TNI Disiksa Senior
Kematian Prada Lucky: 4 Prajurit TNI Jadi Tersangka, Apa Peran Masing-masing Pelaku?
4 prajurit TNI jadi tersangka atas kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, peran masing-masing tersangka jadi sorotan.
Editor: jonisetiawan
“Pemeriksaan kepada yang bersangkutan akan dilanjutkan sebagai tersangka untuk diketahui peran masing-masing sehingga nantinya dapat ditentukan pasal yang akan dikenakan, termasuk tahapan-tahapan lanjutannya,” kata Brigjen TNI Wahyu Yudhayana.

Pemeriksaan Tambahan: 16 Prajurit Masih Diperiksa
Selain keempat tersangka yang sudah ditahan, terdapat 16 anggota TNI lainnya yang masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Tidak tertutup kemungkinan bahwa hasil pemeriksaan ini akan mengarah pada penetapan tersangka baru.
“Selanjutnya, untuk 16 orang lainnya saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan lanjutan dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dari hasil pemeriksaan tersebut,” ujar Brigjen TNI Wahyu Yudhayana.
Baca juga: Rincian Gaji Tamtama TNI Hingga Perwira Tinggi 2025, Usai Ada Wacana Naik, Ditambah 6 Tunjangan
Kronologi Singkat: Kematian Prada Lucky
Prada Lucky Chepril Saputra Namo menghembuskan napas terakhir pada Rabu, 6 Agustus 2025, saat menjalani perawatan di ICU RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo.
Dugaan kuat menyebutkan bahwa ia menjadi korban penganiayaan oleh senior-seniornya selama bertugas.
Sebelumnya, pihak keluarga menyampaikan adanya bekas luka mencurigakan di tubuh korban, termasuk jejak sepatu di bagian perut, yang memperkuat dugaan bahwa Prada Lucky mengalami kekerasan fisik.
Tanggapan Pimpinan Satuan: Serahkan Sepenuhnya pada Penyidik
Komandan Brigade Infanteri 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, menyampaikan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada penyidik Polisi Militer untuk proses hukum lebih lanjut.
“Kita serahkan semuanya kepada penyidik dalam hal ini Polisi Militer,” ujar Letkol Inf Agus Ariyanto (7/8/2025)
Kasus ini telah menyita perhatian publik dan memunculkan kembali perbincangan mengenai kekerasan dalam dunia militer.
Masyarakat, termasuk keluarga korban, berharap agar kasus ini ditangani secara adil dan transparan. Tindakan tegas terhadap pelaku dan evaluasi internal menjadi hal penting untuk mencegah kejadian serupa terulang.
***
(TribunTrends/Kompas)