Purbaya Bidik Importir Sepatu Ilegal, Setelah Sikat Mafia Baju Bekas: Yang Protes Tangkap Duluan!

Ringkasan Berita:

• Purbaya menargetkan pemberantasan impor ilegal secara menyeluruh
• Tujuan utama kebijakan ini adalah menyelamatkan industri dalam negeri
• Purbaya menegaskan sikap tegas terhadap pelaku impor ilegal, ia menyebut akan memeriksa dan menindak pihak yang paling keras menentang kebijakan ini

TRIBUNTRENDS.COM - Udara di ruang rapat Komite IV DPD RI terasa padat siang itu, Senin (3/11/2025). Semua mata tertuju pada sosok Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang tampil tegas dan tanpa basa-basi saat berbicara soal langkah barunya dalam memberantas praktik impor ilegal yang semakin marak di Indonesia.

Dengan suara mantap dan ekspresi penuh keyakinan, Purbaya mengumumkan target barunya: importir sepatu ilegal setelah sebelumnya mengguncang pasar dengan langkah keras terhadap mafia impor baja dan pakaian bekas (balpres).

“Nanti sebentar lagi baja, kita akan lihat baja, terus sepatu, kita akan lihat seperti itu.

Yang jelas kalau barangnya ilegal kita akan tutup,” ujar Purbaya disambut perhatian serius para anggota dewan.

Baca juga: Bukan Anak Kecil Lagi! Menkeu Purbaya Tegaskan Indonesia Tak Butuh Uluran Tangan Asing

Pernyataan itu bukan sekadar ancaman, melainkan sinyal kuat bahwa Kementerian Keuangan di bawah komando Purbaya tengah memasuki babak baru dalam perang melawan impor ilegal yang merugikan ekonomi nasional.

Ia menegaskan, kebijakan ini adalah bagian dari upaya menyelamatkan industri dalam negeri yang selama ini tertekan oleh gempuran barang-barang murah dari luar negeri yang tak membayar pajak dan melanggar aturan perdagangan.

Menurut Purbaya, persoalan impor ilegal bukan hanya soal harga, tapi soal kedaulatan ekonomi bangsa.

Indonesia, ujarnya, masih menjadi pasar utama barang-barang impor, padahal 90 persen kapasitas ekonomi nasional digerakkan oleh permintaan domestik.

“Orang bilang sepatu kan bisa dipakai bagus, murah lagi buat rakyat, iya tapi merusak industri kita secara keseluruhan, negara kita kan,” tegasnya dikutip TribunTrends dari YouTube DPD RI pada Selasa, 4 November 2025.

Nada suaranya meninggi ketika menyinggung dampak jangka panjang dari perilaku konsumtif yang justru memperlemah industri lokal.

“90 persen domestic demand, kalau kita buka semua untuk barang-barang produksi asing tadi, yang ilegal, pasar kita dikuasai asing, apa kita mau begitu?

Nanti kita komplain lagi, enggak ada kerjaan, enggak ada ini-itu,” papar Purbaya dengan nada geram.

Di tengah kebijakan keras ini, Purbaya tak memungkiri bahwa ada pihak-pihak yang merasa terganggu.

Baca juga: Momen Tegang Pertemuan Purbaya dan Prabowo, Menkeu Berkali-Kali Ditanya Hal yang Sama: Berani Kamu?

Ia bahkan mengaku telah memantau dengan cermat suara-suara penentang yang mulai muncul dari balik layar sebagian besar diduga berasal dari mereka yang selama ini menikmati keuntungan besar dari praktik impor ilegal.

“Sebagian pemain yang diuntungkan ribut, saya sih gampang jawabnya, siapa yang paling keras protesnya itu saya tangkap duluan, karena berarti dia dalang di belakangnya.