Berita Viral
Momen Alot Rebut Bilqis! Suku Anak Dalam Minta Ganti Rugi Rp 85 Juta, Temenggung Pakai Uang Pribadi
Temenggung menegaskan tidak ada barter mobil Pajero dengan Bilqis, dia meminjamkan uang pribadi Rp 85 juta kepada keluarga Suku Anak Dalam
Editor: jonisetiawan
Akhirnya, pasangan Begendang dan Ngerikai menyerahkan uang Rp 85 juta kepada Mery, sebelum akhirnya Bilqis ikut tinggal dan hidup berpindah-pindah di hutan bersama komunitas mereka, seperti kebiasaan hidup SAD.
Baca juga: 3 Tahun Hilang! Asa Keluarga Kenzie Bangkit Setelah Bilqis Ditemukan, Ibu Minta Tolong Viralkan
Gerak Cepat Aparat dan Operasi Penjemputan Bilqis
Tak lama setelah kasus penculikan viral dan menjadi perhatian, Polrestabes Makassar melakukan pelacakan.
Mereka berhasil menangkap Sri Yuliana di Makassar, disusul penangkapan Nadia Hutri di Sukoharjo, hingga akhirnya Mery Ana dan Ade Syaputra berhasil diamankan di Kota Sungai Penuh, Jambi.
Selanjutnya Mery dan Ade dibawa kembali ke Merangin, ke lokasi di mana sebelumnya mereka membawa Bilqis.
Proses penjemputan tidak mudah, sehingga pihak kepolisian meminta bantuan tiga Temenggung, yakni Temenggung Sikar (ayah Begendang), Temenggung Jhon, dan Temenggung Roni, untuk melakukan pendekatan adat.
Bilqis saat itu sudah berpindah-pindah mengikuti gaya hidup SAD dan diperkirakan berada di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas, Sarolangun, Jambi.
Para Temenggung bersama seorang ASN Dinas Sosial Merangin berhasil menemukan pasangan tersebut dan memulai proses negosiasi yang cukup panjang dan tegang.
Uang Rp 85 Juta, Kekecewaan, dan Syarat Penyerahan Bilqis
Pasangan Begendang dan Ngerikai merasa ditipu oleh Mery Ana, karena mereka sudah mengeluarkan uang Rp 85 juta sebagai biaya adopsi.
"Mereka (Begendang dan Ngerikai) bilang duit mereka diminta Mery Rp 85 juta untuk adopsi.
Mereka minta, kalau Mery Ana tidak bisa mengembalikan duit, mereka nak hukum Mery Ana secara adat supaya Bilqis bisa dikembalikan," jelas Jhon.
Sementara itu pihak kepolisian menegaskan bahwa proses hukum tetap harus berjalan dan Mery Ana harus dibawa kembali ke Makassar sesuai prosedur resmi.
Dalam situasi penuh tekanan tersebut, Temenggung Jhon mencoba mencari jalan tengah.
"Saya pun bingung. Ku tanyo ke pemerintah (polisi) Merangin dan yang dari Makassar. Lalu satu-satu dipanggil pelaku. Apolah yang bisa dijaminkan? Hanya satu mobil," tuturnya.
| Penyidikan Massal di SMAN 72: Polisi Periksa 46 Siswa, Serpihan Ledakan dari Tubuh Korban Disita |
|
|---|
| Ahmad Sahroni Membangun Ulang Rumah di Tanjung Priok yang Dijarah Massa dan Ini Harapan Baru |
|
|---|
| Terbongkar! Identitas Asli dan Profesi 'Sister Hong dari Lombok' yang Menghebohkan Jagat Maya |
|
|---|
| Polemik Suksesi Takhta Keraton Solo: Keterkejutan Maha Menteri Tedjowulan dan Minta Nunggu 40 Hari |
|
|---|
| Duduk Perkara Perebutan Takhta Keraton Solo Pasca-Wafatnya Pakubuwono XIII |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Suku-Anak-Dalam-buka-suara-soal-kasus-penculikan-Bilqis.jpg)