Politik Viral
Kesalahan Purbaya di Mata Hasan Nasbi, Kelakuan Sang Menkeu Dinilai Bisa Melemahkan Pemerintah
Hasan Hasbi menilai bahwa gaya komunikasi Menkeu Purbaya yang kerap menyinggung pejabat lain secara terbuka bisa menimbulkan dampak serius.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- Kritik terhadap Gaya Komunikasi Terbuka Purbaya
- Etika dan Tanggung Jawab Pejabat Publik
- Pentingnya Komunikasi Strategis dan Timing yang Tepat
TRIBUNTRENDS.COM - Di tengah sorotan publik terhadap gaya bicara blak-blakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, pengamat komunikasi politik Hasan Nasbi angkat bicara.
Melalui kanal YouTube pribadinya pada Minggu (26/10/2025), Hasan mengingatkan pentingnya menjaga etika komunikasi antarpejabat di ruang publik.
Dengan nada tenang namun tajam, Hasan menilai bahwa gaya komunikasi Purbaya yang kerap menyinggung pejabat lain secara terbuka bisa menimbulkan dampak serius terhadap citra dan soliditas pemerintahan.
Baca juga: Purbaya Bikin Heboh Pasar Senen: Pedagang Thrifting Curhat Omzet Anjlok, Kebijakan Menkeu Dikritik
“Kalau bicara dalam konteks pemerintah, sesama anggota kabinet sebaiknya tidak saling menyerang di depan umum.
Karena itu bisa melemahkan pemerintah,” ujar Hasan.
“Kalau Mau Berdebat, di Ruang Tertutup!”
Hasan menegaskan, perbedaan pendapat antarpejabat merupakan hal yang wajar, bahkan sehat dalam sistem demokrasi.
Namun, ia menekankan bahwa tempat dan cara penyampaian kritik harus dijaga.
“Kalau mau saling koreksi, berdebat, atau marah-marah, lakukan di ruang tertutup.
Tapi kalau dilakukan di ruang terbuka, justru akan menghibur orang-orang yang tidak sejalan dengan pemerintah,” katanya.
Menurutnya, publik kini sangat sensitif terhadap setiap ucapan pejabat tinggi.
Sedikit saja salah langkah dalam berkomunikasi, narasi kerja sama bisa berubah menjadi kesan perpecahan.
Rakyat Butuh Pemerintah yang Kompak, Bukan Saling Sindir
Dalam video berdurasi delapan menit itu, Hasan mengingatkan bahwa pejabat publik memiliki dua tanggung jawab besar: menjalankan kebijakan sekaligus menjaga kepercayaan publik.
Ketika pejabat justru saling mengkritik di depan kamera, pesan yang sampai ke masyarakat menjadi kabur.
“Rakyat butuh melihat pemerintah yang kompak dan fokus pada kerja.
Kalau yang muncul malah saling sindir di media, masyarakat bisa kehilangan kepercayaan,” ujarnya.
Hasan menyebut, masyarakat saat ini tidak hanya menilai kebijakan, tetapi juga gaya komunikasi dan gestur politik para pemimpinnya. Karena itu, setiap pernyataan publik seharusnya dikalkulasi dengan matang.
Menkeu Purbaya di Tengah Sorotan
Pernyataan Hasan muncul di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap sejumlah pernyataan terbuka Purbaya yang dinilai keras terhadap pejabat daerah maupun rekan sesama kementerian.
Dalam beberapa kesempatan, Purbaya memang dikenal tidak segan mengkritik secara langsung dari menyoroti dana APBD yang mengendap, hingga menyindir lemahnya koordinasi antarinstansi.
Gaya komunikasinya yang lugas dan tanpa filter membuat sebagian orang menganggapnya jujur dan transparan, namun bagi sebagian lainnya, sikap itu terlalu reaktif dan berisiko memecah kesatuan.
Baca juga: Menkeu Purbaya Santai Hadapi Penggeledahan, Kejagung Ambil Dokumen Penting dari Bea Cukai
“Transparansi Penting, Tapi Timing Juga Menentukan”
Menutup pernyataannya, Hasan menegaskan bahwa keterbukaan memang perlu dijaga, namun harus diimbangi dengan etika dan strategi komunikasi politik.
“Transparansi itu penting, tapi etika dan timing juga menentukan bagaimana publik menilai pemerintah.
Kalau semua disampaikan tanpa filter, justru bisa menjadi bumerang,” pungkasnya.
Pesan Hasan terasa seperti tamparan halus di tengah hiruk pikuk komunikasi politik pemerintahan belakangan ini.
Di era digital, ketika satu potong kalimat bisa meledak jadi isu nasional dalam hitungan menit, menjaga nada dan waktu bicara mungkin sama pentingnya dengan menjaga stabilitas ekonomi itu sendiri.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari Wartakota)
| Kesalahan Purbaya di Mata Hasan Nasbi, Kelakuan Sang Menkeu Dinilai Bisa Melemahkan Pemerintah |
|
|---|
| Misteri Bocornya Data Pajak Terkuak, Purbaya Janji Tak Akan Terulang Lagi, Tantang Hacker Dunia |
|
|---|
| Adu Kaya Purbaya vs Heru Pambudi, Menkeu Minder Lihat HP Sekjen Kemenkeu, Siapa yang Lebih Sultan? |
|
|---|
| Purbaya Banggakan Lompatan Keamanan Siber Coretax dalam Waktu Singkat, Efek Buang Programmer Asing? |
|
|---|
| Purbaya Ajarkan Cara Baru Menangani Aduan Publik, Kasus Pegawai Nongkrong di Starbucks Jadi Bukti |
|
|---|