Rayuan Maut Penjual Serabi di Bandung, Modal Rp 4 Ribu Leluasa Cabuli Bocah 5 Tahun: 'Sini Dek'

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjual serabi di Bandung nekat cabuli anak di bawah umur.

TRIBUNTRENDS.COM - Bejat! Seorang penjual serabi di Bandung nekat berbuat cabul pada seorang anak berusia 5 tahun yang dia temui di jalan.

Dengan berbekal uang Rp 4 ribu, penjual serabi cabul itu meraba-raba tubuh dan kemaluan korban.

Penjual serabi cabul itu diketahui bernama Rudi (43), dia melancarkan aksinya di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung pada 21 September 2023 sekira pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Pembelaan Kakek Cabul di Depok, Tak Yakin Korban Tewas Gegara Dilecehkan: Dia Malah Tertawa

Ilustrasi pelecehan seksual. (DAILY MAIL)

Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat menceritakan kronologi kejadian tersebut.

Tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh pelaku itu bermula saat korban sedang bermain.

Melihat itu, Rudi dia membujuk korban agar mau dibawa ke tempat sepi.

"Aksi tindak pidana pencabulan itu dilakukan oleh pelaku dengan cara meraba-raba badan dan kemaluan korban di gang sepi belakang musala," ujar Gofur saat dihubungi, Minggu (1/10/2023).

Setelah melakukan aksi tindak pidana pencabulan itu, kata Gofur, pedagang keliling tersebut langsung memberikan korban uang Rp4.000 dan serabi hingga akhirnya pelaku menyuruh korban untuk pulang ke rumahnya.

Kemudian setelah pulang ke rumah, korban yang masih di bawah umur tersebut menceritakan aksi bejat pelaku kepada orangtuanya, lalu perbuatan bejat pelaku ini dilaporkan ke Polres Cimahi.

"Setelah mendapat laporan, kami langsung melakukan penyelidikan.

Akhirnya, pelaku diamankan sehari setelah perbuatannya itu dilakukan dan saat sudah ditetapkan jadi tersangka," ujar Gofur.

Ilustrasi bocah korban pelecehan. (ISTIMEWA)

"Saat ini kasus tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur ini sedang ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Cimahi," katanya.

Video penangkapan pelaku pencabulan tersebut viral di media sosial.

Dalam video yang beredar pelaku dibawa menggunakan motor dan sempat dihakimi oleh beberapa warga karena geram dengan perbuatan bejatnya itu.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 82 Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo pasal 6 huruf c Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Baca juga: Pembelaan Kakek Cabul di Depok, Tak Yakin Korban Tewas Gegara Dilecehkan: Dia Malah Tertawa

Kasus Lain: Kakek Cabuli Bocah di Depok, Tak Yakin Korban Tewas Gegara Dilecehkan

Dua bocah laki-laki berinisial RN (9) dan MDF (12) diduga mengalami pelecehan seksual oleh kakek-kakek berinisial N (70) di Tapos, Depok, Jawa Barat (Jabar). 

MDF tewas diduga akibat pelecehan tersebut.

Korban merupakan warga Kampung Sindangkarsa RT 1/8, Sukamaju Baru, Tapos, Depok.

Ia meninggal dunia pada Rabu (27/9/2023).

Baca juga: Tiba-tiba Pingsan & Tewas, Bocah Diduga Dilecehkan Kakek 70 Tahun: Berubah Agresif saat Ditegur Ortu

Tersangka pencabulan anak di bawah umur hingga tewas di Tapos Depok berinisial N diamankan di Mapolres Metro Depok.

Usai kasus ini viral, kakek cabul yakni N memberi pengakuan soal tindak pencabulan yang dilakukan terhadap bocah berusia 12 tahun tersebut.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto menerangkan korban sempat jatuh pingsan lalu dibawa ke rumah sakit.

"Pingsan, sampai rumah sakit meninggal," kata Hadi dikutio dari Tribun Depok, Sabtu, (30/9/2023).

Hal tersebut terjadi setelah kemaluan korban diremas kakek cabul di Depok.

"Siang 14.00 WIB, kemaluannya diremas," jelas Kompol Hadi Kristanto.

Sementara itu kakek cabul, N mengaku melakukan tidakan pelecehan hanya pada korban.

"Yang kejadian mah anak itu aja," kata N seperti dikutip dari Youtube TvOne.

Ia berkukuh hanya melakukan pelecehan pada MDF dan tidak ada korban lain.

"Bukan pas ketahuan, kan di situ banyak orang tua," katanya.

Seorang kakek berinisial N (70) pelaku pencabulan hingga menyebabkan korbannya tewas diamankan di Mapolres Metro Depok.

Kakek cabul di Depok ini pun mengelak bahwa ia tak meremas kemaluan korban.

"Orang tibang saya usap, dia juga pada ketawa, kaga sakit kaga apa," kata N.

Ia juga mengelak bila korban bukan meninggal karena tindakannya.

"Saya kan bilang jam 6 dia, saya ngusapnya jam 3. 

Tiban ngusap begitu aja sama temen pada ketawa kong kata begitu," katanya.

Ketua RT 1 Sukamaju, Slamet menerangkan bahwa N dan korban masih memiliki ikatan saudara.

"Masih ada ikatan saudara, ya waras, tiap hari ke masjid," kata Slamet.

Ilustrasi bocah tewas usai dicabuli seorang kakek di Depok. (Tribunnews.com/Ilustrasi)

Sementara itu Kasi Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi menerangkan hingga kini sudah menerima laporan dari 15 anak yang mengaku sebagai korban pelecehan kakek cabul di Depok.

"Saksi korban sudah membuat laporan 10-15 orang atau anak didampingi orang tua korban," katanya.

Menurutnya semua korban adalah anak laki-laki di bawah umur.

Senada, menurut Made, pelaku juga mengaku kepada polisi hanya mengelus kemaluan korban.

"Pengakuan pelaku hanya melakukan mengelus di area kelamin, wajah, dada dan tidak meluika peremasan," katanya.

Sedangkan saksi menekankan bahwa korban sempat mengeluh kesakitan karena kemaluannya diremas kakek cabul.

"Menurut keterangan saksi korban, kakek tersebut melakukan peremasan kepada para korban," tuturnya.

Baca juga: SOPIR Taksi Cabul yang Lecehkan Penumpang Wanita Kini Mewek Bak Anak Kecil, Nangis di Kantor Polisi

Sementara itu, Ketua RT 01/RW 08 Sukamaju, Slamet mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologis tewasnya MDF.

"Untuk kronologisnya saya belum tahu persis maaf, karena saat kejadian anak langsung dibawa ke rumah sakit pulang langsung ditangani petugas polisi," kata Slamet.

Menurut Slamet, terduga pelaku masih memiliki ikatan keluarga dengan korban dan tidak memiliki masalah berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

"Terduga N (70) masih ada ikatan saudara, ya waras, tiap hari ke masjid, bersosialisasi dengan masyarakat," pungkasnya.

***

Artikel ini diolah dari TribunJabar