Breaking News:

Politik Viral

Tawa Pahit di Balai Kota: Pramono Terima Pemotongan Rp15 T, Purbaya Seloroh Ingin Tambah Potongan

Menteri Keuangan Purbaya beri candaan pada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung soal pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) senilai triliunan rupiah.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Istimewa
PURBAYA TEMUI PRAMONO - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa beri candaan pada Gubernur Pramono Anung soal pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) senilai triliunan rupiah. 

TRIBUNTRENDS.COM - Langit Jakarta masih diselimuti kabut pagi ketika Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tiba di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Mengenakan batik cokelat dengan gaya khas pejabat yang santai namun berwibawa, Purbaya melangkah mantap menuju ruang kerja Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung

Pertemuan itu digelar dalam suasana hangat namun sarat makna membahas isu yang tengah mengguncang hubungan antara pemerintah pusat dan daerah: pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) senilai triliunan rupiah.

Sekitar pukul 08.00 WIB, dua tokoh penting itu bersua. Di balik senyum dan jabat tangan hangat, tersimpan perbincangan serius tentang kondisi fiskal nasional yang kian menantang.

Baca juga: Purbaya soal MBG: Kalau Enggak Efektif, Uangnya Saya Ambil, Tapi Kalau Kurang, Saya Tambah!

Pertemuan mereka berlangsung sekitar satu jam, membahas secara mendalam alasan dan dampak dari kebijakan pemerintah pusat yang memangkas DBH untuk Jakarta kali ini mencapai Rp15 triliun, jumlah yang tak sedikit bahkan untuk ukuran ibu kota.

Usai pertemuan, suasana mendadak cair ketika Purbaya melempar gurauan bernada tajam, yang sontak mencuri perhatian awak media. Dengan nada ringan namun sarat pesan, ia berkata:

“Pertama saya mau mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur yang enggak banyak protes ketika dana bagi hasilnya saya potong banyak, hampir Rp20 triliun. Kayaknya masih bisa dipotong lagi,” ujarnya sambil tertawa.

Tawa yang terdengar di ruangan itu tak sepenuhnya menutupi fakta bahwa Jakarta adalah daerah dengan pemotongan DBH terbesar dibanding provinsi lain.

Sebagai perbandingan, Jawa Barat hanya dipangkas Rp2,48 triliun, dan Jawa Timur Rp2,81 triliun.

Menanggapi hal itu, Purbaya menjelaskan bahwa keputusan pemangkasan dilakukan dengan mempertimbangkan proporsi dan kebutuhan daerah.

“Kalau lihat proporsional, semakin besar dana yang diterima, pasti semakin besar juga potongannya. Kira-kira begitu, sederhananya begitu,” jelasnya.

“Ini semacam pukul rata, dilihat juga kebutuhan tiap daerah,” tambahnya menjelaskan dengan nada diplomatis.

PURBAYA TEMUI PRAMONO - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersama Gubernur Pramono Anung saat bertemu di Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
PURBAYA TEMUI PRAMONO - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersama Gubernur Pramono Anung saat bertemu di Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Meskipun kini Jakarta hanya menerima Rp11 triliun dari proyeksi awal Rp26 triliun, Purbaya tetap optimistis bahwa ibu kota mampu bertahan.

“Kita lihat Jakarta masih bisa tahan dengan pemotongan sebesar itu. Kalau ekonomi membaik, dana itu bisa kami kembalikan seperti semula,” tuturnya.

Baca juga: Geger di Bank Mandiri! Menteri Purbaya Muncul Tanpa Pemberitahuan, Direksi Langsung Siaga

Namun di sisi lain, nada yang lebih tenang tapi penuh kehati-hatian terdengar dari Gubernur Pramono Anung.

Tags:
Pramono AnungPurbayaJakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved