Breaking News:

Drama Keraton Surakarta

Hangabehi Harus Tahu! Putra Tertua Tak Otomatis Jadi Raja, Adik PB XIII: Contohnya PB X dan PB XII

Kritik Hangabehi, KGPH Benowo adik PB XIII menegaskan bahwa posisi raja tidak otomatis diberikan kepada anak laki-laki pertama.

Editor: jonisetiawan
Instagram/@kgpaa.hamangkunegoro// Dok. Keraton Kasunanan Surakarta
DRAMA KERATON SOLO - Kritik Hangabehi, KGPH Benowo adik PB XIII menegaskan bahwa posisi raja tidak otomatis diberikan kepada anak laki-laki pertama. Benowo tegas dukung Purboyo jadi raja Solo. 

Benowo kemudian menjelaskan hal yang menjadi inti dari legitimasi seorang raja Keraton Solo: pengikraran di atas Watu Gilang.

Batu peninggalan Majapahit ini telah turun-temurun menjadi saksi sumpah para raja.

Ia mengungkapkan bahwa PB XIV telah melakukan sumpah tersebut sesuai pakem.

"Jadi begini, kemarin itu Sinuhun yang ini sudah mengirarkan diri menjadi pengganti Pakubuwono XIII. Di sini di Watu Gilang, itu dibawa dari Majapahit.

Jadi kalau mengucap sumpah harus di atas itu, ini bukan main-main, saya nggak berani.

Dia menetapkan kembali, mengukuhkan kembali bahwa dia menggantikan ayahandanya sebagai Pakubuwono XIV di Watu Gilang itu, bukan di tempat lain," tutur Benowo.

Baca juga: Tedjowulan Jadi Plt Raja Berdasarkan SK Mendagri 2017: Keluarga Hangabehi Nekat Angkat Raja Baru

Tak berhenti sampai situ, ia juga menantang siapa pun yang mengklaim sebagai raja untuk berani melakukan sumpah serupa di tempat yang sama.

"Kalau berani di sini ya Monggo, berarti taruhannya itu tadi, sakit atau mati.

Nyawa taruhannya, itu tidak main-main lihat saja kalau tidak percaya," ujarnya.

Menurutnya, semua raja Keraton Solo sejak masa lampau memang dinobatkan di tempat itu, bukan di ruang-ruang lain yang ada di dalam kompleks keraton.

"Iya, Watu Gilang itu. (Semua raja di sini) Iya.

Di keraton pun ada tempatnya sendiri, tidak bisa di sasana sewaka, tidak bisa sasana handrawina, tidak bisa di dalem Ageng Probo Suyoso. Tidak bisa, resminya ini," jelasnya.

Peringatan Terakhir: Siap Menanggung Akibat Jika Berani Melanggar Pakem

Sebelum mengakhiri pernyataan, Benowo kembali menegaskan risiko bagi siapa pun yang nekat mengikrarkan diri sebagai raja tanpa mengikuti aturan yang diwariskan turun-temurun.

"Kalau nanti yang satunya berani di sini ya Monggo silahkan, kita tidak melarang.

Halaman 2/3
Tags:
KGPH HangabehiPakubuwono XIIIKeraton SurakartaSolo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved