Rekam Jejak Harmoko, Mantan Menteri yang Desak Soeharto Mundur Tahun 1998, Pernah Jadi Wartawan
Berikut ini sepak terjang Harmoko, salah satu tokoh yang desak Soeharto mundur pada tahun 1998.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
Kredibelitas Harmoko membuatnya dilirik Presiden Soeharto hingga akhirnya ia berhasil menjabat sebagai Menteri Penerangan RI selama 14 tahun sejak 1983.
Selama menjabat sebagai Menteri, dapat dikatakan Harmoko menjadi salah satu orang kepercayaan ke-2 Presiden Soeharto.
Harmoko dianggap mampu menerjemahkan gagasan-gagasan Soeharto kala itu.
Bahkan, Ia juga pencetus ide Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa) yang berfungsi untuk menyampaikan informasi dari pemerintah ke publik.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini juga sosok dibalik pembredelan Tempo, DeTik, dan Editor dengan tujuan demi kestabilan pemerintahan.
Sebagai sosok yang bergelut dengan pers, sebetulnya ia paham pembredelan sangat menyakitkan. Namun, apa boleh buat itu adalah perintah.
Menjelan Pemilihan tahun 1998, Presiden Soeharto sebetulnya sudah berniat mundur.
Tapi, Harmoko tetap mendukungnya untuk melanjutkan pemerintahan.
Setelah kembali terpilih, ternyata gejolak akibat krisis moneter semakin menjadi hingga terjadi kerusuhan Mei 1998.
Hal tak terduga terjadi tanggal 18 Mei 1998. Harmoko mengeluarkan keterangan pers dan meminta supaya Presiden Soeharto mundur.
“Demi persatuan dan kesatuan Bangsa pimpinan DPR baik Ketua maupun Wakil Ketua, mengharapkan presiden Soeharto mengundurkan diri secara arif dan bijaksana,” ucap Harmoko.
Hal tersebut yang membuat ketegangan antara keluarga Cendana Soeharto dan Harmoko.
Mereka pun tidak pernah bertatap muka lagi hingga tahun 2008, Harmoko menjenguk Soeharto di RSPP dan menjadi pertemuan yang terakhir sebelum Soeharto meninggal.
Setelah tumbangnya Orde Baru (Orba) dan lahirnya Era Reformasi nama Harmoko tak muncul lagi dalam aktivitas politik.
Tak lama muncul, Harmoko mulai aktif kembali dengan dunia lamanya yakni tulis menulis.
Sumber: Tribun Manado
Cara Daftar Bansos Ibu Hamil Lewat Aplikasi Resmi, Mudah Tinggal Isi Data Lalu Tunggu Validasi |
![]() |
---|
Bukan Ternate, Daerah Penghasil Nikel Jadi Wilayah dengan Angka Kejahatan Terbesar di Maluku Utara |
![]() |
---|
Bukan Demak atau Kudus, Kabupaten Terbanyak Masjid di Jateng Ada di Klaten, Disusul 'Kota Borobudur' |
![]() |
---|
4 Wilayah Paling Makmur di NTB, Terbesar Bukan Mataram atau Dompu, Direbut Daerah Penghasil Tambang |
![]() |
---|
Bersaing Ketat dengan Bima dan Sumbawa Barat, Ini Wilayah Paling Sejahtera di NTB Hanya Seluas 61Km2 |
![]() |
---|