Breaking News:

Pembunuhan Dosen di Jambi

Dari Pelindung Jadi Predator: Karier Bripda Waldi Hancur Usai Bunuh Dosen Erni, Sanksi Berat Menanti

Sanksi berat menanti, karier Bripda Waldi (22), yang bunuh dosen Erni di Jambi terancam hancur, pelaku ditangkap Minggu, 4 November 2025.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Istimewa
POLISI BUNUH DOSEN - Bripda Waldi (22), anggota Propam Polres Tebo tega bunuh dosen Erni di Jambi, kariernya kini hancur, sanksi berat dari Polri menanti. 

Kapolres Bungo menegaskan, pelaku akan dikenai dua hukuman sekaligus: pidana umum dan kode etik.

“Kami akan lakukan PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat). Itu jelas,” tegas AKBP Natalena.

Selain dipecat secara tidak hormat dari kepolisian, Waldi dijerat pasal berlapis:

  • Pasal 365 ayat (3) KUHP – pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan kematian (maksimal 12 tahun penjara), dan
  • Pasal 340 KUHP – pembunuhan berencana, yang dapat berujung hukuman mati atau penjara seumur hidup.
DOSEN DIBUNUH POLISI - Dosen muda, Erni Yuniati (37) sosok berpendidikan, sopan dan dikenal baik di lingkungan tempat tinggalnya, Perumahan Al Kausar Residence, Kabupaten Bungo, Jambi dibunuh Bripda Waldi.
DOSEN DIBUNUH POLISI - Dosen muda, Erni Yuniati (37) sosok berpendidikan, sopan dan dikenal baik di lingkungan tempat tinggalnya, Perumahan Al Kausar Residence, Kabupaten Bungo, Jambi dibunuh Bripda Waldi. (Istimewa)

Dari Seragam Propam ke Bui

Kini, Bripda Waldi bukan lagi simbol kehormatan. Seragamnya yang dulu menjadi kebanggaan, kini tinggal kenangan kelam dalam berkas penyidikan.

Institusi kepolisian memastikan tak ada ampun bagi oknum yang mencoreng nama Polri.

“Penegakan hukum harus transparan, tanpa pandang bulu,” tegas Kapolda Jambi melalui Kapolres Bungo.

Di sisi lain, keluarga dan rekan korban masih sulit menerima kenyataan pahit ini.

EY dikenal sebagai sosok pendiam, sopan, dan berdedikasi tinggi di kampusnya.

Hidupnya tenang, nyaris tanpa masalah hingga cinta buta menjemput ajalnya.

Kini, rumah di Perumahan Al Kausar itu tetap berdiri, namun tak lagi sama.

Di balik tembok krem dan pagar besinya, menyisakan kisah pilu: tentang seorang dosen muda yang mati di tangan mantan kekasih berseragam.

Tentang cinta yang berubah menjadi jerat maut. Dan tentang seorang aparat yang lupa arti kata “melindungi.”

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunSumsel)

Halaman 3/3
Tags:
Bripda WaldidosenErni YuniatiJambi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved