Sindiran Mahfud MD untuk Purbaya Gegara Satgas BLBI: Jangan Karena Teman, Negara Rugi Triliunan

Purbaya: Satgas BLBI Tak Efektif, Hanya “Bikin Ribut”

Sebelumnya, Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan niatnya untuk mengakhiri masa tugas Satgas BLBI, dengan alasan efektivitas kerja yang dinilainya tidak sepadan dengan keributan yang ditimbulkan.

Dalam media briefing di Bogor, Jumat (10/10/2025), ia secara terbuka mengkritik kinerja Satgas yang menurutnya sudah terlalu lama bekerja tanpa hasil signifikan dalam pemulihan aset negara dari debitur dan obligor BLBI.

“Satgas BLBI masih dalam proses. Itu nanti saya lihat seperti apa ini. Tapi, saya sih melihatnya sudah lamaan, hasilnya nggak banyak-banyak amat.

Cuma membuat ribut aja, income-nya nggak banyak-banyak amat. Daripada bikin noise, mungkin akan kita akhiri satgas itu,” ujar Purbaya.

Ujian bagi Menteri Keuangan Baru

Bagi Mahfud, BLBI bukan sekadar persoalan teknis penagihan, melainkan ujian integritas pemerintah dalam menjaga keuangan negara.

Kasus yang telah berusia lebih dari dua dekade itu, menurutnya, masih menjadi luka terbuka dalam sejarah ekonomi dan hukum Indonesia.

Ia menegaskan, siapa pun yang menjabat sebagai Menteri Keuangan, tetap memiliki tanggung jawab untuk memastikan uang negara senilai ratusan triliun rupiah itu tidak menguap begitu saja.

“Itu utang negara, tercatat di BPK, dan ada keputusan politik untuk ditagih. Jadi tidak bisa ditutup hanya karena capek atau takut ribut,” tegas Mahfud.

Kini, bola panas kasus BLBI kembali bergulir.

Apakah Purbaya Yudhi Sadewa akan tetap dengan niatnya membubarkan Satgas BLBI demi efisiensi, atau justru mengambil langkah tegas untuk melanjutkan penagihan besar yang sempat dimulai Mahfud MD hanya waktu yang akan menjawab.

Satu hal pasti, peringatan Mahfud menggema sebagai pesan keras: Menutup kasus BLBI sama saja menutup mata terhadap sejarah utang bangsa yang belum lunas.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari Kompas)