Drama Keraton Surakarta
Satu Kesalahan Mangkubumi dalam Polemik Tahta, GKR Timoer Elus Dada: Tidak Pintar dan Tak Bijaksana!
GKR Panembahan Timoer Rumbai kesal dengan sikap Mangkubumi yang mempertanyakan surat wasiat PB XIII, disebut tidak bijaksana.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- KGPH Mangkubumi mempertanyakan keabsahan dokumen yang menjadi dasar suksesi PB XIV
- GKR Timoer menyebut tindakan Mangkubumi tidak etis karena mempersoalkan dokumen sensitif di media
- GKR Timoer memastikan suksesi dilakukan berdasarkan aturan keraton serta legalitas negara
TRIBUNTRENDS.COM - Keraton Kasunanan Surakarta kembali diterpa badai polemik yang menggulung nama besar keluarga trah Pakubuwono. Bukan sekadar desas-desus internal, namun kini meletup menjadi isu terbuka setelah GKR Timoer Rumbai putri mendiang SISKS PB XIII melontarkan pernyataan serius terkait sikap kakaknya, KGPH Mangkubumi, yang beberapa hari sebelumnya mengumumkan diri sebagai pewaris tahta.
Persoalan ini tak hanya berbicara tentang legitimasi penobatan, tetapi juga menyentuh ranah paling sakral dalam adat keraton yaitu dokumen wasiat terakhir sang raja.
Baca juga: Gagal Naik Takhta, Mangkubumi Pertanyakan Surat Wasiat PB XIII, GKR Timoer Ngamuk: Suratnya Ada Kok!
PERTANYAAN TENTANG SURAT WASIAT YANG MENJADI SUMBER API
Sebelumnya, KGPH Mangkubumi atau KGPA Hangabehi mempertanyakan keabsahan naskah peninggalan yang diklaim menjadi pondasi suksesi dan memberikan legitimasi kepada KGPAA Hamangkunagoro atau KGPH Puruboyo sebagai penerus kerajaan.
Menanggapi hal tersebut, GKR Timoer Rumbai menilai langkah kakaknya yang mempertanyakan dokumen sensitif itu di hadapan publik merupakan tindakan yang tidak mencerminkan kedewasaan beretika sekaligus membuka hal yang seharusnya tetap berada di lingkup internal keluarga.
Ia menegaskan bahwa dokumen itu benar-benar ada dan bukan sekadar kabar yang beredar tanpa bukti.
“Sebenarnya ini sesuatu yang tabu ketika dia mempertanyakan di media apakah surat wasiat itu ada,” ujar Rumbai usai prosesi adat Hajad Dalem Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono XIV, Sabtu (15/11/2025).
Rumbai juga menyayangkan sikap kakaknya yang memilih menggugat di ranah publik, padahal ia memiliki kesempatan berbicara langsung dan menanyakan dokumen tersebut secara pribadi setelah prosesi pemakaman.
PERTEMUAN EMPAT MATA: KESEMPATAN EMAS YANG TERBUANG
GKR Timoer menceritakan bahwa sehari setelah jenazah PB XIII dimakamkan di Imogiri, ia sempat bertatap muka dengan Mangkubumi dan membuka ruang dialog.
Namun, dalam pertemuan itu, tidak ada satu pun pertanyaan terkait keaslian, isi, maupun bukti keberadaan surat wasiat.
“Setelah sinuwun berangkat, besoknya kami berbicara. Saya menemui Mangkubumi,” tuturnya.
Baca juga: Ancaman Nyawa di Balik Dualisme Raja Keraton Solo, Adik PB XIII: Nggak Kuat Bisa Sakit atau Mati
Dalam pernyataan yang sama, Rumbai menegaskan dirinya tidak menggunakan gelar Hangabehi ketika menyebut sang kakak karena menurutnya gelar tersebut bukan pemberian langsung dari PB XIII.
“Saya memanggilnya Mangkubumi, yang diberikan sinuwun Pakubuwono XIII adalah Kanjeng Pangeran Haryo Mangkubumi, bukan Hangabehi,” jelasnya.
| Hadiah Tahta dari PB XIV! Sinuhun Purboyo Langsung Naikkan Pangkat 5 Kerabat Dekat: Balas Jasa |
|
|---|
| Satu Alasan Hangabehi Tidak Bisa Jadi Raja, Adik PB XIII Jawab Jujur, Purbaya Pantas Naik Takhta? |
|
|---|
| Terungkap! Inilah Penerima Surat Wasiat PB XIII, Tak Sembarangan Dipilih, GKR Timoer Buka-bukaan |
|
|---|
| Pertemuan Pribadi Disia-siakan: Putri PB XIII Heran Mangkubumi Baru Ribut di Media Soal Surat Wasiat |
|
|---|
| Apa Itu Jumenengan? Tradisi di Keraton Surakarta setelah Susuhunan Pakubuwono XIII Meninggal Dunia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/GKR-Timoer-Rumbai-bantah-tak-ajak-Mangkubumi-rembukan.jpg)