Berita Viral
Diburu dari Makassar ke Jambi, Penculik Bilqis Diciduk saat Ramal Nasib Sendiri Pakai Kartu Tarot
Fakta mengejutkan kasus Bilqis, dua tersangka Adefrianto Syahputra S (36) dan Mery Ana (42) ditangkap saat ramal diri sendiri lewat kartu tarot.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- Ade (36) dan Mery (42) ditangkap pada Jumat, 7 November 2025, di rumah milik Yedi Edwar di Jalan H Bakri, Kelurahan Dusunbaru, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh
- Keduanya bukan warga Sungai Penuh dan tidak berada di sana untuk melarikan diri atau melakukan kriminalitas lain
- Yedi menegaskan bahwa dirinya dan istrinya tidak terkait dengan kasus penculikan dan hanya menjadi tuan rumah bagi mereka yang ingin membaca tarot
TRIBUNTRENDS.COM - Fakta mengejutkan kembali muncul dalam kasus penculikan Bilqis Ramadhany (4). Dua tersangka penculik, Adefrianto Syahputra S (36) dan Mery Ana (42), ternyata berada di Kota Sungai Penuh bukan untuk melancarkan aksi kriminal atau melarikan diri, melainkan untuk melihat ramalan kartu tarot.
Peristiwa penangkapan terjadi pada Jumat, 7 November 2025, dan berlangsung di rumah milik Yedi Edwar, yang menyaksikan seluruh proses secara langsung.
Penangkapan dilakukan oleh gabungan aparat kepolisian dari Polda Jambi, Polres Kerinci dan Polresta Makassar, di lokasi yang terletak di Jalan H Bakri, Kelurahan Dusunbaru, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh.
Baca juga: Momen Pertemuan Bilqis dengan Keluarganya, Ayah Nangis di Depan Polisi: Alhamdulillah Anakku Kembali
“Benar, keduanya ditangkap di rumah saya. Saat itu saya berada di lantai dua.
Kalau tidak salah, penangkapan berlangsung setelah Salat Jumat, sekitar pukul 13.00 WIB,” ungkap Yedi dengan nada serius.
Yedi menegaskan bahwa Ade dan Mery bukan warga Sungai Penuh, melainkan hanya tinggal sementara di rumahnya.
Dari pengakuan keduanya, mereka datang dari Bangko, Merangin, semata-mata untuk membaca kartu tarot bersama istri Yedi, yang memang melayani ramalan tarot, baik secara langsung maupun online.
“Ngakunya datang bersama istri untuk membaca ramalan tarot.
Di sini memang banyak orang dari mana saja datang untuk tarot, termasuk secara online yang dilayani oleh istri saya,” jelas Yedi.
Yedi merasa perlu memberikan klarifikasi ini karena kabar yang beredar sempat membuat masyarakat menilai dirinya seolah terlibat dalam jaringan penculikan.
“Saya mohon kepada media untuk meluruskan ini. Kedua orang ini bukan tinggal di sini dan bukan warga sini.
Mereka datang dari Bangko semata-mata untuk membaca kartu tarot dengan istri saya,” tegasnya.
Baca juga: Keseharian Pelaku Penculik Bilqis Diungkap Tetangga, Pantas Warga Sekitar Tak Curiga, Rajin Ibadah
Ia menambahkan, penjelasan ini penting untuk menghindari dampak negatif bagi dirinya dan keluarganya.
Beberapa pihak sempat datang menanyakan, seakan-akan Yedi menjadi bagian dari komplotan penculik.
| Bukan Penculik, Tapi Korban, Jeritan Suku Anak Dalam di Balik Kasus Bilqis: Kami Tak Tahu Apa-apa |
|
|---|
| Cerita Polisi saat Selamatkan Bilqis, Korban Mengira Suku Anak Dalam Keluarganya, Menolak Dijemput |
|
|---|
| Modus Sadis! Nadia Hutri Warga Sukoharjo Beli Bilqis Rp3 Juta, Jual Lagi Rp15 Juta ke Jaringan Lain |
|
|---|
| Transaksi Keji di Balik Hilangnya Bilqis: Pelaku Jual 9 Bayi dan 1 Anak via TikTok, Harga Fantastis |
|
|---|
| Dijual dengan Identitas Baru: Begini Cara Sindikat Menjajakan Bilqis hingga ke Pelosok Jambi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Bilqis-dua-tersangka-Adefrianto-Syahputra-dan-Mery-Ana-ditangkap-saat-ramal-diri-sendiri.jpg)