Rekam Jejak Harmoko, Mantan Menteri yang Desak Soeharto Mundur Tahun 1998, Pernah Jadi Wartawan
Berikut ini sepak terjang Harmoko, salah satu tokoh yang desak Soeharto mundur pada tahun 1998.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNTRENDS.COM - Berikut ini profil dan sepak terjang Harmoko, mantan Ketua DPR/MPR RI yang juga pernah jadi menteri di era Orde Baru.
Sebelum jadi Ketua DPR/MPR RI, Harmoko menjabat sebagai Menteri Penerangan selama tiga periode.
Harmoko merupakan salah satu tokoh politik yang mendesak Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden pada tahun 1998.
Berikut ini rekam jejak sosok Harmoko, Menteri Penerangan era Soeharto.
Jejak pergulatannya di dunia wartawan selama 23 tahun mengantarkannya menjadi menteri penerangan zaman Presiden Soeharto.
Baca juga: Profil & Sepak Terjang Joop Ave Menteri Era Soeharto, Keturunan Belanda, Dekat dengan Ibu Tien

Bukan hanya itu, ia juga menjadi politikus dan Ketua MPR RI yang sekaligus meminta Soeharto mundur dari jabatan presiden karena desakan rakyat Indonesia kala krisis ekonomi moneter.
Harmoko menjadi Menteri Penerangan Republik Indonesia pada era Orde Baru selama 3 periode berturut-turut dari tahun 1983 hingga tahun 1997.
Selain itu, pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 7 Februari 1939 itu juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar dari tahun 1993 selama 5 tahun.
Karirnya sebelum terjun di dunia politik, pada awalnya Harmoko merupakan seorang wartawan dan kartunis di Harian Merdeka dan Majalah Merdeka setelah lulus dari sekolah menengah.
Kemudian pada tahun 1964 mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat ini juga pernah menjadi wartawan di Harian Angkatan Bersenjata.
Satu tahun berselang, kariernya semakin menanjak.
Selain menjadi wartawan di Harian API, Harmoko juga dipercayakan sebagai Pemimpin Redaksi surat kabar berbahasa Jawa, Merdiko.
Lalu, pada tahun 1966 hingga 1968, Beliau pun menjadi penanggung jawab Harian Mimbar Kita.
Dan tepat pada16 April 1970 bersama rekan-rekannya, Harmoko mendirikan Harian Pos Kota.
Dalam rezim kepemimpinannya, oplah Post Kota meningkat hingga mencapai 200.000 eksemplar pada tahun 1983.
Sumber: Tribun Manado
Grand Final Duta Genre Klaten 2025 di Candi Sewu, Perpaduan Ajang Prestasi dan Promosi Wisata |
![]() |
---|
Letkol Inf Justik Handinata Larang Penyiksaan pada Prada Lucky, 20 Personel Diduga Terlibat |
![]() |
---|
Kematian Prada Lucky: 4 Prajurit TNI Jadi Tersangka, Apa Peran Masing-masing Pelaku? |
![]() |
---|
Ini 4 Daerah Terbanyak Dapat Bansos di Maluku Utara, Nomor 1 Kota Penghasil Emas, Melebihi Morotai |
![]() |
---|
Alur Pencairan Bantuan Insentif Guru Non-ASN 2025, Terima Nominal Rp 2,1 Juta hingga Rp 2,4 Juta |
![]() |
---|