu, ia memilih menghormati batas kewenangan dan tidak melakukan campur tangan dalam proses yang ia sebut sebagai ranah privat lembaga adat tersebut.

Meski begitu, ia tetap mengingatkan agar setiap keputusan yang diambil mempertimbangkan dampaknya bagi masyarakat Solo secara keseluruhan.

“Kami menyerahkan semua kepada Keraton Kasunanan. Itu ranah privat Keraton.

SANG RAJA - Sosok raja Keraton Kasunanan Solo yang baru, SISKS Pakubuwono (PB) XIV Hamengkunegoro. Ia pertama kalinya menampakkan diri usai ditasbihkan sebagai penguasa Keraton Solo, Sabtu (15/11/2025).
SANG RAJA - Sosok raja Keraton Kasunanan Solo yang baru, SISKS Pakubuwono (PB) XIV Hamengkunegoro. Ia pertama kalinya menampakkan diri usai ditasbihkan sebagai penguasa Keraton Solo, Sabtu (15/11/2025). (TRIBUNSOLO.COM/Andreas Chris)

Keraton, Mangkunegaran, dan lembaga adat harus mengukur dampaknya bagi masyarakat,” ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (17/11/2025).

Pada kesempatan itu, Respati tampak mengenakan seragam Korpri, menandai kesibukannya dengan agenda pemerintahan.

Ia menegaskan kembali bahwa Pemkot Solo tidak akan melakukan intervensi dalam bentuk apa pun.

Menurutnya, masih banyak urusan kota yang harus diselesaikan, sehingga pihaknya memilih fokus pada program-program prioritas.

“Jangan (intervensi). Intinya, masih banyak yang harus kami selesaikan.

Saya berharap apa pun keputusannya, masyarakat bisa menilai dampaknya, baik bagi budaya, kelestarian, maupun wisata,” terang Respati, menutup penjelasannya.

Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyampaikan bahwa masyarakat kini berada dalam situasi yang membingungkan akibat kekisruhan yang terjadi di lingkungan keraton.

Menurutnya, publik ingin memahami dampak dari kisruh tersebut, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan, budaya, serta upaya pelestarian.

WALI KOTA SOLO - Wali Kota Solo Respati Ardi saat ditemui di kantornya, Jumat (19/9/2025).
WALI KOTA SOLO - Wali Kota Solo Respati Ardi saat ditemui di kantornya, Jumat (19/9/2025). (TRIBUNSOLO.COM/Ahmad Syarifudin)

“Masyarakat bingung, masyarakat ingin tahu dampaknya bagi kesejahteraan, budaya, pelestarian.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 1/2
Tags:
Keraton SurakartaPemkot SoloRespati Ardi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved