Tarsum Disebut Depresi gegara Isu Utang Judi Rp 150 Juta, Anak Membantah, Ketua RT juga Beber Fakta

TRIBUNTRENDS.COM - Kasus suami nekat membunuh dan mutilasi tubuh istrinya menemui fakta baru.

Pelaku disebut-sebut depresi gegara utang judi anak sejumlah Rp 150 juta.

Terkait dugaan tersebut, anak korban yang berinisial CP pun buka suara.

CP melalui keluarganya mengurai fakta asli soal isu penyebab sang ayah membunuh ibunya karena jeratan utang Rp150 juta.

Ya, belakangan viral isu bahwa pemicu tersangka kasus suami mutilasi istri, Tarsum (51) tega menghabisi nyawa Yanti karena utang ratusan juta.

Baca juga: Astaghfirullah Histeris Warga, Rekam Tarsum Mutilasi Istri, Ketua RT Lemas: Saya Ditawari Daging

Utang tersebut disinyalir adalah milik anak Tarsum dan Yanti, CP akibat terjerat judi slot.

Sebelumnya diwartakan, Tarsum nekat membunuh dan memutilasi jasad sang istri, Yanti pada Jumat (3/5/2024) sekira pukul 07.30 Wib pagi.

Aksi sadis yang dilakukan Tarsum sontak membuat warga Desa Cisontrol, Blok Cimeong Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Ciamis, Jawa Barat terkejut.

Hingga akhirnya warga pun bersama-sama dengan pihak kepolisian mengamankan Tarsum yang tampak linglung usai membunuh sang istri.

Kasus yang menghebohkan satu Indonesia itu kini tengah ditangani Polres Ciamis.

Tarsum pun resmi ditahan dan bakal diperiksa kejiwaannya pada esok hari, Senin (6/5/2024).

Sementara pihak kepolisian masih menyelidiki kasus suami mutilasi istri, belakangan muncul isu miring soal pemicu pembunuhan itu terjadi.

Di media sosial viral kabar bahwa pelaku deresi karena harus menanggung utang anaknya yang terjerat judi online sebanyak Rp150 juta.

Baca juga: Gelagat Tarsum Sebelum Mutilasi Istri di Ciamis, Titipkan Anak Masih SMP ke Tetangga: Tolong Didikin

Atas kabar tersebut anak korban dan pelaku yang diwakili keluarganya pun akhirnya buka suara.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari akun @inforancah, keluarga membantah tudingan bahwa anak korban punya utang ratusan juta.

Ditegaskan anak korban sekaligus pelaku yang berinisial CP, dirinya tidak punya utang Rp150 juta.

"Saya pribadi perwakilan keluarga CP, anak korban. Beredar info utang Rp150 juta, itu hoaks tidak benar. Saya sudah konfirmasi ke keluarga terutama ke CP (berita soal utang tidak benar)," tulis perwakilan keluarga korban, dikutip pada Minggu (5/5/2024).

Tak cuma keluarga korban, Ketua RT setempat, Yoyo Tarya juga turut angkat bicara terkait isu anak korban punya utang.

Diugkap Yoyo, anak korban dan pelaku bukan pemicu pembunuhan terhadap Yanti.

Terkait isu anak korban dan pelaku punya utang, Yoyo memastikan kabar tersebut tidak benar.

"Pelaku depresi karena anaknya terjerat pinjaman online?" tanya presenter btv di Youtubet.

"Itu berita enggak benar, enggak ada informasi semacam itu," tegas Yoyo Tarya.

Sementara itu perihal isu anak korban punya utang, pihak kepolisian masih menyelidiki motif pembunuhan sadis yang dilakukan Tarsum.

"Semua informasi yang berkembang kami akan tampung dan kami lakukan pendalaman. Kami tidak bisa berbicara lebih jauh, saat ini kami akan dalami," kata Kapolres Ciamis AKBP Akmal.

Pihak kepolisian pun kini menyoroti sosok anak korban sekaligus pelaku.

Pasca-kejadian, anak korban dan pelaku mengalami trauma hebat.

"Anak korban kami titipkan ke keluarganya. Informasi terakhir kondidisinya membaik. Anaknya masih di bawah umur," pungkas AKBP Akmal.

Baca juga: Tarsum Mutilasi Istri di Ciamis, Diduga Depresi Anak Terlilit Utang Rp 150 Juta, Didatangi Rentenir

Permintaan Terakhir Pelaku

Sebelumnya, diungkap Yoyo, rumah tangga pelaku dan korban sejatinya adalah harmonis sejak lama.

Kenal baik dengan sosok pelaku, Yoyo bahkan menyebut Tarsum adalah sosok yang ramah di lingkungan.

"Dia biasa saja, rumah tangganya harmonis-harmonis aja, enggak ada cekcok sampai tetangga tahu," pungkas Yoyo.

Namun diurai Yoyo, beberapa hari sebelum kejadian, Tarsum alias pelaku sempat mengurai gelagat tak biasa.

Secara tiba-tiba Tarsum menitipkan anak bungsunya ke Pak RT.

"Dia bilang 'tolong titipkan anak saya, saya mau kerja, mau ke Kalimantan'. Saya tanya ke Kalimantan mau kerja apa dan sama siapa, katanya sama teman," kata Yoyo.

"Saya tanya (ke pelaku sebelum kejadian) 'kamu mau pergi ke Kalimantan itu apa kesadaran sendiri atau emosi? Enggak biasanya kamu nitipin anak ke saya'. Karena dia tidak pernah kerja ke luar daerah. Dia itu usaha jual beli kambing," sambungnya.

(TribunTrends/TribunBogor)