"Orang tibang saya usap, dia juga pada ketawa, kaga sakit kaga apa," kata N.
Ia juga mengelak bila korban bukan meninggal karena tindakannya.
"Saya kan bilang jam 6 dia, saya ngusapnya jam 3.
Tiban ngusap begitu aja sama temen pada ketawa kong kata begitu," katanya.
Ketua RT 1 Sukamaju, Slamet menerangkan bahwa N dan korban masih memiliki ikatan saudara.
"Masih ada ikatan saudara, ya waras, tiap hari ke masjid," kata Slamet.
Sementara itu Kasi Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi menerangkan hingga kini sudah menerima laporan dari 15 anak yang mengaku sebagai korban pelecehan kakek cabul di Depok.
"Saksi korban sudah membuat laporan 10-15 orang atau anak didampingi orang tua korban," katanya.
Menurutnya semua korban adalah anak laki-laki di bawah umur.
Senada, menurut Made, pelaku juga mengaku kepada polisi hanya mengelus kemaluan korban.
"Pengakuan pelaku hanya melakukan mengelus di area kelamin, wajah, dada dan tidak meluika peremasan," katanya.
Sedangkan saksi menekankan bahwa korban sempat mengeluh kesakitan karena kemaluannya diremas kakek cabul.
"Menurut keterangan saksi korban, kakek tersebut melakukan peremasan kepada para korban," tuturnya.
Baca juga: SOPIR Taksi Cabul yang Lecehkan Penumpang Wanita Kini Mewek Bak Anak Kecil, Nangis di Kantor Polisi
Sementara itu, Ketua RT 01/RW 08 Sukamaju, Slamet mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologis tewasnya MDF.
"Untuk kronologisnya saya belum tahu persis maaf, karena saat kejadian anak langsung dibawa ke rumah sakit pulang langsung ditangani petugas polisi," kata Slamet.
Menurut Slamet, terduga pelaku masih memiliki ikatan keluarga dengan korban dan tidak memiliki masalah berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
"Terduga N (70) masih ada ikatan saudara, ya waras, tiap hari ke masjid, bersosialisasi dengan masyarakat," pungkasnya.
***
Artikel ini diolah dari TribunJabar