Satu Kesalahan Mangkubumi dalam Polemik Tahta, GKR Timoer Elus Dada: Tidak Pintar dan Tak Bijaksana!

Rumbai juga memastikan bahwa selama diskusi bersama PB XIV dan Mangkubumi, tidak satu pun permintaan untuk melihat dokumen wasiat pernah terucap.

LEGALITAS SURAT WASIAT: DASAR SUKSESI YANG SAH

Rumbai menegaskan bahwa dokumen wasiat tersebut benar-benar dimiliki dan disimpan oleh pihak yang diberi amanat.

Ia memastikan bahwa langkah suksesi sudah ditempatkan sesuai aturan adat maupun legitimasi negara.

“Ya pastinya beliau (PB XIV) dan ibu… Ada (surat wasiatnya). Kami tidak berani melangkah sejauh ini tanpa bukti dan kekuatan legalitas hukum negara maupun adat.”

Terkait klaim Mangkubumi yang mengaku tidak dilibatkan dalam rapat keluarga, Rumbai menyebut hal tersebut tidak benar, bahkan ia mengaku sudah mencoba menghubungi melalui pesan dan panggilan telepon.

“Ada WhatsApp-nya, telepon tidak dijawab… sampai dia melakukan upacara yang kemarin,” tegasnya.

Baca juga: Hangabehi Harus Tahu! Putra Tertua Tak Otomatis Jadi Raja, Adik PB XIII: Contohnya PB X dan PB XII

BUKAN SEKADAR TAHTA, TAPI MARWAH DINASTI

Konflik ini bukan hanya persoalan kursi raja, tetapi mempertanyakan komitmen keluarga trah Mataram menjaga martabat, aturan paugeran, dan surat amanah sang leluhur.

Drama suksesi ini diperkirakan belum mencapai puncaknya namun satu hal kini jelas: keraton bukan panggung perebutan gelar, melainkan ruang kepercayaan turun-temurun yang harus dijaga dengan kehormatan.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunSolo)