Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan 2025, Dampak Bagi Murid & Guru, Gaji Terancam Tidak Dibayar
Pemerintah wacanakan libur sekolah selama Ramadan 2025, simak dampaknya bagi murid dan guru, gaji pengajar terancam dipotong hingga tak dibayar.
Editor: ninda iswara
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar juga turut memberi penjelasan bahwa pihaknya masih mempertimbangkan kemungkinan untuk meliburkan sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Agama, seperti madrasah dan pondok pesantren.
“Ya, sebetulnya sudah warga Kementerian Agama, khususnya di pondok pesantren, itu libur,” kata Nasaruddin, Senin (30/12/2024).
Menurutnya, kebijakan serupa juga sedang dipikirkan untuk sekolah-sekolah umum dan madrasah.
Nasarudin meminta masyarakat bersabar menunggu keputusan mengenai wacana libur selama bulan Ramadan tersebut.
Dampak libur sekolah saat Ramadan bagi guru dan murid
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) pun memperhatikan wacana pemerintah meliburkan sekolah selama Ramadan.
Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim, menyebut bahwa ada banyak dampak yang harus dipertimbangkan pemerintah.
Salah satunya, gaji guru sekolah atau madrasah swasta yang terancam terpotong atau tidak dibayar akibat libur satu bulan.
Ada lima faktor yang perlu dikaji. Satriwan sendiri merincinya seperti ini:
1. Layanan pendidikan bagi non muslim Prinsip utama layanan pendidikan dan pemenuhan hak anak dalam pendidikan
Prinsipnya layanan belajar berlaku untuk semua siswa. Jika libur ini berlaku secara nasional, maka berdampak juga pada siswa agama non-Islam.
"Harus dikaji secara holistik, jika libur ini hanya mengakomodir siswa beragama Islam, bagaimana siswa non-muslim? Jika mereka libur, mereka tidak mendapat layanan pembelajaran. Jika mereka tetap sekolah, ini juga mendiskriminasi layanan belajar siswa muslim yang libur,” ucap Satriwan Salim, dilansir dari rilis P2G, Minggu (5/1/2025).
2. Gaji guru berkurang
Para guru sekolah/madrasah swasta khawatir gaji mereka akan berkurang signifikan jika siswa libur sebulan penuh. Karena orangtua pun keberatan membayar iuran SPP karena anaknya libur sekolah.
"Guru-guru swasta di daerah khawatir, kalau liburnya full selama puasa, nanti yayasan akan memotong gajinya signifikan. Padahal kebutuhan belanja saat bulan puasa ditambah idul fitri keluarga meningkat," lanjutnya.
Data yang dimiliki, menunjukkan 95 persen madrasah berstatus swasta, dan sebagian madrasah swasta itu dikelola dengan SDM dan anggaran minim.
Sumber: Kompas.com
Tawa Pahit di Balai Kota: Pramono Terima Pemotongan Rp15 T, Purbaya Seloroh Ingin Tambah Potongan |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Bakal Cuekin Permintaan Pramono Anung Jika Tak Tepati Syarat Bangun Gedung Tertinggi |
![]() |
---|
Kaos Asusila, Anjing Duduk, Roy Suryo Warning Fans Jokowi Ancam Demo Pakai BH & CD: Hilang Rasa Malu |
![]() |
---|
Gurita Bisnis Halim Kalla, Adik Jusuf Kalla Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kekayaan Puluhan Miliar! |
![]() |
---|
Rekam Jejak Halim Kalla, Adik Jusuf Kalla Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Buat Negara Rugi Rp1,3 T |
![]() |
---|