Berita Viral
Kecaman Bertubi-tubi untuk Gus Elham, Sang Pendakwah Pilih Tutup Kolom Komentar, PBNU Elus Dada
PBNU mengecam keras tindakan Gus Elham, menilai perbuatannya tidak mencerminkan akhlakul karimah, sang pendakwah kini tutup kolom komentar Instagram
Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
Prinsip Dakwah: Menjaga Marwah dan Kemanusiaan
PBNU menegaskan kembali bahwa Nahdlatul Ulama memegang teguh prinsip Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah, yang berlandaskan keseimbangan antara ajaran syariah dan nilai kemanusiaan.
Oleh sebab itu, segala praktik dakwah yang mencederai maqashid syariah terutama perlindungan terhadap kehormatan manusia (hifdz al-‘irdh) tidak bisa ditoleransi dalam bentuk apa pun.
“Prinsip maqashid syariah inilah yang harus dipegang dan menjadi pertimbangan utama para pendakwah,” ujar Alissa.
PBNU juga menekankan bahwa penghormatan terhadap para kiai, nyai, dan pendakwah bukanlah tanpa syarat. Penghormatan tersebut muncul karena keulamaan, kebijaksanaan, dan peran mereka sebagai pengasuh umat.
“Sebab sejatinya kiai-nyai, pendakwah secara umum juga merupakan guru yang sudah sepantasnya digugu dan ditiru,” lanjutnya.
Komitmen PBNU: Membentuk Ruang Aman dan Bermartabat
Dalam menghadapi maraknya kasus serupa, PBNU telah membentuk Satuan Tugas Penanggulangan Kekerasan di Pesantren (SAKA), sebuah tim khusus yang bertugas menangani dan mencegah praktik kekerasan, pelecehan, maupun penyimpangan di lingkungan pesantren dan lembaga dakwah.
“Pembentukan SAKA merupakan wujud nyata komitmen PBNU dalam menjaga marwah pesantren serta memastikan lingkungan dakwah dan pendidikan Islam tetap berlandaskan kasih sayang, akhlak mulia, dan perlindungan terhadap kemanusiaan,” kata Alissa.
PBNU menegaskan kembali bahwa tidak ada ruang bagi kekerasan, pelecehan, dan penyalahgunaan otoritas dalam dakwah Islam.
“Dakwah harus menumbuhkan kemuliaan, bukan menistakan martabat manusia,” tutupnya tegas.
Gelombang Reaksi Publik: Dari Kecaman hingga Pembelaan
Viralnya video tersebut juga memunculkan gerakan kampanye sosial di berbagai platform digital. Kolase foto Gus Elham tengah mencium anak-anak perempuan tersebar luas dengan berbagai narasi, sebagian besar mengecam dan menyebut tindakan itu sebagai perilaku menjijikkan dan tidak pantas bagi seorang tokoh agama.
Namun, ada pula segelintir warganet yang berusaha membela, menyebut tindakan itu sebagai bentuk ekspresi kasih sayang seorang pendakwah kepada anak-anak.
Meski demikian, mayoritas publik sepakat bahwa dalam konteks panggung dakwah dan sorotan publik, setiap tindakan memiliki konsekuensi moral dan sosial yang tidak bisa disepelekan.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)
Sumber: TribunTrends.com
| Kehidupan Baru Sri Mulyani: Dari Bendahara Negara hingga Kini Menikmati Momen Hangat Bersama Cucu |
|
|---|
| Kunjungan Menko PMK Cak Imin ke SMAK Bogor: Terpingkal-pingkal Hadapi Rumitnya Soal Kimia Siswa |
|
|---|
| Kronologi Pilu ASN Vita Amalia Didepak dari Pemkab Kepahiang Setelah Video Injak Al-Qur'an Viral |
|
|---|
| Klarifikasi Gus Elham Yahya: Akui Khilaf atas Video Cium Berlebihan, Janji Perbaiki Cara Dakwah |
|
|---|
| Pengakuan Siswa Pelaku Peledakan SMAN 72 Ditetapkan sebagai ABH, Merasa Kesepian Ditinggal Ibu Kerja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Gus-Elham-tutup-kolom-komentar-usai-banjir-kritik.jpg)