Berita Viral
Kenangan Kelam di Rimba: Bilqis Ceritakan Tidur dengan Bapak-Bapak dan Hanya Makan Mi Instan
Bilqis akhirnya cerita soal pengalaman hidup di lingkungan Suku Anak Dalam selama diculik, bocah 4 tahun itu ngaku tidur dengan bapak-bapak.
Editor: jonisetiawan
Kepala DP3A, Ita Isdiana Anwar, menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan asesmen awal guna memastikan Bilqis tidak mengalami trauma berkepanjangan.
“Penanganan trauma healing lebih kepada pendekatan ke anak, jangan sampai ada trauma. Ini tahap pertama, kita tadi asesmen, kemudian kami konseling juga,” jelas Ita.
Baca juga: Rantai Jual Beli Bilqis: Dilego Rp 80 Juta ke Pedalaman Jambi, Sindikat Jual 9 Bayi Via Sosmed
Meski begitu, Ita menegaskan bahwa hasil asesmen awal belum bisa menjadi acuan penuh karena kondisi emosional anak membutuhkan waktu dan pendekatan bertahap.
“Tetapi (hasilnya) belum bisa kami jawab sekarang karena namanya anak-anak kita tidak bisa paksakan. Ada tahap-tahap selanjutnya,” tambahnya.
Pendampingan ini menjadi langkah penting untuk memastikan Bilqis bisa kembali tersenyum tanpa bayang-bayang ketakutan.
Dari Makassar ke Jambi: Perjalanan Gelap di Balik Hilangnya Bilqis
Bilqis dinyatakan hilang pada Minggu (2/11/2025) saat bermain di Taman Pakai Sayang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Tak ada yang menduga bahwa kepergiannya hari itu akan berujung pada kasus besar lintas provinsi.
Setelah penyelidikan intensif dan pelacakan berhari-hari, tim gabungan kepolisian akhirnya menemukan Bilqis dalam keadaan sehat di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi wilayah yang dihuni oleh komunitas Suku Anak Dalam (SAD) pada Sabtu malam (8/11/2025).
Hasil penyidikan kemudian mengungkap fakta mencengangkan: Bilqis dijual oleh jaringan pelaku perdagangan orang (TPPO) lintas provinsi dengan nilai mencapai Rp 80 juta.
Empat Tersangka di Balik Penculikan Bilqis
Polisi akhirnya menetapkan empat tersangka dalam kasus penculikan dan perdagangan anak tersebut:
- Sri Yuliana alias SY (30) – warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
- Nadia Hutri alias NH (29) – warga Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
- Meriana alias MA (42) – warga Kabupaten Merangin, Jambi.
- Adit Prayitno Saputra alias AS (36) – pasangan kekasih Meriana, warga Kabupaten Merangin, Jambi.
Mereka diduga merupakan bagian dari jaringan perdagangan anak lintas provinsi yang memanfaatkan kerentanan anak-anak di ruang publik untuk dijual ke daerah-daerah terpencil.
Air Mata dan Harapan Baru
Tangis haru keluarga pecah ketika Bilqis akhirnya pulang ke rumah dengan selamat. Tak ada luka fisik yang ditemukan di tubuhnya, namun luka batin dan rasa takut masih membayangi.
| Pengagum Kekerasan Global: Pelaku Ledakan SMAN 72 Mengidolakan Tokoh Neo-Nazi dan White Supremacy! |
|
|---|
| Penderitaan Bilqis saat Diculik, Ayah Menangis Dengar Anaknya Hanya Diberi Cemilan dan Mi Instan |
|
|---|
| Nasib Suku Anak Dalam Gegara Kasus Bilqis, Dipanggil Bupati Merangin, Dapat Peringatan Keras! |
|
|---|
| Heboh Kasus Bilqis: Ayahnya Ternyata Sudah Memaafkan Sebelum Anaknya Ditemukan, Doa Sepanjang Malam |
|
|---|
| Tas Jinjing Pembawa Teror: Polisi Periksa Keluarga Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta, Ayah FN Anggota TNI? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Bilqis-tampak-trauma-berat-dan-ketakutan-usai-diculik-dan-dibawa-hingga-ke-Jambi.jpg)