6 Fakta Kasus Mbah Nortaji di Probolinggo, Dibuang, Anak Tak Peduli, Tak Ada Tempat Pulang

4. Diselamatkan dan Dibawa ke Panti Jompo

Setelah video viral menarik perhatian, Mbah Nortaji diselamatkan oleh warga dan relawan sosial, termasuk Arief Camra dari Yayasan Griya Lansia Malang, pada 25 Juli 2025. Ia dievakuasi ke panti jompo di Kota Malang untuk mendapatkan perawatan yang layak.

Proses evakuasi ini mendapat izin dari pemerintah desa setelah mempertimbangkan kondisi kemanusiaan dan persetujuan anaknya, yang menolak merawatnya.

5. Respon Publik dan Kecaman terhadap Musrika

Kisah Mbah Nortaji memicu gelombang simpati dan kemarahan publik. Aksi warga dan relawan yang menolongnya mendapat pujian, sementara tindakan Musrika menuai kecaman keras.

Video yang diunggah oleh Arief Camra di akun TikTok-nya (@ariefcamra) menjadi viral, menampilkan kondisi memilukan Mbah Nortaji yang berbicara dalam bahasa Madura, menggugah hati banyak orang.

Baca juga: Alasan Anak Buang Mbah Nortaji di Probolinggo, Minta Tak Dikabari Jika Meninggal: Nggak Nyesel

6. Latar Belakang Keluarga

Mbah Nortaji memiliki tiga anak: anak sulung tinggal di Kecamatan Besuk, anak kedua merantau ke Bali, dan Musrika sebagai anak bungsu.

Meskipun memiliki keluarga, Mbah Nortaji tidak mendapatkan perhatian yang memadai, yang berujung pada pengusiran oleh Musrika. Konflik keluarga yang tidak terselesaikan menjadi akar masalah dalam kasus ini.

Kisah Mbah Nortaji menjadi cerminan betapa pentingnya kasih sayang dan tanggung jawab terhadap orang tua, terutama di usia senja.

Meskipun kini ia telah mendapatkan perawatan di panti jompo, luka batin akibat perlakuan anaknya mungkin masih membekas.

Kasus ini juga menggarisbawahi perlunya intervensi sosial yang lebih efektif untuk menangani konflik keluarga guna mencegah kejadian serupa di masa depan.

***

(TribunTrends/Disempurnakan oleh AI)