Awal Mula Kasus Pelecehan Guru Besar Farmasi UGM Terkuak, Dilakukan di Rumahnya: Korban 13 Mahasiswi

Awal Mula Kasus Pelecehan Guru Besar Farmasi UGM Terungkap! Dilakukan di Rumahnya: Ada 13 Korban!

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah awal mula kasus pelecehan Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada atau UGM terhadap tiga belas mahasiswi terungkap.

Menurut Sekretaris Universitas Gadjah Mada atau UGM Andi Sandi Antonius, modus Edy melakukan kegiatan akademik seperti bimbingan skripsi atau tesis di luar kampus.

Aksi pelecehan dan kekerasan yang dilakukan pria berinisial EM tersebut lebih banyak dilakukan di kediamannya,

Kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan seorang guru besar di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Edy Meiyanto, mulai terungkap ke publik.

Peristiwa ini mencuat setelah laporan yang diterima oleh Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UGM pada tahun 2024.

Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius, menjelaskan bahwa kasus tersebut telah mulai bergulir sejak sekitar tahun 2023.

Setelah laporan resmi diterima pada tahun berikutnya, Satgas PPKS langsung melakukan pemeriksaan mendalam terhadap sejumlah saksi dan korban, yang jumlahnya mencapai 13 orang.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, diketahui bahwa sebagian besar tindakan pelecehan dilakukan oleh pelaku di luar lingkungan kampus, terutama di kediaman pribadi.

Modus yang digunakan pelaku, menurut Andi Sandi, adalah dengan memanfaatkan kegiatan akademik seperti bimbingan skripsi atau tesis.

Diskusi-diskusi yang seharusnya bersifat profesional tersebut justru menjadi celah terjadinya kekerasan seksual.

Akibat dari temuan itu, pihak universitas mengambil langkah tegas. Pada pertengahan tahun 2024, Edy Meiyanto dibebastugaskan dari seluruh aktivitas tridharma perguruan tinggi.

Ia juga diberhentikan dari jabatannya sebagai Kepala Laboratorium Biokimia Pascasarjana dan Ketua Cancer Chemoprevention Research Center di Fakultas Farmasi.

Andi Sandi menuturkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, Satgas PPKS merekomendasikan pemberian sanksi kepada Edy atas pelanggaran Pasal 3 ayat 2 dalam Peraturan Rektor UGM No 1 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual.

Rekomendasi sanksi tersebut berkisar dari kategori sedang hingga berat, yang meliputi skorsing hingga pemberhentian tetap.